Berita Internasional
Suami Tak Sengaja Dengarkan Telepon Tengah Malam, Ternyata Anak dalam Kandungan Istri Bukan Anaknya
Sebuah kisah rumah tangga menarik perhatian publik setelah seorang pria mengungkap pengalaman pahit yang mengubah hidupnya.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
Setelah menikah, pasangan itu sempat lama tidak memiliki keturunan. Keduanya telah menjalani pemeriksaan medis dan hasilnya normal. Dokter menyebutkan bahwa mereka hanya belum berada dalam waktu yang tepat.
Ketika sang suami mulai mempertimbangkan kemungkinan mengadopsi anak, sang istri tiba-tiba memberi kabar bahwa dirinya hamil.
Suami tersebut merasakan kebahagiaan luar biasa hingga sempat menangis. Ia bahkan menyiapkan nama dan membeli perlengkapan bayi, serta mulai membayangkan kehidupan baru mereka bertiga.
Namun kenyataan yang kemudian terungkap membuat semua kebahagiaan itu terasa seperti kebohongan pahit.
Beberapa hari setelah mendengar percakapan tersebut, sang suami mengaku tidak dapat mengendalikan pikirannya. Istrinya menangis, meminta maaf dan menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi saat sang suami sedang dinas luar kota dalam waktu lama.
Keduanya saat itu sedang berada dalam konflik, dan istrinya merasa kesepian. Menurut pengakuan sang istri, pria lain tersebut awalnya hanya menghibur, tetapi situasinya kemudian berkembang terlalu jauh.
Ia berniat menyembunyikan hal itu seumur hidup dan ingin mempertahankan bayi tersebut sebagai bentuk penebusan.
Mendengar pengakuan itu, sang suami merasa ngeri dan tidak dapat menerima kenyataan bahwa istrinya berencana hidup bersamanya sambil menyembunyikan kebenaran dan membiarkannya membesarkan anak orang lain.
Malam itu ia memutuskan keluar dari rumah, namun ia tidak mampu tidur. Ingatan tentang momen-momen ketika ia menemani istri menjalani pemeriksaan kandungan, memotret perutnya yang semakin besar, dan mendengar detak jantung bayi pertama kali, terus menghantui pikirannya.
Meski marah, ia mengaku masih merasa khawatir terhadap kondisi istrinya yang sedang hamil. Setelah beberapa minggu, ia kembali ke rumah untuk mengambil barang. Ia mendapati istrinya tampak kurus, duduk di sudut ruangan sambil memegang perutnya.
‘Aku tahu aku tidak pantas. Tapi… anak ini… bagaimanapun juga, dia tidak bersalah,” ucap sang istri.
Pria tersebut mengakui bahwa ia tidak bisa membenci bayi itu, meski hatinya hancur oleh pengkhianatan tersebut.
Sejak saat itu, ia tetap mengirimkan uang dan menanyakan kondisi istrinya, namun memilih tidak kembali tinggal bersama. Ia mengatakan membutuhkan waktu untuk menata diri, bukan untuk memaafkan, tetapi agar ia tidak kehilangan sisi kemanusiaannya.
Ia menutup kisahnya dengan menyatakan bahwa tidak semua luka dapat disembuhkan hanya dengan logika.
Ia belum tahu keputusan apa yang akan diambil ketika bayi itu lahir, menerima atau menolak. Namun ia menyadari satu pelajaran penting: cinta tidak selalu abadi, dan melepaskan pada waktu yang tepat justru dapat menjadi bentuk terakhir dari mempertahankan kemanusiaan.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Suami Kecelakaan setelah Tantang Doa Istri, Hidung Patah dan Akhirnya Akui Kesalahan Tersembunyi |
|
|---|
| Pinjam Uang Puluhan Juta untuk Modal Nikah, Pria Ini Ditinggal Kabur Istri 3 Hari setelah Pernikahan |
|
|---|
| Ditinggal Suami demi Wanita Lain, Seorang Istri Balas Dendam dengan Menikahi Ayah Si Selingkuhan |
|
|---|
| Pamer Kekasihnya yang Hamil di Ruang Sidang, Mantan Suami Syok setelah Dengar Balasan Mantan Istri |
|
|---|
| Mantan Pacar Istri Beri Hadiah Emas dan Nyanyi di Pernikahan, Pengantin Pria Murka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ilustrasi-suami-frustasi-istrinya-minta-cerai-setelah-selingkuh.jpg)