Berita Viral

APA MOTIF Dosen Meilanie Buitenzorgy Nekat Menyoroti Pendidikan Wapres Gibran?

Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran setara anak SD

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa/Instagram Buitenzorgy/ipb.ac.id
Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setara lulusan SD. 

Meilanie dikenal sebagai dosen yang aktif dalam diskusi publik dan memiliki kepedulian terhadap transparansi dalam proses politik.

Baca juga: NASIB Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Viral Usai Sebut Pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Setara SD

Dampak dan Reaksi Publik

Pernyataan Meilanie tidak hanya memicu diskusi akademik, tetapi juga menjadi bahan perdebatan di media sosial.

Sebagian publik mendukung keberanian Meilanie dalam menyuarakan pendapatnya, sementara yang lain mempertanyakan motif dan akurasi analisisnya. 

Nama Meilanie dan IPB University pun sempat menjadi trending topic di berbagai platform digital.

Di tengah sorotan ini, isu penyetaraan ijazah luar negeri pun kembali menjadi perhatian.

Banyak pihak menilai perlu adanya transparansi dan standar yang jelas dalam proses penyetaraan, terutama bagi pejabat publik yang menempati posisi strategis di pemerintahan.

Apa Motif Meilanie Buitenzorgy Menyoroti Pendidikan Gibran Rakabuming Raka?

Berikut beberapa poin dirangkum Tribun-medan.com, yang menjelaskan latar belakang dan motifnya:

1. Motif Akademik dan Regulatif

- Kritik terhadap penyetaraan ijazah luar negeri: Meilanie mempertanyakan keabsahan ijazah Gibran yang diperoleh dari institusi luar negeri seperti Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia). Menurutnya, keduanya tidak memenuhi syarat sebagai lembaga yang dapat mengeluarkan school leaving certificate resmi.

- Merujuk regulasi resmi: Ia mengacu pada Peraturan Mendikbudristek No. 50 Tahun 2020 yang mengatur penyetaraan ijazah asing. Meilanie menilai bahwa ijazah Gibran tidak memenuhi standar penyetaraan yang sah menurut regulasi tersebut.

- Analisis berbasis data dan perbandingan: Untuk memperkuat argumennya, Meilanie bahkan membandingkan ijazah anaknya yang lulus dari Elizabeth Macarthur High School di Australia, yang secara eksplisit mencantumkan "High School" sebagai bukti kelulusan.

2. Motif Etis dan Sosial

- Kekhawatiran terhadap transparansi politik: Meilanie menyampaikan bahwa ijazah tersebut menjadi dasar legalitas Gibran untuk maju dalam kontestasi politik. Ia tampaknya ingin mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam proses verifikasi pendidikan pejabat publik.

- Panggilan akademik untuk klarifikasi publik: Sebagai dosen IPB dengan gelar PhD dari University of Sydney, Meilanie merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan analisis kritis berbasis regulasi dan sistem pendidikan internasional.

3. Reaksi Kampus dan Konsekuensi

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved