Berita Viral
Perseteruan Ferry Irwandi dan Gusti Ayu Dewi Berlanjut, Ada Pistol Hingga Singgung FPI
Perseteruan antara Ferry Irwandi dan Gusti Ayu Dewi memasuki babak baru. Ferry mengunggah foto pistol dari grup WA.
Termasuk upaya “menelpon” host acara live TV
Jangan lupa senjata api yang dipamerkan di chat itu juga akan saya buka
Terima kasih," kata Ferry.
Gusti Ayu membalas dan meminta Ferry jangan memelintir masalah, seolah-olah menyerang pribadinya.
Gusti mengaku hanya menyoroti narasi provokatif Ferry Irwandi.
"Silakan, saya tidak lari. Tapi jangan diplintir seolah-olah saya menyerang pribadi Anda. Yang saya soroti adalah narasi provokatif Anda di ruang publik, karena itu bisa memicu keresahan. Fakta hukumnya → sampai hari ini tidak ada laporan TNI terhadap Anda, jadi klaim kriminalisasi belum ada bukti. Semua orang berhak mengkritisi sikap publik, termasuk saya," kata Gusti Ayu.
"Oh ya.. ditunggu jawabannya. Pejabat yg kamu maksud apakah @anakjaksel.ai," tambah Gusti Ayu.
Profil Gusti Ayu Dewi
Gusti Aju Dewi adalah seorang pionir dan pakar grafologi ternama asal Indonesia yang telah berkecimpung dalam dunia grafologi lebih dari 13 tahun.
Grafologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian seseorang melalui analisis tulisan tangan, termasuk bentuk huruf, ukuran, spasi, dan tekanan pena.
Gusti Aju Dewi telah menganalisis ribuan tulisan tangan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional seperti Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan beberapa selebritas Indonesia.
Ia juga aktif berkontribusi di tingkat internasional dengan menjadi pembicara di konferensi-forensik dan grafologi, seperti di kampus La Universidad Interamericana para el Desarrollo di Meksiko pada September 2024.
Saat ini, Gusti Aju juga sedang menempuh studi Magister Informatika (Master AI) di School of Computer Science Universitas Nusa Putra, menggabungkan keahliannya antara grafologi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Selain sebagai praktisi grafologi, Gusti Aju Dewi terlibat dalam pembinaan dan pelatihan, termasuk memberikan kuliah umum kepada aparat kepolisian (Polwan) untuk mengoptimalkan analisis tulisan tangan dalam tugas penegakan hukum.
Ia juga mendirikan Indonesian School of Graphologist (ISOG) untuk memfasilitasi pendidikan profesional di bidang grafologi.
Sebelumnya dikenal dengan nama Deborah Dewi, pada 2023 ia memutuskan kembali menggunakan nama lahirnya, Gusti Aju Dewi, sebagai bentuk pendewasaan diri dan penerimaan utuh atas identitasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.