Karo Terkini

Penjelasan Kepsek SMAN 1 Kabanjahe terkait Viralnya Isu Ada Siswi Dikutip Rp 100 Ribu per Bulan

Siswi di SMAN 1 Kabanjahe, diduga menjadi korban intimidasi oleh salah satu oknum guru di sekolah tersebut dan dikutip Rp 100.000 per bulan. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
KUTIPAN BANTUAN: Kepala Sekolah SMAN 1 Kabanjahe Eddyanto Bangun, saat dikonfirmasi perihal isu tak sedap yang menerpa sekolah yang dipimpinnya, Jumat (26/9/2025). Terkait isu adanya intimidasi dan kutipan, Eddyanto menjelaskan ini bermula saat mantan siswinya menerima kelebihan pembayaran dana PIP. 

Atas kejadian itu, dikatakan Eddyanto pihaknya langsung berembuk bersama petugas bank, EP, dan guru yang juga menemani EP untuk mencari jalan keluar.

"Pada saat itu saya sebagai kepala sekolah memberikan usul penyelesaian atas masalah tersebut. Saya berkata kepada petugas bank, bagaimana kalau anak kami beserta keluarganya membayar Rp100.000/bulan mengingat anak kami sudah mengakui kesalahannya dan kita juga tahu bagaimana ekonominya sulit, lagi pula dia masih kelas X, masih ada waktu lama untuk membantunya," ungkapnya. 

Setelah pertemuan itu, semua pihak baik dari sekolah, siswi tersebut, dan pihak bank menemukan kesepakatan.

Namun tanpa sepengetahuan pihak sekolah, ternyata apa yang disepakati tidak direalisasikan EP menurut pengakuan pihak bank.

Saat kunjungan terakhir di bulan November 2024 pihak bank di damping ibu Guru Br Sembiring membuat kesepakatan menyarankan siswa tersebut untuk datang ke BNI pada hari Jumat 22 November 2024 beserta dengan abang kandungnya untuk mendiskusikan penyelesaian lebih lanjut.

Namun, sampai dengan tanggal 28 November 2024 siswa tersebut belum ada itikad baik dan belum datang ke BNI.

Seiring dengan berjalannya waktu dan adanya beberapa masalah siswa tersebut, maka siswa tersebut berkeinginan untuk pindah ke SMA Negeri 1 Kotarih.

Setelah surat pindah selesai, maka sebelum dia pindah maka guru BK menanyakan bagaimana permasalahan dengan BK apakah sudah selesai atau belum, untuk menjaga nama baik SMAN 1 Kabanjahe.

"Selagi masih membicarakan permasalahan tersebut tiba-tiba orang KCBI datang marah-marah kepada guru BK tersebut. Sehingga kasus ini menjadi berlarut-larut sampai sekarang. Pertemuan itu juga sudah dari bulan Juli lalu, saat anak itu mau mengambil surat rekomendasi untuk pindah," ungkapnya. 

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan terkait isu yang saat ini beredar tentang adanya intimidasi dari pihak sekolah hal tersebut tidak benar.

Terkait isu yang kini juga beredar tentang kutipan sebesar Rp 100.000, hal tersebut merupakan kesepakatan awal antara sekolah, pihak bank, dan EP untuk melunasi kelebihan pembayaran yang dulunya diterima oleh EP. 

"Saat ini, kami dari pihak sekolah dengan pihak bank juga sudah menyelesaikan kelebihan pembayaran ini. Pihak bank kemarin sudah konfirmasi ke kita untuk tidak lagi menagih kelebihan ini, tapi kita minta ke pihak bank untuk membuat pernyataan secara tertulis. Sudah kita terima suratnya, pihak bank sudah memperpanjang kelebihan pembayaran ini," pungkasnya.

(mns/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved