Breaking News

Berita Internasional

Hamil 3 Bulan, Wanita Batalkan Pernikahan setelah Dapat Bisikan Mengejutkan dari Adik Calon Suami

Seorang wanita hamil tiga bulan di Vietnam membuat keputusan mengejutkan dengan membatalkan pernikahan.

|
Tribunnews
PERNIKAHAN BATAL: Ilustrasi pernikahan. Pengantin wanita membatalkan pernikahan meski tengah hamil 3 bulan seusai mendengar rahasia calon suami. 

Ibunya pucat pasi, ayahnya terdiam dengan wajah tegang, sementara pihak keluarga calon suami kebingungan dan mencoba mencari jawaban.

Sang pria bahkan berusaha menahan tangannya dan memohon penjelasan, namun si wanita dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak bisa menikahi seseorang yang tetap berselingkuh meski dirinya tengah mengandung anak mereka.

Keputusan itu menuai banyak komentar. Ada yang menyebutnya nekat, bahkan bodoh, karena sudah terlanjur hamil namun tetap memilih meninggalkan calon suami.

Namun, ia tetap pada pendiriannya. Baginya, pernikahan tanpa kesetiaan hanya akan membawa penderitaan berkepanjangan, baik bagi dirinya maupun bagi anak yang dikandungnya.

Setelah membatalkan pernikahan, ia memilih kembali ke rumah orang tuanya. Meski awalnya keluarga merasa kecewa, mereka akhirnya memberikan dukungan penuh setelah melihat kondisi fisiknya yang semakin lemah akibat kehamilan.

Ibunya merawatnya dengan penuh kasih, ayahnya menyiapkan makanan hangat, sementara adiknya yang biasanya usil berubah menjadi penyayang. Hal itu membuatnya menyadari bahwa meski kehilangan calon suami, ia masih memiliki keluarga yang benar-benar mencintainya.

Beberapa bulan kemudian, ketika ia melahirkan, adik calon suaminya yang dulu membisikkan rahasia itu datang menjenguk dengan membawa bunga.

Dengan mata berkaca-kaca, gadis remaja itu meminta maaf sekaligus menyampaikan bahwa sang kakak ipar seharusnya mendapatkan kebahagiaan yang lebih layak.

Sang ibu baru itu terharu dan berterima kasih, karena keberanian gadis muda itulah yang membuatnya terhindar dari kehidupan rumah tangga penuh air mata.

Kini, wanita tersebut hidup sebagai ibu tunggal, membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang. Ia bekerja keras untuk memberikan kehidupan yang layak bagi buah hatinya.

Baginya, membatalkan pernikahan bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah langkah berani untuk melindungi diri dan anaknya dari hubungan yang penuh kebohongan. Ia yakin, suatu hari nanti, kebahagiaan sejati akan datang, meski bukan dalam bentuk pernikahan yang dulu ia impikan.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved