Kisah KMP Jatra II, Penopang Transportasi Masyarakat dan Perekonomian Daerah di Jalur Sibolga - Nias
Kehadiran KMP Jatra II menjadi salah satu penopang transportasi massal masyarakat Kepulauan Nias di Jalur Sibolga-Nias.
Oleh: Nofanolo Batee (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Santo Thomas Medan)
SUASANA di Pelabuhan ASDP Sibolga terasa begitu khas pada Senin (14/7/2025) malam. Lampu-lampu pelabuhan memantulkan cahaya temaram pada air laut, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Angin malam berembus pelan, membawa aroma asin yang akrab bagi siapa pun yang sering berkunjung ke pelabuhan.
Malam itu, sekitar pukul 18.30 WIB, saya bersiap-siap menaiki dek Kapal Motor Penumpang (KMP) Jatra II yang akan menyeberang dari Pelabuhan Sibolga menuju Pelabuhan Gunungsitoli, Nias. Tiga hari sebelumnya, saya menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap di kampus, dan waktunya untuk pulang ke kampung halaman di Gunungsitoli. Saya memutuskan pulang kampung menggunakan KMP Jatra II. Kapal ini dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry sejak awal Juni 2025.
Sejak sore, penumpang sudah mulai berdatangan ke dermaga. Sebagian dari mereka duduk santai pinggir pelabuhan sambil memegang tiket dan menunggu waktu dipanggil untuk menaiki kapal. Saya mengamati wajah-wajah mereka. Ayang terlihat tampak lelah, ada yang penuh semangat, dan ada pula yang terlihat lega. Mungkin, sama seperti saya, mereka menantikan momen kembali ke rumah dan bertemu keluarga.
KMP Jatra II sudah bersandar gagah di pinggir dermaga. Lampu-lampu dari dalam kapal mengeluarkan cahaya terang yang menjadi penunjuk bagi penumpang untuk masuk ke kapal. Kapal ini cukup besar dan terlihat tangguh. Mampu membawa hingga 425 penumpang serta 100 unit kendaraan, mulai dari mobil pribadi hingga truk logistik. Dari Pelabuhan Sibolga, dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 11 jam perjalanan kapal ke Gunungsitoli.
Bagi saya pribadi, kehadiran KMP Jatra II menjadi salah satu penopang transportasi massal masyarakat Kepulauan Nias di tengah mahalnya biaya transportasi menggunakan pesawat. Seperti yang kita ketahui, saat ini hanya ada satu maskapai yang melayani rute penerbangan dari Medan ke Gunungsitoli dan sebaliknya. Harga tiketnya pun lumayan mahal, sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 1,6 juta per sekali keberangkatan. Bagi saya yang berstatus mahasiswa, angka ini tidaklah sedikit dan memberatkan saya untuk menggunakan pesawat ketika pulang kampung. Dan saya yakin, cukup banyak warga Kepulauan Nias merasakan hal yang sama dengan saya.
Ketika ASDP mengoperasikan KMP Jatra II, saya begitu bersyukur. Kehadiran KMP Jatra II menjadi alternatif transportasi laut selain jasa penyeberangan swasta. Menurut saya, ASDP menawarkan tarif yang relatif terjangkau untuk semua kalangan. Penumpang dewasa dikenakan biaya Rp 93.000, sementara bayi hanya Rp 9.500. Tidak ada biaya tambahan untuk membawa barang bawaan tertentu. Sehingga bagi penumpang, perjalanan dengan kapal ini sangat menguntungkan.
Perjalanan 10 jam bukanlah waktu yang singkat. Saya “membunuh” waktu dengan berkeliling kapal. Sewaktu mengelilingi kapal, saya bertemu dengan sejumlah sopir truk yang membawa aneka kebutuhan pokok ke Gunungsitoli. Mereka berkisah bahwa keberadaan KMP Jatra II sangat vital. “Tak hanya mengangkut orang, tetapi juga ikut menopang aktivitas perekonomian daerah khususnya dalam hal jalur distribusi barang dan kebutuhan pokok dari dan ke Kepulauan Nias,” kata seorang sopir truk bermarga Lase.
