Breaking News

Berita Medan

Nyaris Jadi Korban Begal, Pengusaha Batu Nisan Dibacok, Tangan Hampir Putus

Warga Jalan Dusun I, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batangkuis itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.

ISTIMEWA
Mahmuda yang terbaring lemas saat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Amri Tambunan, dengan kondisi tangannya dibalut dengan bandage, Senin (27/10/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Mahmuda Nasution (23) (korban) pengusaha batu Nisan jadi korban pembegalan oleh sekelompok orang.

Tangannya terluka dibacok kawanan begal di kawasan Jalan Besar Laut Dendang, Kecamatan, Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang. 

Warga Jalan Dusun I, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batangkuis itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.

Saat itu ia baru saja selesai nongkrong bersama teman-temannya di Mie Gacoan yang berada di kawasan Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Kemudian, Mahmuda bergegas untuk kembali pulang menuju rumahnya.

Ia pun melintasi Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Scoopy seorang diri.

"Jadi malam itu saya baru selesai nongkrong di Mie Gacoan Pancing sama kawan saya, lalu saya pulang dari jalan Laut Dendang. Karena itu memang jalan yang biasa saya lalui dari jaman sekolah dulu," ucap Mahmuda Nasution saat dihubungi Tribun-medan via WhatsApp, Senin (27/10/2025) siang.

Saat melintas tepat di atas jembatan sungai Laut Dendang, Korban yang tak sadar rupanya diikuti oleh kawanan begal ini tiba-tiba memepet dirinya.

Korban pun panik karena diikuti empat orang pria dengan mengendarai dua sepeda motor sembari mengatakan "berhenti kau" kepadanya.

Ia mencoba berusaha menyelamatkan diri dengan cara menendang bagian stang salah satu sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang pelaku hingga keduanya terjatuh.

Kedua pelaku yang melihat dua rekannya yang terjatuh itu akibat ditendang korban ini merasa tidak terima.

Para pelaku langsung mengejar korban sembari mengayunkan senjata tajam jenis parang ke arah tangan korban.

"Saat itu saya dipepet dan disuruh berhenti. Makanya saya tendang stang sepeda motor salah satu pelaku hingga terjatuh. Mungkin rekannya pelaku yang lain engga terima langsung mengejar saya dan membacok tangan saya sebanyak 2 kali," lanjutnya.

Tangannya pun bercucuran darah akibat sabetan senjata tajam pelaku, namun ia tak berhenti begitu saja dan berusaha untuk menyelamatkan diri dengan cara kabur meninggalkan para pelaku yang saat itu masih berusaha mengejarnya.

"Jadi di tekongan S bawah jembatan itu kan ada rumah kawan saya, rencananya kalau para pelaku itu masih ngejar mau saya singgah kesitu. Rupanya saya lihat pas udah di bawah jembatan para pelau sudah tidak lagi mengejar saya. Akhirnya saya paksakan sampai ke rumah," ujarnya.

Sesampainya di rumah, korban menceritakan dengan kedua orang tuanya jika hampir dibegal.

Mahmuda dibawa oleh kedua orang tuangnya ke Puskesmas terdekat.

Namun lantaran luka yang cukup parah, akhirnya ia pun dirujuk ke RS Amri Tambunan dengan menggunakan ambulance.

"Malam itu orang tua langsung bawa saya ke puskesmas. Karena luka yang cukup parah saya dirujuk ke RS Amri Tambunan. Dan ini udah hari ketiga saya dirawat," katanya.

Ia mendapatkan perawatan intensif lantaran menderita dua luka bacok yang mengakibat salah satu saraf di bagian pergelangan tangannya putus.

"Ada dua luka bacok di tangan kanan saya, tapi yang fatal itu dibagian pergelangan tangan yang mengakibatkan urat saraf saya putus," ungkapnya.

Atas kejadian itu, ia pun telah membuat laporan kepolisian di Mapolsek Medan Tembung dengan nomor laporan LP/B/1673/X/2025/SPKT MEDAN TEMBUNG/Tanggal 25 Oktober 2025.

(Cr9/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved