Pemko Medan Komitmen Wujudkan Kota Inklusif dan Ramah, Termasuk Bagi Penyandang Disabilitas

Pemerintah Kota (Pemko) Medan berkomitmen dalam mewujudkan kota yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan.

TRIBUN MEDAN/HO
ALAT BANTU - Dinas Sosial (Dinsos) Medan menyalurkan berbagai alat bantu mobilitas seperti kursi roda, tongkat kruk, dan tongkat walker kepada kelompok rentan, Rabu (15/10). Bantuan alat bantu ini diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas agar lebih mandiri dan aktif menjalani kehidupan sehari-hari 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan berkomitmen dalam mewujudkan kota yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Medan Rico Waas usai membuka secara resmi Pelatihan Vokasional bagi Warga Disabilitas yang digelar di RS Siloam Hospital Dirga Surya, Jalan Imam Bonjol, Senin (20/10).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Bappeda Kota Medan ini diikuti sebanyak 35 warga disabilitas dari berbagai kecamatan di Kota Medan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Rico menegaskan bahwa setiap manusia memiliki potensi dan kemampuan yang sama, tanpa terkecuali. Karena itu, sudah seharusnya seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas, mendapat kesempatan yang luas untuk berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan.

“Kita semua diciptakan setara dan memiliki kemampuan masing-masing. Hari ini kita membuktikan bahwa warga disabilitas pun memiliki kesempatan yang sama. Kami yakin mereka punya potensi besar yang bisa dikembangkan,” ujar Rico.

Ia juga mencontohkan bagaimana di berbagai kota besar, bahkan di luar negeri, penyandang disabilitas telah diberi ruang untuk berperan aktif dalam dunia kerja dan pembangunan. “Di luar negeri, banyak perusahaan memberi ruang kerja bagi penyandang disabilitas. Nah, kita di Medan harus mulai bergerak ke arah itu. Saya mengimbau perusahaan di kota ini agar membuka akses kerja bagi mereka,” tegasnya.

Rico mengungkapkan, komitmen inklusivitas bukan hanya sebatas wacana. Ia menyebut Pemko Medan telah merekrut enam Aparatur Sipil Negara (ASN) penyandang disabilitas pada tahun ini, dan semuanya sudah resmi dilantik.

“Artinya, Pemko Medan yang punya beban kerja besar saja bisa membuka kesempatan bagi warga disabilitas untuk bekerja. Jadi, sektor swasta pun seharusnya bisa,” ujar Rico.

Baca juga: DPRD Kota Medan Soroti Kinerja Lambat BWS Sumut, Didesak Serius Tangani Banjir

Menurutnya, masyarakat perlu mengubah cara pandang terhadap disabilitas. “Bukan berarti disabilitas itu tidak bisa bekerja. Justru mereka punya semangat dan pola pikir yang kadang jauh lebih kuat dari kita,” tambahnya.

Rico juga mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini yang sepenuhnya terlaksana tanpa menggunakan dana APBD, melainkan hasil sinergi antara Pemko Medan dengan BPJS Ketenagakerjaan, PT KIM, dan RS Siloam Hospital. “Kami sangat berterima kasih kepada semua stakeholder yang peduli terhadap warga disabilitas. Ini bukti nyata semangat Medan untuk Semua. Mari jadikan kota ini benar-benar ramah bagi seluruh warganya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Medan, Ferry Ichsan, menjelaskan bahwa pelatihan vokasional ini merupakan langkah konkret Pemko Medan dalam mendorong kemandirian ekonomi bagi warga disabilitas. “Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan kemandirian ekonomi melalui peningkatan keterampilan, kewirausahaan, serta pemahaman tentang jaminan sosial,” jelas Ferry.

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan implementasi nyata dari semangat Medan untuk Semua, di mana pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bersinergi membangun sumber daya manusia yang inklusif dan berdaya saing. “Dengan pelatihan ini, kami berharap warga disabilitas di Medan semakin percaya diri dan siap bersaing di dunia kerja,” tutupnya. (dyk/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved