Berita Langkat Terkini

Keluarga Butuh Biaya Rp 130 Juta untuk Pulangkan Jenazah Warga Langkat yang Tewas di Kamboja

Ada beberapa kendala yang harus diselesaikan, terutama biaya pemulangan jenazah abang kandungnya dari Ibu Kota Kamboja

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
MENINGGAL DI KAMBOJA - Ega Prasetya saat menunjukkan foto Almarhum Argo Prasetyo semasa hidup sesuai diwawancarai wartawan di rumah duka yang berada di Jalan Tanjung Pura, Gang Famili, Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (4/10/2025). Argo dikabarkan meninggal dunia di Kamboja akibat penganiayaan. 

"Karena uang makan atau gaji tempat dia bekerja belum keluar. Sempat video call, cuma dia sudah pindah tempat kerja, katanya, tidak di resto lagi. Resto itu sudah tutup, pengakuannya," sambungnya.

Meskipun begitu, Argo tak memberitahu keluarga apa nama perusahaan baru tempat ia bekerja di Kamboja.

Kemudian, pada tanggal 17 September 2025, Ega mencoba menghubungi abang kandungnya untuk menagih uang yang dipinjam.

"Maaf ya, Bang, namanya bahasa pinjam uang, cuma dia tidak respons. Di tanggal 20 September 2025 baru dibalasnya, katanya belum tukar uang," ucap Ega.

Setelah itu, komunikasi antara Argo dan keluarganya pun terputus dan tak pernah berkabar lagi.

Menurut keluarga, selama di Kamboja, Argo tak pernah bercerita keluh kesahnya.

"Tidak pernah cerita keluh kesah, paling dia cerita soal belum terima uang makan itu saja," ujar Ega.

Selanjutnya, pada tanggal 29 September 2025 kemarin, Ega menjelaskan, ada seseorang menghubunginya melalui aplikasi WhatsApp.

"Saya dikirim foto abang saya dengan keadaan sudah lebam-lebam di bagian wajah. 'Halo, apa benar ini keluarganya Argo Prasetyo?' Terkejutlah kami sekeluarga. Langsung kami cari tahu, dan tanya-tanya. Dikirimnya satu akun Facebook warga Vietnam yang menolong abang saya di Kamboja," ujar Ega.

Alhasil, terjalinlah komunikasi antara keluarga Argo dengan warga Vietnam tersebut.

"Kami mengobrol dengan dia menggunakan bahasa Vietnam, kami translate lah. Dan berkelanjutan melalui Telegram. Kami tanya bagaimana keadaan abang saya di sana. Ternyata abang saya sudah empat hari dirawat di rumah sakit. Artinya, kami baru tahu keadaan abang kami di hari kelima dengan kondisi yang mengenaskan itu," ucap Ega.

"Terus kami berkomunikasi dengan orang Vietnam itu. Dikirimkannya foto abang saya masih hidup dirawat di rumah sakit," tambahnya.

Meskipun begitu, menurut pengakuan warga Vietnam tersebut, Argo mengalami hilang ingatan.

"Pada saat itu, menurut orang Vietnam itu, abang saya seperti hilang ingatan. Soalnya ditanyai tidak menjawab, dan di lehernya ada bekas pukulan, yang membuat dia susah berbicara dan sulit untuk makan," ujar Ega.

Ega pun mencari tahu apa perusahaan sebenarnya tempat Argo bekerja.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved