Breaking News

Nelayan Didorong Mampu Menjual Lebih Baik, Dua TPI Rusak di Deliserdang Direhabilitasi 

pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi harus menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk memperkuat ekonomi masyarakat pesisir

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan saat memberikan bimbingan dan arahan ketika menghadiri salah satu acara yang digelar di Aula Cendana kantor Bupati beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Pemkab Deliserdang mulai merehabilitasi dua Tempat Pendaratan Ikan (TPI) yang ada di wilayah Kecamatan Percut Seituan dan Kecamatan Pantai Labu.

Selain itu, Pemkab juga melakukan pembangunan baru tangkahan atau tempat pendaratan sampan nelayan di wilayah Kecamatan Hamparan Perak. Peletakan batu pertama dilakukan Bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan di TPI Bagan Percut, Selasa (14/10/2025).

Informasi yang dihimpun, dua TPI yang saat ini direhabilitasi adalah TPI yang sempat menjadi aset Pemprov Sumut. Pada tahun 2022 telah diserahkan asetnya oleh Provinsi ke Pemkab Deliserdang. Karena kondisinya begitu parah dan tidak lagi layak makanya dilakukan rehabilitasi.

"Iya sudah aset kita sekarang makanya bisa kita perbaiki. Sejak tahun 2022 diserahterimakan Provinsi itu ke kita. Ada tiga TPI itu yang diserahterimakan ke kita termasuk TPI Bagan Serdang di Pantai Labu. Usulan kami tahun 2026 lah ini bisa diperbaiki. Paling parah kondisinya itu TPI Bagan Percut," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Deliserdang, Rosmeri, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Kunker di Percut Seituan, Bupati Deliserdang Tinjau TPI dan Buka Puasa Bersama Masyarakat

Saat acara peletakan batu pertama, dr Asri Ludin Tambunan mengatakan, rehabilitasi ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sekaligus simbol perubahan bagi para nelayan di Deliserdang.

“Hari ini (kemarin), di tiga kecamatan, kita berupaya mengangkat harkat dan martabat nelayan agar memiliki tempat yang layak untuk bekerja dan meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.

Menurut Bupati yang akrab disapa Aci itu, pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi harus menjadi bagian dari upaya menyeluruh untuk memperkuat ekonomi masyarakat pesisir.

Didampingi Wakil Bupati Lom Lom Suwondo, Bupati Aci menegaskan bahwa masyarakat miskin ekstrem turut dilibatkan dalam pelaksanaan proyek tersebut, tidak hanya di Percut Sei Tuan, tetapi juga di dua kecamatan lainnya.

“Bangunan ini bukan sekadar simbol pembangunan atau penghabisan anggaran, tapi simbol perubahan. Setelah ini, kita harus bersinergi agar nelayan tidak hanya menangkap ikan, tapi juga mampu menjual hasil tangkapannya dengan lebih baik. Semua pembangunan harus melibatkan mereka. Tapi saya berharap mereka juga bekerja sungguh-sungguh. Keluar dari kemiskinan bukan hanya karena diberi kerja, tapi juga karena ada semangat dari dalam diri,” kata Aci.

Salah seorang nelayan, Samsir Buhori dari Bagan Percut, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah melalui rehabilitasi TPI ini. Ia mengaku TPI tempat mereka ini sangat kumuh dan telah lama dinantikan perbaikannya.

“Terima kasih atas renovasi TPI ini. Tapi kami mohon juga solusi untuk pendangkalan sungai dan akses jalan. Kalau sungai dangkal, nelayan harus menunggu 4–5 jam baru bisa mendarat, akibatnya ikan bisa busuk,” katanya Samsir.

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved