SOSOK

Tak Hanya Konten, Tri Utami Raudani Hadirkan Keberanian dan Kejujuran untuk Ibu-Ibu Muda

Di sebuah desa kecil bernama Ajamu, jauh dari riuhnya kota besar, seorang anak perempuan kecil tumbuh di tengah tumpukan majalah Bobo .

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
KONTEN INSPIRATIF: Tri Utami Raudani adalah Mom Influencer asal Medan, lulusan Universitas Negeri Medan (UNIMED), yang dikenal lewat konten POV inspiratif seputar kehidupan ibu muda. Ia juga Grand Finalist Emeron Hijab Hunt 2023 dan penulis puisi yang beberapa karyanya telah dimuat di media nasional. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Di sebuah desa kecil bernama Ajamu, jauh dari riuhnya kota besar, seorang anak perempuan kecil tumbuh di tengah tumpukan majalah Bobo dan tawa masa kecil.

Dari sanalah, Tri Utami Raudani akrab disapa Kakak memulai kisah yang kelak membawanya menjadi sosok inspiratif bagi banyak ibu muda di media sosial.

“Semenjak kecil, Bapak dan Ibu selalu berlangganan majalah Bobo,” kenangnya sambil tersenyum.

Dari kebiasaan sederhana itu, benih cinta terhadap dunia sastra mulai tumbuh. Setiap minggu, halaman “Halamanku” di majalah itu menjadi ruang imajinasinya tempat ia mengenal puisi, cerpen, dan keberanian untuk menulis.

Tak hanya membaca, Tami kecil juga gemar mengeksplorasi dunia sekitar. Ia bebas bermain gobak sodor, engklek, hingga ikut pentas seni di sekolah. “Orangtuaku selalu memberi kebebasan untuk eksplorasi. Dari situ aku belajar percaya diri dan berani tampil,” ujarnya.

Dari Juara Fashion Show hingga Penyair Cilik

Bakat tampil di depan umum sudah tampak sejak usia dini. Saat masih TK, Tami pernah menjuarai lomba fashion show busana muslim. Busana yang ia kenakan dijahit sendiri oleh sang ibu. “Itu pengalaman berharga. Aku merasa didukung penuh oleh keluarga,” katanya.

Bersamaan dengan itu, ia juga mulai menulis puisi hobi yang kelak menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Saat SMA di Islam An-Nizam Medan, ia kerap menjuarai lomba baca puisi dan aktif di berbagai kegiatan seni. Dunia panggung dan sastra menjadi rumah keduanya.

“Menulis itu terapi,” tuturnya pelan. “Kalau dulu aku menulis untuk menuangkan rasa, sekarang aku menulis untuk berbagi semangat.”

Ketika ditanya nilai hidup yang paling ia pegang, Tami menjawab tegas berani memulai meskipun sulit. Prinsip ini menjadi pegangan utamanya saat menjalani peran ganda sebagai ibu dua anak sekaligus kreator konten.

“Fase paling sulit justru waktu hamil dan mengurus toddler. Suami sering dinas luar kota, tapi ide-ide justru datang di saat itu,” katanya. Beberapa kontennya bahkan berhasil menembus angka satu juta penonton.

Ia percaya, konsistensi dan keberanian memulai adalah kunci utama. “Kalau nunggu siap, nggak akan pernah jadi,” ujarnya sambil tertawa.

Meski sibuk mengurus dua anak kecil, Tami tetap produktif. Ia membagi waktu dengan disiplin: mengumpulkan ide saat anak-anak tidur, membuat jadwal take video di akhir pekan saat suami libur, dan terkadang meminta bantuan sang suami untuk memegang kamera.

“Semua dikerjakan bareng. Aku dan suami sudah kayak tim produksi kecil,” candanya.

Sebelum satu video tayang, ada proses panjang di baliknya. Ia memulai dengan riset tren konten yang sedang fyp, membuat konsep baru yang relevan, memilih lokasi pengambilan gambar, menentukan kostum, lalu mengedit dengan detail. “Aku ingin setiap video punya pesan, bukan sekadar ikut tren,” katanya.

Inspirasi kontennya datang dari keseharian. “Kadang keresahan diri sendiri, kadang pengalaman teman, kadang obrolan ringan di dapur. Semua bisa jadi ide asal peka,” ungkapnya.

Menjadi Penenang untuk Sesama Ibu

Bagi Tami, media sosial bukan sekadar panggung pamer kehidupan. Ia ingin menjadi teman bagi para ibu muda yang tengah berjuang dengan peran ganda.

“Aku ingin menenangkan para ibu lain bahwa mereka nggak sendirian,” ujarnya.

Dalam setiap konten, ia berusaha menyelipkan pesan: bahwa ibu juga bisa berkarya dari rumah, mengejar cita-cita, dan tetap menjalankan peran keluarga tanpa rasa bersalah. “Kita bisa berdaya tanpa harus meninggalkan rumah,” tambahnya.

Tak jarang, pengikutnya membalas dengan cerita pribadi. Ada yang curhat soal burnout, ada yang berbagi rasa syukur, bahkan ada yang mengaku termotivasi untuk memulai usaha kecil dari rumah. “Aku merasa punya komunitas kecil yang saling support. Rasanya hangat,” katanya.

Puncak perjalanan Tami sebagai kreator datang ketika ia terpilih sebagai Grand Finalist Emeron Hijab Hunt 2023. Audisi dilakukan secara daring, diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

“Aku kirim satu video konten dan nggak nyangka bisa lolos. Rasanya campur aduk antara senang dan takut,” ujarnya.

Proses karantina menjadi pengalaman berharga. “Kami para finalis dari berbagai daerah berkumpul, berbagi pengalaman, ide, dan motivasi. Rasanya seperti bertemu keluarga baru yang sama-sama berjuang di dunia digital,” katanya mengenang.

Meski sempat berat meninggalkan anak untuk sementara waktu, Tami bersyukur atas dukungan penuh suaminya. “Beliau yang paling semangat ngurus anak di rumah, sambil nyemangatin dari jauh,” ujarnya tersenyum.

Selain aktif di dunia digital, Tami juga masih menulis puisi. Beberapa karyanya dimuat di Serambi News dan surat kabar lokal di Medan. “Menulis itu tetap jadi bagian diriku,” katanya.

Di balik kecintaannya pada sastra, ada sosok penting: suaminya, Cipta Arief Wibawa, yang juga dikenal sebagai penyair senior. “Dia banyak memberi referensi, membimbing, dan menyemangati. Kadang kami diskusi sampai tengah malam soal satu bait puisi,” ujarnya.

Baginya, dunia sastra dan dunia digital punya kesamaan. “Dua-duanya sama-sama butuh pesan dan kejujuran. Mau menulis puisi atau bikin konten, harus dari hati dan tidak menjiplak,” katanya.

Menjaga Keaslian di Tengah Dunia Serba Cepat

Di tengah derasnya tren dan kompetisi influencer, Tami tetap berusaha menjaga orisinalitas. Ia konsisten dengan niche konten seputar keseharian ibu muda, keluarga, dan refleksi diri. “Aku nggak mau ikut arus. Yang penting tetap jadi diri sendiri,” tegasnya.

Ia juga rutin memperbaiki kualitas videonya, belajar teknik baru, dan memperhatikan detail visual serta audio. “Kalau hasilnya bagus, audiens juga merasa dihargai,” katanya.

Namun, di balik semua pencapaian itu, Tami tetap menempatkan keluarganya sebagai prioritas utama. “Keluarga bukan penghalang, tapi sumber semangat,” ujarnya.

Tami menyampaikan pesan untuk para ibu muda yang ingin tetap berkarya. “Kamu bisa jadi versi terbaik dari dirimu tanpa merasa bersalah meninggalkan peran ibu,” katanya lembut.

Menurutnya, kuncinya adalah konsistensi dan cinta. Berkarya itu nggak harus besar. Mulai saja dari hal kecil, dari rumah. Yang penting hati bahagia.

Ia lalu tertawa kecil, mengingat masa-masa awal menjadi konten kreator. Dulu disebutnya job hanya barter barang, ambil gambar di kafe estetik biar bagus di feed.

“Tapi dari situ aku belajar, bahwa konten bukan soal endorsement, tapi soal karya,” ungkapnya.

Kini, perjalanan itu sudah membawanya jauh dari Ajamu desa kecil yang membentuk keberanian dan imajinasinya. Dari halaman Bobo hingga layar smartphone, dari puisi hingga video singkat, Tri Utami Raudani terus menulis kisah tentang keberanian seorang ibu yang tak pernah menyerah untuk tetap bermimpi.

“Kalau ditanya satu kata yang menggambarkan perjalanan ini?” Ia tersenyum dan menjawab, “Tidak pantang menyerah.”

Biofile

Nama Lengkap : Tri Utami Raudani
Nama Panggilan : Tami
Tempat, tanggal Lahir: Ajamu, 25 April 1994
SMA : SMA Islam An-nizam Medan
Kuliah : UNIMED
Nama Orang Tua
Ayah : Maryono
Ibu : Tia
Hobby: Memasak, Membuat Konten POV di instagram
Prestasi/Karir:
1. Mom Influencer
2. ⁠Grand Finalist Emeron Hijab Hunt 2023
3. ⁠Beberapa karya puisinya dimuat di Serambi news, dan surat kabar cetak di kota Medan
4. Sejak SMA hingga duduk di bangku perkuliahan selalu menjuarai lomba baca puisi

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved