Deli Serdang Terkini

Fakta Program MBG yang Berjalan di Deli Serdang, Lebih Banyak Sekolah yang Belum Dapat

Hingga saat ini masih banyak sekolah-sekolah di Kabupaten Deli Serdang yang belum menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
TINJAU DAPUR: Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Nusantara Alam Abadi di Jalan Glugur Rimbun Diski, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal beberapa waktu lalu. Saat ini masih banyak dapur SPPG yang belum beroperasi. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Hingga saat ini masih banyak sekolah-sekolah di Kabupaten Deli Serdang yang belum menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini lantaran dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi juga masih sangat sedikit.

Dari 190 dapur yang rencananya disiapkan baru 20 dapur yang berjalan. 

Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Samsuar Sinaga yang diwawancarai mengatakan dalam program MBG ini Pemerintah Daerah hanya berkewenangan mendukung dan memfasilitasi saja.

Kapan target seluruh dapur MBG bisa berjalan pihak Badan Gizi Nasional (BGN) lah yang lebih tahu.

Diakui masih banyak sekolah yang belum kedapatan dan merasakan program MBG ini. 

"Kalau yang sudah dapat ya tiap hari dapat makannya. Dapur memang yang baru operasional baru 20 dari 190. Sekarang ini total sekolah yang sudah dapat 248 dengan jumlah 61.569 murid," ujar Samsuar Sinaga, Sabtu (20/9/2025). 

Samsuar memastikan sampai sejauh ini belum ada peristiwa-peristiwa yang negative yang dirasakan para siswa setelah mendapatkan MBG.

Malah katanya karena ada MBG jumlah kehadiran siswa semakin tinggi. Hal ini lantaran siswa juga senang dengan adanya MBG di sekolahnya. 

"Kalau untuk kejadian seperti keracunan didaerah kita nggak pernah ada. Mudah-mudahan lah nggak pernah ada di tempat kita. Jadi kita di Deli Serdang juga ada Satgas yang dibentuk untuk percepatan MBG ini dan dibawah koordinator Pak Sekda. Semua terlibat bukan hanya Dinas Pendidikan. Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati juga terus memperhatikan ini," kata Samsuar. 

Pemberitaan-pemberitaan soal adanya siswa yang keracunan setelah menyantap hidangan MBG di beberapa daerah saat ini juga menjadi ketakutan para wali murid.

Beberapa orangtua yang anaknya sudah mendapatkan MBG di sekolah mengaku juga ada rasa cemas. Mereka berharap agar kejadian itu tidak pernah ada di sekolah anaknya. 

"Anakku 1 di SMP Lubuk Pakam dan 1 di SMA 1 Lubuk Pakam. Mereka sudah dapat MBG ini tapi itulah walaupun begitu uang saku ya nggak berkurang juga. Jujur lihat berita-berita yang ada ya takut juga lah heran juga kita kok bisa gitu (keracunan). Kalau kata anakku makanan mereka ya kadang enak kadang nggak," kata Siddik salah satu wali murid. 

Disampaikan Siddik secara pribadi ia sendiri lebih menyarankan agar MBG ini diganti dengan program pendidikan gratis.

Dianggap terlalu sayang program ini dijalankan karena yang orangtuanya kalangan atas juga bisa ikut merasakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved