Berita Internasional

Pulang Pesta dalam Keadaan Mabuk, Suami Tendang Wajah Istri karena Tak Masak Nasi untuk Makan Malam

Seorang pria di Chonburi, Thailand tega menganiaya istrinya hanya karena kesal sang istri tidak memasak makanan untuknya.

|
SANOOK
SUAMI ANIAYA ISTRI - Suami mabuk tega tendang wajah istri, emosi tak ada makanan seusai dirinya menghadiri pesta ulang tahun temannya, Rabu (12/11/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi di Thailand.

Seorang pria di Chonburi, Thailand tega menganiaya istrinya hanya karena kesal sang istri tidak memasak makanan untuknya.

Aksi brutal itu dilakukan dalam keadaan mabuk hingga membuat korban terluka parah dan berlumuran darah.

Dikutip dari Sanook.com, Sabtu (15/11/2025), peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 12 November 2021, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

Kepolisian dari Kantor Polisi Muang Chonburi menerima laporan adanya pertengkaran disertai penganiayaan antara suami dan istri di sebuah ruko dua lantai yang terletak di Moo 2, Desa Baan Suan, Kecamatan Muang, Provinsi Chonburi, Thailand.

Begitu mendapat laporan, sejumlah petugas langsung bergerak menuju lokasi kejadian.

Setibanya di tempat kejadian perkara, polisi menemukan seorang wanita bernama Duangrudi, berusia 42 tahun, dalam kondisi terluka parah.

Wajahnya tampak bengkak dan berdarah, dengan luka terbuka di pipi, bibir, dan hidung.

Darah terlihat mengucur dari mulut serta hidungnya, sementara pada bagian lengannya juga terdapat luka lecet akibat benturan keras.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan di lantai dua bangunan tersebut.

Di dalam kamar tidur, polisi menemukan Surachai, suami korban, sedang berbaring bersama anak laki-laki mereka yang masih berusia 6 tahun.

Saat ditemukan, pria itu tampak mabuk berat dan dalam kondisi linglung, tidak menyadari sepenuhnya apa yang baru saja dilakukannya.

Tanpa perlawanan berarti, polisi segera mengamankan Surachai dan membawanya ke Kantor Polisi Muang Chonburi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Dalam pemeriksaan awal, korban Duangrudi menceritakan kronologi kejadian dengan suara bergetar menahan tangis.

Ia mengatakan telah hidup bersama suaminya selama beberapa tahun dan dikaruniai seorang anak laki-laki.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved