Aktivitas Gunung Sinabung Masih Normal Setelah Hujan Semalaman

Melihat cuaca yang masih terus berubah-ubah, sampai saat ini diketahui belum berdampak signifikan pada aktivitas Gunung Sinabung. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Eti Wahyuni
DOK/ Pos PGA Sinabung
AKTIVITAS GUNUNG SINABUNG - Visual Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, tampak tertutup kabut saat dipotret dari kamera Pos PGA Sinabung, di Jalan Kiras Bangun, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Selasa (11/11/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, KABANJAHE - Sebagian besar wilayah Kabupaten Karo pada Minggu (9/11/2025) kemarin, diguyur hujan semalaman. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi ini, mengguyur Bumi Turang mulai petang hingga dini hari. 

Melihat cuaca yang masih terus berubah-ubah, sampai saat ini diketahui belum berdampak signifikan pada aktivitas Gunung Sinabung. 

Sejauh ini, berdasarkan keterangan Armen Putra yang merupakan petugas pengamat Gunung Sinabung, aktivitas gunung api tertinggi di Sumatera Utara ini masih fluktuatif.

"Untuk aktivasi Sinabung sejauh ini masih cukup fluktuatif, cenderung normal. Dan hujan kemarin juga tidak berdampak signifikan pada aktivitas gunung," ujar Armen, Selasa (11/11/2025). 

Berdasarkan data yang didapat dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung aktivitas sejauh ini didominasi oleh beberapa jenis kegempaan. Seperti pada Senin (10/11/2025) kemarin selama 24 jam tercatat dua jenis gempa terjadi.

Baca juga: Camping Oktober Ceria: Bersama dalam Keharmonisan di Kaki Gunung Sinabung

Seperti gempa low frekuensi, yang tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 15 detik. Dan gempa tektonik jauh, sebanyak satu kali dengan amplitudo 5 mm dengan durasi 45 detik. 

"Aktivitas masih cenderung normal. Hanya terjadi beberapa kali kegempaan," katanya. 

Untuk hujan sendiri, sejauh ini dikatakan Armen tidak terlalu berdampak di jalur-jalur laharan. Hal tersebut dikarenakan material bekas erupsi beberapa waktu lalu di jalur laharan yang sudah mengeras, membuat air tak lagi bercampur dengan material sisa erupsi. 

"Tapi kita juga tetap imbau agar masyarakat tak beraktivitas di aliran sungai saat hujan deras. Karana ditakutkan bisa saja terjadi longsor, yang nantinya membuat air bisa bercampur kembali dan membawa material sisa vulkanik," katanya. 

Diketahui, saat ini Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 MDPL ini masih berada di dalam status waspada atau level dua. Meski pun aktivitasnya sudah cenderung stabil, namun pihak Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih mengeluarkan edaran agar masyarakat dianjurkan tak beraktivitas di beberapa zona larangan. 

Dimana, rekomendasi yang masih dikeluarkan seperti arahan masyarakat mau pun wisatawan yang diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 2 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius 3.5 km untuk sektoral selatan-timur.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved