Mahasiswa UMA Tewas

Polisi Usut Kematian Mahasiswa Universitas Medan Area yang Diduga Dirampok lalu Dibunuh

Keesokan harinya atau Kamis 13 November, Bonio, sang mahasiswa UMA, mulai tak mengangkat telepon, maupun membalas pesan singkat.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
DIDUGA DIBUNUH - Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area Medan (UMA) yang tewas diduga dibunuh di Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Jumat (14/11/2025). Sehari sebelum ditemukan tewas, korban sempat main biliard bareng rekan kuliah. 

"Kebetulan, anak saya yang di Medan ini melihat, ternyata di dalam rumah berserakan darah."

Bonio diduga kuat sebagai korban perampokan dan pembunuhan.

Sebab, sepeda motor, handphone dan dompet berisi ATM maupun uang tunai hilang.

Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Desa Parmonangan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan usai diautopsi.

Johor berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Semoga cepat tertangkap pelakunya, agar kita paham apa salah nama kita."

DIDUGA DIBUNUH - Diva, kakak dari Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area Medan (UMA) yang tewas diduga dibunuh, ketika diwawancarai, Sabtu (15/11/2025). Sebelum ditemukan tewas, korban sempat izin ke orangtuanya untuk mengajak rekannya menginap di rumah.
DIDUGA DIBUNUH - Diva, kakak dari Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area Medan (UMA) yang tewas diduga dibunuh, ketika diwawancarai, Sabtu (15/11/2025). Sebelum ditemukan tewas, korban sempat izin ke orangtuanya untuk mengajak rekannya menginap di rumah. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Sebelum Tewas, Mahasiswa UMA Sempat Izin ke Ortu Bawa Kawan Nginap di Rumah Karena Tinggal Sendirian

Kematian Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA) masih misteri.

Bonio yang penuh luka bersimbah darah diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

Kakak korban, Diva menceritakan awal mula menemukan adiknya tewas tragis di rumah mereka, di Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak.

Awalnya, Jumat 14 November kemarin Diva dihubungi orang tuanya yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan untuk segera pulang ke rumah mereka yang di Patumbak karena tak angkat telepon, maupun balas pesan singkat sejak sehari sebelumnya.

Malam harinya, sekira pukul 20:30 WIB, Diva yang bekerja di salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dan tinggal serumah pun pulang.

"Awalnya itu karena sudah dua hari hilang kontak dan mama dan ayah mencari-cari. Jadi, ayah nyuruh saya ngecek ke rumah menanyakan kenapa nggak balas whatsapp,"kata Diva, di RS Bhayangkara TK II Medan, Sabtu (15/11/2025).

Setibanya di pagar rumah, Diva sebenarnya sudah merasa adanya kejanggalan.

Sebab, pagar besi rumah berwarna hitam tersebut biasanya dikunci 3 kali mulai dari bagian atas, tengah dan bawah.

Namun saat ia membukanya, hanya bagian tengah saja yang dikunci.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved