Medan Terkini
4 Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan Dikurung imbas Salah Tangkap Ketua Nasdem Sumut
Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut melakukan penahanan terhadap personel Polrestabes Medan yang salah menangkap ketua DPW .
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut melakukan penahanan terhadap personel Polrestabes Medan yang salah menangkap ketua DPW Partai Nasdem, Iskandar.
Kabid Propam Polda Sumut Kombes Julihan Muntaha mengatakan, empat personel tersebut ditahan atau penempatan khusus (Patsus).
Namun demikian, ia tidak menjelaskan siapa saja personel yang dikurung tersebut.
Dari foto yang diterima, terlihat 3 dari 4 berdiri dibalik jeruji besi Bid Propam.
Mereka mengenakan celana panjang hitam dan kaus dalam Polri.
Di luar, terlihat Kombes Julihan berdiri bersama personel Propam lainnya.
"Sudah dipatsus Provost. Ada 4,"kata Kabid Propam Polda Sumut Kombes Julihan, Jumat (17/10/2025).
Mengenai kronologis ketua Nasdem Sumut diturunkan dari pesawat pada Rabu 15 Oktober malam, Polda Sumatera Utara ketua Nasdem Sumut membenarkan adanya personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan, namun terjadi kekeliruan.
Kombes Ferry menyebut, saat itu personel sedang mengejar terduga pelaku judi online dan scamming di Kualanamu karena hendak meninggalkan Sumatera Utara.
Terduga pelaku memiliki nama yang sama dengan Iskandar.
Namun karena Polisi tak bisa masuk ke dalam, sehingga berkoordinasi dengan pihak bandara dengan memberitahukan identitas.
Begitu Iskandar diamankan dan diturunkan dari pesawat, ternyata salah orang.
Ternyata Iskandar yang mereka kejar, Iskandar ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bukan Iskandar judol maupun scamming.
"Kemudian, karena kami tidak bisa masuk ke dalam. Kami bekerjasama dengan otorita bandara dalam hal ini Avsec untuk melakukan klarifikasi terhadap inisial dan yang bersangkutan. Hasil daripada pengecekan ternyata inisial yang kami cari tidak identik atau tidak sama dengan yang ada di manifes,"ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD NasDem Sumut, Iskandar ST mengaku jadi korban salah tangkap petugas kepolisian saat berada di dalam pesawat Garuda Indonesia, Kamis (15/10/2025) malam.
Dia pun terpaksa diturunkan dari pesawat karena tuduhan sebagai pelaku judi online. Namun, ternyata tuduhan itu tak terbukti.
Kepada tribun-medan, Iskandar menceritakan saat itu, dia hendak terbang dengan nomor penerbangan GA 193 rute Bandara Kualanamu-Soekarno Hatta.
"Sempat diamankan sementara di dalam pesawat Garuda Indonesia dan disuruh turun," ungkap Iskandar, Kamis (16/10/2025).
Iskandar menjelaskan jam penerbangan pukul 19.25 WIB. Seluruh penumpang sudah berada di dalam pesawat dan persiapan untuk lepas landas.
Lalu, datang sejumlah orang mengaku polisi berpakaian preman, bersama Avsec Bandara Kualanamu dan kru pesawat.
Iskandar mengungkapkan bahwa petugas kepolisian itu, akan melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku Judi Online yang kebetulan namanya sama, yakni Iskandar.
"Jadi, oknum polisi melakukan salah tangkap. Di dalam pesawat avsec dan kru Garuda. Polisi beberapa orang di garbarata setelah tau salah, langsung pergi bahkan yang pakaian preman tak ada yang ngaku sebagai polisi. Anehnya, ada surat penangkapannya," sebut Iskandar ST.
Iskandar menduga bahwa polisi diduga salah tangkap itu, berasal dari Polrestabes Medan. Karena dia sempat ditunjukkan surat penangkapan.
"Benar, informasi dari Polrestabes Medan coba dicrosscheck," katanya.
Selain dilakukan pemeriksaan sementara, Iskandar mengaku dirinya sempat diturunkan dari pesawat. Sehingga penerbangan juga sempat delay.
"Hanya karena sama nama Iskandar (jadi target penangkapan) dan sempat diturunkan (dari pesawat)," kata Iskandar.
Polda Sumut Sebut Kapolrestabes Medan Sudah Minta Maaf
Polda Sumut menyampaikan, Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak sudah berkomunikasi dengan Iskandar, ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) buntut salah tangkap.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, Kapolrestabes Medan sudah meminta maaf ke Iskandar melalui telepon.
Permintaan maaf buntut anggota Sat Reskrim Polrestabes Medan salah tangkap Iskandar, yang saat itu sudah berada di dalam pesawat hendak terbang dari bandara Internasional Kualanamu ke Soekarno Hatta, terpaksa diturunkan.
"Hasil komunikasi kami dengan pak Kapolrestabes Medan, beliau sudah langsung bertelepon dengan yang bersangkutan dan sudah meminta maaf jika ternyata ada tindakan dari personel kami atau anggota Polrestabes yang melakukan kesalahan,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Jumat (17/10/2025).
Diketahui, dugaan salah tangkap ketua DPW Partai Nasdem terjadi pada Rabu 15 Oktober kemarin atau 6 hari setelah Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dilantik menjadi Kapolrestabes Medan pada Kamis 9 Oktober.
Mengenai dugaan kesalahan prosedur, Polda Sumut menyatakan empat personel Sat Reskrim Polrestabes Medan diperiksa Bid Propam buntut dugaan salah tangkap ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Iskandar.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, mereka yang diperiksa baru penyidik pembantu.
Sedangkan Perwira hingga Kasat Reskrimnya dikabarkan menyusul.
Kombes Ferry menyebut, saat dugaan salah tangkap, personel membawa surat tugas yang ditandatangani Kasat Reskrim Polrestabes Medan.
Namun demikian, Kasat Reskrim tidak ikut serta dalam penangkapan di bandara Internasional Kualanamu.
"Ada empat orang personel Polrestabes Medan sedang kami periksa. Penyidik pembantu semua, Kasat Reskrimnya pas pada saat kejadian informasi yang bersangkutan masih di Polrestabes saat itu, jadi hanya anggota saja,"kata Kombes Ferry Walintukan, Jumat (17/10/2025).
"Surat tugasnya diteken oleh kasat Reskrim Polrestabes Medan,"sambungnya.
Ferry menerangkan, pemeriksaan dilakukan sejak kemarin atau sehari hingga hari ini setelah dugaan salah tangkap.
Jika terbukti ada kesalahan prosedur, sanksinya bisa disiplin atau kode etik.
"Kalau dia melakukan kesalahan prosedur ya, kita tinggal lihat apakah tindakan disiplin atau kode etik."
Mengenai kronologis ketua Nasdem Sumut diturunkan dari pesawat pada Rabu 15 Oktober malam, Polda Sumatera Utara ketua Nasdem Sumut membenarkan adanya personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan, namun terjadi kekeliruan.
Kombes Ferry menyebut, saat itu personel sedang mengejar terduga pelaku judi online dan scamming di Kualanamu karena hendak meninggalkan Sumatera Utara.
Terduga pelaku memiliki nama yang sama dengan Iskandar.
Namun karena Polisi tak bisa masuk ke dalam, sehingga berkoordinasi dengan pihak bandara dengan memberitahukan identitas.
Begitu Iskandar diamankan dan diturunkan dari pesawat, ternyata salah orang.
Ternyata Iskandar yang mereka kejar, Iskandar ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bukan Iskandar judol maupun scamming.
"Kemudian, karena kami tidak bisa masuk ke dalam. Kami bekerjasama dengan otorita bandara dalam hal ini Avsec untuk melakukan klarifikasi terhadap inisial dan yang bersangkutan. Hasil daripada pengecekan ternyata inisial yang kami cari tidak identik atau tidak sama dengan yang ada di manifes,"ungkapnya.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pegawai Imigrasi Kualanamu Kena Begal saat Mau Berangkat Kerja, 2 Remaja Ditangkap |
|
|---|
| Polsek Medan Timur Amankan 41 Motor Diduga Hasil Curian, 30 Unit Belum Kembali ke Pemilik |
|
|---|
| Akhirnya Damkar Medan Musnahkan Sarang Tawon setelah Insiden Serangan Tawon yang Tewaskan Warga |
|
|---|
| Serangan Tawon di Medan Amplas Sengat 4 Orang, Ini Pesan Terakhir Korban sebelum Meninggal Dunia |
|
|---|
| Lagi Cari Daun Pisang untuk Buat Kue, Ibu 3 Anak di Medan Amplas Meninggal Dunia Usai Disengat Tawon |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.