Warga Siram Pertalite ke Satpol PP, Penertiban Bangunan di Lahan Kantor Camat Tanjung Morawa Ricuh
Saat itu ada puluhan personel Satpol PP Deliserdang yang ikut diturunkan. Penertiban ini pun sempat berlangsung ricuh.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNG MORAWA - Pemerintah Kecamatan Tanjung Morawa melakukan penertiban terhadap sejumlah bangunan semi permanen yang berdiri di area lahan yang rencananya akan dibangun Kantor Camat Tanjung Morawa di Jalan Industri Desa Dagang Kerawan, Senin (27/10/2025).
Saat itu ada puluhan personel Satpol PP Deliserdang yang ikut diturunkan. Penertiban ini pun sempat berlangsung ricuh.
Sebelum penertiban berlangsung sempat lebih dahulu terjadi dialog antara warga dengan Camat Tanjung Morawa, Gontar Panjaitan. Saat itu mereka hanya meminta agar diberikan solusi. Salah satunya meminta agar mereka bisa dipindahkan ke area lahan kosong yang tidak jauh dari lokasi mereka mendirikan bangunan.
"Jadi di mana kami tinggal selanjutnya. Kami punya anak-anak. Di mana hati nurani kalian," teriak warga.
Baca juga: Satpol PP Medan Tindak Bangunan Tanpa PBG di Marelan, Rommy Soroti J-City dan CityView
Beragam hal disampaikan oleh warga saat itu yang intinya mereka tidak mau bangunannya dibongkar apabila tidak ada solusi.
Kades Dagang Kerawan, Muhammad Nur alias Lilik sempat dimaki-maki warga saat itu karena dianggap tidak berpihak pada mereka. Warga menyebut telah enam tahun menempati lahan ini.
Suasana memanas setelah Satpol PP mulai melakukan pemindahan barang-barang milik warga. Karena emosi, kedua belah pihak pun saling terpancing. Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi. Warga yang dianggap provokator langsung diamankan.
Tidak hanya laki-laki, perempuan juga ikut ditarik agar tidak melakukan perlawanan. Anak-anak yang melihat orangtuanya dikerumuni Satpol hanya bisa menangis histeris. "Apa karena kami rakyat miskin makanya kami diperlakukan seperti ini. Kami mau tidur di mana nanti," ucap gadis kecil bernama Shiva.
Beberapa ibu-ibu sempat bereaksi dengan menyiramkan pertalite ke arah Satpol PP. Bahkan pertalite yang dijual dengan botol mineral dicampakkan ke arah sembarang termasuk mengenai wartawan Tribun Medan.
Satpol PP pun semakin agresif dan membawa perempuan yang dianggap telah melakukan penyiraman pertalite.
Camat Tanjung Morawa, Gontar Panjaitan mengatakan, penertiban dilakukan karena mereka telah melakukan sosialisasi. Surat peringatan kepada warga pun sudah diberikan.
"Lahan ini mau akan dibangun Kantor Camat yang baru. Rencananya hari Rabu ini akan dilakukan peletakan batu pertama," kata Gontar.
Pantauan Tribun Medan, bangunan semi permanen yang dibongkar ini sebelumnya dijadikan tempat usaha oleh warga. Selain itu juga ada yang dijadikan tempat tinggal. Jumlahnya sekitar 7 Kepala Keluarga.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.