Menurutnya, jalur Sibolga-Nias merupakan bagian penting dari rantai pasok pangan dan logistik, yang berpengaruh langsung terhadap stabilitas harga di Kepulauan Nias. Tanpa adanya transportasi laut yang andal seperti KMP Jatra II dari ASDP, akan sulit memastikan kelancaran arus barang dari Sumatera daratan menuju Kepulauan Nias.
“KMP Jatra II telah menjadi pemutus monopoli dalam pengangkutan bahan pangan. Hal ini berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, menurunkan biaya distribusi dan mempercepat bahan pangan tiba di Gunungsitoli dan selanjutnya dapat didistribusikan dengan merata di Kepulauan Nias,” ujar Lase.
Baca juga: Momen ASDP dan Pelindo Resmikan Mesin Penjualan Otomatis Produk UMKM di Pelabuhan Ajibata Danau Toba
Solusi Strategis Masyarakat Pesisir
Berangkat dari pengalaman pribadi dan pengalaman sopir truk bermarga Lase tersebut, saya meyakini bahwa kehadiran KMP Jatra II menjadi solusi strategis bagi masyarakat pesisir dan kepulauan yang bergantung pada akses laut. Kehadirannya menjadi bukti nyata kontribusi ASDP untuk rakyat dalam menghadirkan akses transportasi yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau.
KMP Jatra II tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat dan kendaraan, tetapi juga mendorong transformation for growth dengan membuka peluang ekonomi baru seperti meningkatnya aktivitas perdagangan antarwilayah, menumbuhkan beragam peluang di sektor pariwisata lokal, serta terbukanya pasar bagi produk hasil bumi (karet, kelapa, nilam dan kakao) dan perikanan dari pulau-pulau kecil untuk dipasarkan lebih luas ke luar Kepulauan Nias.
Saya merasa bahwa ASDP telah menunjukkan komitmennya dalam bangga menyatukan nusantara dengan memperkuat konektivitas antar pulau, khususnya di Kepulauan Nias yang terdiri dari banyak pulau kecil. Melalui konektivitas ini, masyarakat di pulau-pulau terpencil tidak lagi merasa terisolasi, melainkan menjadi bagian utuh dari jaringan ekonomi dan sosial yang lebih luas di Indonesia.
Ke depan, ASDP perlu terus meningkatkan kualitas layanan, menambah frekuensi pelayaran, serta memperhatikan kebutuhan penumpang dan pelaku logistik. Dengan langkah tersebut, KMP Jatra II tidak hanya menjadi kapal penghubung, tetapi juga simbol konektivitas maritim yang mendorong pembangunan berkelanjutan di Kepulauan Nias.
Selain itu, kehadiran KMP Jatra II sekaligus menjadi bukti nyata bahwa konektivitas maritim yang andal akan mampu mengikat erat hubungan antarwilayah, menghidupkan ekonomi, dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat. (*/Tribun-Medan.com)
Berita Foto: ASDP Hadirkan Vending Machine Berbasis Teknologi Promosikan UMK di Pelabuhan Strategis |
![]() |
---|
ASDP Membawa Mawan Menggali Budaya Batak Sembari Bersepeda di Kawasan Danau Toba |
![]() |
---|
Arus Balik Long Weekend, ASDP Tambah Trip KMP Ihan Batak dan Pora-Pora Hingga Tengah Malam |
![]() |
---|
Profil Partogi Tamba, Putra Asal Samosir Jabat General Manager PT ASDP Cabang Utama Bakauheni |
![]() |
---|
Libur Sekolah, ASDP Catat 558 Ribu Tiket Diskon Terjual di Tujuh Lintasan Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.