Berita Viral

TRAGEDI DUNIA PENDIDIKAN: Kasus Dugaan Pelecehan dan Pembunuhan Siswi SMK yang Mengguncang Publik

Dua kasus memilukan yang melibatkan siswi SMK di Indonesia baru-baru ini mengguncang publik

|
Editor: AbdiTumanggor
TribunnewsBogor
Kasus siswi SMK dibunuh sang kekasih gelapnya di Lampung Selatan. (Ilustrasi) 

TRIBUN-MEDAN.Com - Dua kasus memilukan yang melibatkan siswi SMK  baru-baru ini mengguncang publik dan menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak di lingkungan pendidikan.

Kasus pertama terjadi di Binjai, Sumatera Utara, sementara kasus kedua berlangsung di Lampung Tengah.

Kedua kasus menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan komunikasi dalam menangani isu serius seperti pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Kasus yang menimpa dua siswi SMK ini menjadi pengingat keras bahwa perlindungan anak bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab nyata semua pihak. Dunia pendidikan harus menjadi tempat yang aman, bukan ladang bahaya.

Berikut rangkaian kedua kasus dirangkum Tribun-medan.com yang sempat menjadi sorotan publik.

1. Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di SMKN 1 Binjai

Seorang siswi SMKN 1 Binjai diduga mengalami pelecehan seksual saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Binjai, Sumatera Utara.

Terlapor berinisial UG, seorang kepala bidang di instansi tersebut, diduga meraba paha korban di salah satu ruangan kantor.

Di ruangan itu juga terdapat staf dan korban lainnya.

Korban melaporkan kejadian tersebut kepada gurunya, dan akhirnya dipindahkan ke tempat PKL lain.

Namun, dugaan bahwa kasus ini didamaikan oleh oknum guru menimbulkan pertanyaan besar.

Wartawan Tribun Medan sebelumnya mencoba mengonfirmasi Kepala Sekolah SMKN 1 Binjai, Safaruddin, namun justru diblokir pada tanggal 3 September 2025 lalu.

Hingga 13 September, nomor wartawan masih diblokir, memicu spekulasi dan kritik dari masyarakat.

Pengamat pendidikan dari Lawan Institute Sumut, Abdul Rahim Daulay, menyayangkan sikap kepala sekolah yang tidak transparan.

Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008.

Menurutnya, tindakan memblokir wartawan menunjukkan kurangnya komitmen dalam menangani kasus secara terbuka dan profesional.

Perkembangan Terbaru

Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Binjai telah memeriksa UG dan terus mendalami kasus ini.

Laporan polisi dari orang tua korban diterima awal Agustus 2025.

Keluarga menanti hasil penyelidikan dan berharap ada tindakan tegas terhadap pelaku serta perlindungan maksimal bagi korban. Berita Selengkapnya Baca: Dugaan Siswi Dilecehkan Oknum BPKPAD Binjai, Respons Kepsek SMK N1 malah Tuai Kecurigaan

Banyak pihak menuntut agar institusi pendidikan lebih serius dalam melindungi anak didik.

Peran guru, kepala sekolah, dan instansi terkait sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa.

Organisasi perlindungan anak dan aktivis pendidikan mendesak pemerintah untuk memperketat regulasi PKL, memperkuat sistem pelaporan pelecehan, dan memberikan pelatihan komunikasi krisis kepada pejabat sekolah.

Transparansi, akuntabilitas, dan keberanian dalam menghadapi masalah adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

2. Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Lampung Tengah

Di Lampung Tengah, siswi SMK Muhammadiyah Seputih Raman berinisial AD (15) ditemukan tewas di aliran sungai areal perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP).

Pelaku, Suryadi (42), seorang pria beristri yang diduga sebagai kekasih gelap korban, mengaku membunuh AD setelah dimintai uang Rp 8 juta untuk membeli ponsel.

Ia hanya mampu memberikan Rp 3 juta, yang memicu pertengkaran hingga berujung pada penganiayaan fatal.

Setelah membunuh korban, Suryadi mencoba bunuh diri dengan menenggak racun tikus, namun berhasil diselamatkan dan dirawat di Klinik Yukum Medical Center.

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Devrat Aolia Arfan, menyatakan bahwa korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka lebam akibat pukulan benda tumpul.

EVAKUASI KORBAN PEMBUNUHAN - Jenazah siswi SMK ditemukan di wilayah Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Rabu (17/9/2025) sekira pukul 12.22 WIB. Korban inisial AD tewas dibunuh kekasih gelapnya, seorang pria beristri bernama Suryadi.
EVAKUASI KORBAN PEMBUNUHAN - Jenazah siswi SMK ditemukan di wilayah Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Rabu (17/9/2025) sekira pukul 12.22 WIB. Korban inisial AD tewas dibunuh kekasih gelapnya, seorang pria beristri bernama Suryadi. (Dok Polres Lampung Tengah)

Kronologi Kejadian

Rabu, 17 September 2025 –

Penemuan Jasad

Sekitar pukul 12.22 WIB, jasad AD ditemukan mengambang di sungai areal perkebunan PT GMP oleh warga dan aparat kepolisian.

Identifikasi Korban

Korban dikenali melalui koordinasi antar kepolisian dan pengakuan orangtua.

Penyelidikan dan Penetapan Tersangka

Polisi menetapkan Suryadi sebagai tersangka setelah penyelidikan mengarah kepadanya.

Upaya Bunuh Diri Tersangka

Suryadi mencoba bunuh diri saat hendak diamankan, namun berhasil diselamatkan dan dirawat.

Pengakuan Tersangka

Tersangka mengaku menganiaya korban setelah pertengkaran terkait permintaan uang.

Penetapan Pasal dan Pengembangan Kasus

Suryadi dijerat pasal berlapis terkait pembunuhan dan kekerasan terhadap anak di bawah umur. 

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: KRONOLOGI Siswi SMK Dibunuh Pria Beristri Gegara Minta Dibelikan HP, Jasad Dibuang di Kebun Tebu

Baca juga: NASIB Pilu Mahasiswi di Lampung, Tewas Melahirkan, Janin Dibuang ke Sungai, Sang Pacar Tersangka

Baca juga: PILU Siswi Kelas 2 SD di Lampung Tewas Dirudapaksa, Kondisi Jasadnya Mengenaskan, Pelaku Buron

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved