Berita Nasional

Mahfud MD Ingatkan Korupsi Proyek Whoosh Tetap Dibongkar, Senggol Menkeu Purbaya Kejar ‘Tikus-tikus’

Pemenuhan kewajiban pembayaran utang Whoosh tidak boleh menghapus atau menghentikan penyelidikan atas dugaan korupsi dalam proyek tersebut

|
(Kompas.com)
USULAN SOEHARTO - Mantan Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui di Sasana Hinggil Dwi Abad, Minggu (26/10/2025)(KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO) 

Ringkasan Berita:
  • Mahfud MD, mengingatkan soal korupsi kereta cepat Whoosh tetap dibongkar.
  • Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyatakan akan bertanggung jawab atas utang Whoosh. 
  • Mahfud ingin agara Menteri Keuangan Purbaya fokus dalam pengungkapan praktik korupsi di lingkungan Ditjen Pajak dan Bea Cukai

 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengingatkan soal korupsi kereta cepat Whoosh tetap dibongkar.

Walaupun Presiden Prabowo Subianto berniat mencicil utang tersebut, bukan berarti KPK menghentikan korupsi Whoosh.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyatakan akan bertanggung jawab atas utang Whoosh. 

Pemerintah akan mencicil utang Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.

Menurut Prabowo, kereta cepat seperti Whoosh tidak boleh hanya dilihat dari untung-rugi finansial.

Baca juga: PRIA Ditemukan Tewas Membusuk dengan Pisau Tertancap di Dada di Kendal, Posisi Tergantung

Melainkan dari manfaatnya untuk masyarakat, misalnya untuk mengurangi kemacetan, polusi, dan mempercepat perjalanan.

Namun, Mahfud mengingatkan, pemenuhan kewajiban pembayaran utang Whoosh tidak boleh menghapus atau menghentikan penyelidikan atas dugaan korupsi dalam proyek tersebut. 

Mahfud menyebut langkah KPK yang masih terus bergerak mengusut kasus itu sebagai hal yang positif.

Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi harapan Prabowo, di mana uang negara yang dipakai untuk proyek dan subsidi transportasi harus dikelola dengan bersih dan transparan

"Pemerintah, dengan skema apa pun, memang harus membayar biaya proyek Whoosh dengan Cina. Sebab kontrak yang dibuat secara sah berlaku sebagai UU, tetapi dugaan korupsinya harus tetap diselidiki."

"Memenuhi kewajiban bayar bukan berarti menghapus korupsinya. Bagus juga, KPK ternyata tetap bergerak," demikian kata Mahfud dalam unggahannya di Twitter (X), Sabtu (15/11/2025).

Baca juga: Pacaran Dua Tahun dan Siap Menikah, Pria Syok Berat setelah Temukan Rahasia Besar Sang Kekasih

Selanjutnya, setelah utang Whoosh diambil alih Prabowo, Mahfud ingin agara Menteri Keuangan Purbaya fokus dalam pengungkapan praktik korupsi di lingkungan Ditjen Pajak dan Bea Cukai.

Dalam pesannya kepada Purbaya, Mahfud menekankan pentingnya membersihkan dua lembaga tersebut dari praktik korupsi dan “tikus-tikus” yang selama ini bersembunyi di dalamnya.

"Untuk Pak Menkeu Purbaya, karena urusan Whoosh sudah diambil alih oleh Presiden dan dugaan korupsinya tetap harus dilanjutkan oleh KPK, maka sebagai Menkeu dia (Purbaya) harus lanjutkan membersihkan Ditjen Pajak dan Bea Cukai dari korupsi dan semua tikus yang bersembunyi di sana," ujar Mahfud.

Baca juga: PROFESI Mentereng Rully Anggi Suami Boiyen, Maharnya Emas 15 Gram dan Uang Rp110.002.025

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved