Macan Tutul Kabur
Macan Tutul Lembang Park & Zoo Kabur dari Karantina, Jejaknya Mengarah ke Gunung Tangkuban Parahu
Macan tutul Lembang & Park Zoo yang kabur dari lokasi karantina diduga mengarah ke Gunung Tangkuban Parahu.
Macan tutul Jawa hidup di hutan-hutan tropis dan pegunungan di Pulau Jawa, terutama di kawasan yang masih memiliki tutupan hutan lebat seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Halimun Salak, Gunung Slamet, Gunung Prahu, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Bromo Tengger Semeru.
Baca juga: Apa Itu Jokowi White Paper yang Ditulis Roy Suryo CS, Simak Penjelasannya
Habitatnya biasanya di daerah dengan ketinggian di atas 1.000 meter dengan tutupan kanopi yang rapat, dan ketersediaan air yang cukup.
Sayangnya, hewan ini termasuk kategori yang terancam punah berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Populasi macan tutul Jawa saat ini diperkirakan sekitar 350 individu dewasa yang tersebar di beberapa taman nasional dan kawasan konservasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Sebagai hewan predator, makanan utamanya adalah hewan herbivora berukuran sedang hingga kecil.
Mereka memakan kijang, babi hutan, monyet (primata), burung, dan hewan lainnya yang ada di habitat mereka.
Macan tutul Jawa berburu secara soliter dan aktif pada malam hari (nokturnal), kadang juga tengah hari, dan dikenal menyimpan mangsanya di tempat tersembunyi seperti di atas pohon atau di gua setelah membunuh.
Baca juga: Apa Itu Prahipertensi yang Ditemukan pada Siswa Sekolah Rakyat Cibinong

Ciri-ciri Fisik
Peka Muria sempat mengulas soal macan tutul Jawa ini.
Macan tutul Jawa memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan subspesies macan tutul lainnya.
Berat tubuhnya berkisar antara 40 hingga 60 kg dengan panjang mencapai 2 meter, termasuk ekornya.
Salah satu ciri khas dari macan tutul Jawa adalah pola bintik-bintik hitam pada bulu tubuhnya.
Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?
Terdapat dua variasi warna pada macan tutul Jawa: berbulu kuning dengan bintik hitam, dan berbulu hitam yang dikenal dengan istilah melanistik.
Meskipun berbulu hitam, bintik-bintiknya tetap terlihat samar ketika berada di bawah cahaya terang.
Hal yang harus diperhatikan jika bertemu dengan macan tutul
Bertemu dengan macan tutul, terutama di habitat asli mereka, merupakan situasi yang harus dihadapi dengan hati-hati.
Berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan:
- Jangan panik dan hindari bergerak secara tiba-tiba.
- Jangan membelakangi atau berlari, karena ini dapat memicu insting predatornya untuk mengejar.
- Tetap berdiri tegak dan tunjukkan sikap dominan dengan mengangkat tangan atau benda di atas kepala.
- Berbicaralah dengan suara keras dan tegas untuk mencoba mengusir macan tutul tersebut.
- Jika memungkinkan, secara perlahan mundur sambil tetap menghadap macan tutul.
- Jangan mencoba mendekati atau memberi makan macan tutul.
- Jika macan tutul melakukan serangan, bertahanlah menggunakan benda apapun dan berusaha membela diri.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.