Berita Medan

Mahasiswa Poltekpar Medan Luncurkan Katalog Desa Wisata Sait Buttu, Dorong Promosi Wisata Simalungun

Peluncuran ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
DESA WISATA- Katalog Desa Wisata Sait Buttu yang disusun oleh mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan resmi diluncurkan di Kabupaten Simalungun, Minggu (2/11/2025). Katalog ini menampilkan potensi wisata alam, budaya, dan kuliner sebagai bentuk kolaborasi akademisi dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan dari Program Studi Destinasi Pariwisata sukses meresmikan Katalog Desa Wisata Sait Buttu, Minggu (2/11/2025), di Kabupaten Simalungun

Peluncuran ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Field Project Study (FPS) yang melibatkan masyarakat setempat dalam observasi potensi wisata, pendampingan pengelolaan destinasi, hingga penyusunan media promosi pariwisata. 

Katalog yang disusun berisi informasi menarik seputar keindahan alam, budaya, kuliner, serta aktivitas wisata berbasis masyarakat yang dapat dinikmati pengunjung. 

Tak hanya itu, katalog juga menampilkan beragam paket wisata yang dirancang untuk memperkenalkan Desa Wisata Sait Buttu secara lebih luas dan berkesan.

Peluncuran katalog turut dihadiri oleh Irwan Ompusunggu selaku Kepala Desa Wisata Sait Buttu, Dian Pratiwi selaku Kabid Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, serta perwakilan komunitas lokal seperti Pokdarwis, KUBE Buttu Jaya, Galansia, Patrajas, dan Bank Sampah Simpatik.

Ketua FPS Sait Buttu, Bhimo Adrian Abimayu, menyebutkan bahwa penyusunan katalog ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara mahasiswa dan warga desa. 

“Seluruh proses, mulai dari pengumpulan data hingga desain akhir, dilakukan bersama warga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam membangun sektor pariwisata,” ujarnya. 

Bhimo berharap, katalog ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dalam praktik nyata di lapangan.

Menurut Bhimo, kegiatan ini bukan hanya sekadar praktik akademik, melainkan juga bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan destinasi wisata berkelanjutan di Kabupaten Simalungun.

“Kami ingin membuktikan bahwa kerja sama antara dunia pendidikan dan masyarakat dapat melahirkan inovasi yang berdampak langsung pada kemajuan desa wisata,” tambahnya.

Desa Wisata Sait Buttu terletak di kaki lereng Pegunungan Toba pada ketinggian 900–1.200 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata berkisar 18–28°C. Topografinya yang bergunung landai dikelilingi hamparan perkebunan teh milik PTPN IV Unit Teh.

Desa ini mengusung konsep Agrowisata dan Eduwisata, menghadirkan amenitas serta aksesibilitas bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan masyarakat pedesaan. 

Terdapat perpaduan budaya heterogen yang didominasi oleh suku Batak dan Jawa, menciptakan harmoni sosial di tengah aktivitas wisata.

Melalui kelembagaan Desa Wisata Sait Buttu Saribu, masyarakat aktif melakukan pemberdayaan melalui kerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sebagai pelaksana prinsip Sapta Pesona. 

Sinergi ini menjadikan Sait Buttu tidak hanya destinasi wisata alam, tetapi juga ruang pembelajaran tentang kehidupan berkelanjutan dan kearifan lokal Simalungun.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved