Sumut Terkini
Kepala BGN Sumut Bantah 18 Siswa SD Diduga Keracunan Menu MBG di Nias Utara, Begini Katanya
Sebuah video menampilkan puluhan siswa SD di Nias Utara terlihat menangs dan muntah-muntah setelah makan Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sebuah video menampilkan puluhan siswa SD di Nias Utara terlihat menangis dan muntah-muntah setelah makan Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam video terlihat sejumlah anak menangis secara serempak di dalam ruangan kelas. Tak lama, siswa tersebut dibawa menggunakan ambulans.
Dalam video itu juga terdengar suara perempuan dengan mnggunakan bahasa daerah Nias dicampur dengan bahasa Indonesia.
Dalam video itu terdengar, perempuan itu meminta untuk dibawa ke rumah sakit dan menyebut susu yang diminum siswa dari MBG.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Gizi Regional Sumatera Utara Agung Kurniawan membantah puluhan siswa itu keracunan MBG.
Agung menyebutkan, siswa tersebut muntah karena makan durian terlebih dahulu di rumahnya.
Kemudian, dilanjutkan di sekolah dengan minum susu dan makan semangka dari MBG pada hari itu.
"Jadi gini kalau namanya keracunan harus keluar dari rekam medis. Dan yang berhak mengumumkan adalah Dinkes. Saat ini kejadian ( dugan keracunan MBG di Nias Utara) masih indikasi,"Jelasnya kepada Tribun Medan, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, peristiwa itu terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).
"Jumlah siswa yang terindikasi keracunan itu ada 18 siswa. 17 di Puskesmas, 1 orang lainnya di rujuk ke Rumah Sakit Gunung Sitoli," katanya.
Ia juga membeberkan kronologi dan alasan satu siswa tersebut di rujuk ke RS Gunung Sitoli.
"Satu siswa ini dirujuk ke rumah sakit karena dia yang direkomendasikan Nakes karena Puskesmas enggak sanggup jadi diarahkan ke rumah sakit. Anak ini sampai dirujuk ke sana, karena sebelum makan MBG dari rumah dia udah makan durian," jelasnya.
Agung juga merincikan menu MBG di sekolah itu pada hari kejadian yakni susu, semangka, telur balado, dan nasi.
"Pernyataan dari Korwil yang di minum siswa itu adalah susu," Katanya.
Saat ini 18 siswa tersebut kata Agung sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Jadi di hari kejadian itu juga, pada pukul 18.00 seluruh siswa dipulangkan. Dari hasil analisa dokter, mereka hanya panik masal," jelasnya.
Dikatakannya, panik masal disebabkan pada saat MBG, ada siswa yang muntah. Sehingga, siswa lainnya mendadak ketakutan.
"Jadi ini contoh casenya ya,misal kita lagi makan, trus ada salah satunya yang muntah. Kira kira yang disampingnya itu ada yang mau muntah dan ada yang ikut muntah. Begitulah kejadiannya," tuturnya.
Meski begitu, kata Agung, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) nya ditutup sementara.
Dan sampel muntahan siswa serta susu sudah diserahkan ke Dinkes untuk dilakukan uji laboratorium.
"SPPG ditutup untuk dicek sementara. Makanya Itu masih indikasi. Dan sampel muntahan pertama sudah diambil oleh Dinkes Setempat," jelasnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pemkab Samosir Tingkatkan Kapasitas dan Kapabilitas ASN dalam Pengadaan Barang dan Jasa |
|
|---|
| Menjaga Industri Digital Indonesia, Aspirasi Driver Ojek Online dalam Bingkai Kebijakan |
|
|---|
| Sosok Rondahaim Saragih, Napoleon dari Raya yang diusulkan jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| 18 Siswa SD di Nias Utara Diduga Keracunan Menu Susu MBG, Kepala BGN Sumut Sebut Panik Masal |
|
|---|
| Motif dan Penyebab Tewasnya Musafir di Masjid Agung Sibolga, Korban Terekam Diseret Pelaku |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.