Berita Medan

Agen Pegadaian Imelda di Medan, Cahaya yang MengEMASkan Harapan Hingga Larut Malam

Pada 2020, ia mendapat kesempatan istimewa mengikuti pelatihan penaksiran emas di Bogor yang sepenuhnya dibiayai Pegadaian. 

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA TARIGAN
PENINGKATAN NASABAH GADAI EMAS DI AGEN PEGADAIAN- Pemilik Agen Pegadaian Imelda Simamora melayani nasabah saat melakukan transaksi gadai perhiasan (emas) di Agen Pegadaian, di Jalan HM Joni, Medan, Sumatera Utara, Rabu (24/9/2025). Imelda Simamora mengatakan dampak menurunnya daya beli masyarakat, transaksi gadainya meningkat mencapai 800 nasabah pada kurun waktu Januari hingga Agustus 2025.  

Tren Gadai Emas di Tengah Harga yang Naik

Kenaikan harga emas belakangan ini juga memberi angin segar bagi masyarakat yang memanfaatkan produk Pegadaian

Menurut Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, tren kenaikan harga emas membuka peluang ganda bagi nasabah maupun Pegadaian.

“Menggadaikan emas saat harga emas dalam tren naik bisa dijadikan alternatif untuk mendapatkan dana segar,” ujar Gunawan.

Ia menjelaskan, ketika harga emas naik, banyak nasabah cenderung akan menebus kembali emasnya. 

“Itu bagus, karena artinya aset tetap aman dan sirkulasi dana berjalan. Di sisi lain, Pegadaian juga diuntungkan karena nilai jaminan emas ikut naik,” katanya.

Gunawan menilai, meskipun Loan to Value (LTV) tidak berubah, masyarakat kini bisa memperoleh pinjaman yang lebih besar karena nilai emas meningkat. 

“Selain mendapatkan dana segar, debitur juga tidak kehilangan asetnya. Ini jauh lebih baik dibanding menjual emas,” ujarnya.

Ia juga memberikan tips bagi masyarakat yakni untuk memilih lembaga gadai yang berizin dan diawasi OJK seperti Pegadaian

Cari yang memberikan bunga rendah, pencairan cepat, dan pelayanan transparan. Pegadaian sudah memenuhi semua itu,” jelasnya.

Menurut Gunawan, harga emas masih berpeluang naik dalam jangka menengah karena ketidakpastian ekonomi global. “Maka menabung emas di Pegadaian juga langkah cerdas,” tambahnya.

Menyalakan Harapan dari Balik Lampu Hijau

Kini, dua puluh tahun lebih setelah pertama kali bergabung dengan Pegadaian, Imelda tak lagi melihat dirinya sekadar agen. Ia melihat dirinya sebagai bagian kecil dari gerakan besar: mengEMASkan Indonesia.

“Pegadaian sudah memberi saya banyak hal: ilmu, penghasilan, dan kesempatan untuk berarti bagi orang lain,” ucapnya pelan.

Di balik etalase kecilnya, banyak kisah hidup masyarakat terjalin—tentang ibu yang menebus perhiasan anaknya, pedagang yang kembali bangkit, dan mahasiswa yang bisa pulang kampung berkat dana cepat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved