Berita Viral

3 Kali Diteror Usai Diplomat Arya Daru Tewas, Meta Ayu Sampai Minta Tolong Presiden dan Kapolri

Tiga kali diteror setelah suaminya Diplomat Arya Daru tewas, Meta Ayu kini minta tolong Presiden hingga Kapolri

Tangkapan layar Kompas TV
ISTRI ARYA DARU BUKA SUARA - Foto Istri Arya Daru, Pita saat melakukan konferensi pers soal kematian sang suami, Minggu (28/9/2025) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Tiga kali diteror setelah suaminya Diplomat Arya Daru tewas, Meta Ayu kini minta tolong Presiden hingga Kapolri.

Adapun setelah Diplomat Arya Daru ditemukan tewas terlilit di kamar kos, hingga kini pihak keluarga masih mendapat teror.

Sebelumnya Diplomat Kemenlu ini ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.

Sejak kematian Arya Daru pada 8 Juli 2025 lalu, hampir tiga bulan kasus ini nampaknya belum berujung.

Masih banyak kejanggalan dalam kasus yang belum tuntas ini.

Bahkan keluarga Arya Daru yang ada di Yogyakarta mengaku mendapatkan sejumlah teror.

Teror terjadi lebih kerap di makam Arya Daru, dari isyarat bunga hingga makam yang diacak-acak.

Teror-teror ini semakin meresahkan keluarga terutama istri Arya Daru, Meta Ayu.

Terlebih, semakin banyak narasi soal Arya Daru yang menurut Meta Ayu tak sesuai dengan kenyataannya.

Karena hal ini, Meta Ayu berharap tidak ada lagi framing negatif soal suaminya.

Pita mengatakan ia mengenal Arya Daru sejak umur 10 tahun.

Kala itu, ia merupakan siswa baru kelas 5 di SD Serayu 2.

Baca juga: ROMY Sindir Mardiono Klaim Jadi Ketum PPP Secara Aklamasi di Lantai 10: Bukan Muktamar, Tapi Ngamar

Pertemanan mereka berlanjut hingga akhirnya menikah.

Baginya, Daru merupakan sosok paling baik yang ia kenal.

Daru merupakan pendengar yang baik, mampu memberikan solusi yang menenangkan, sabar, serta mampu menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain.

“Dan fakta itu tidak akan berubah sampai kapanpun. Kami mengenal mas Daru melebihi dirinya sendiri. 

Kami berdua sudah cukup untuk satu sama lain. 

Sehingga saya mohon tidak ada lagi framing-framing negatif untuk suami saya. Suami saya nggak neko-neko. 

“Saya kenal betul suami saya,” katanya saat konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).    

Hampir tiga bulan, kasus kematian Arya Daru Pangayunan belum menemukan ujungnya.

Diplomat Kemenlu ini ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.

Hingga kini, bahkan setelah dia dimakamkan, keluarga Arya Daru masih saja terkena imbasnya.

Keluarga mengklaim mendapatkan teror yang meresahkan terlebih teror tersebut kerap terjadi di makam Arya Daru.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah menarik kesimpulan bila kematian Arya Daru tidak ada unsur pidana.

Dengan kata lain, Arya Daru kemungkinan besar tewas karena bunuh diri.

Namun hal ini disangkal keras oleh pihak keluarga yang tidak percaya bila Arya Daru menghabisi nyawanya sendiri.

Istri Arya Daru sudah tak nyaman dengan segala teror yang ia dapatkan.

Wanita ini sampai minta perlindungan kepada Presiden Prabowo untuk kasus kematian suaminya.

Baca juga: MODUS RDH Belanja Pakai Uang Palsu Hasil Cetakan Printer Sendiri, Segini Total Sudah Beredar

Lantas sebenarnya, teror apa saja yang didapat oleh keluarga Arya Daru?

1. Teror Amplop Isi Bunga Kamboja

Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan ada tiga teror yang diterima keluarga mendiang diplomat muda Kemlu tersebut.

Teror pertama diterima keluarga pada 9 Juli 2025 pukul 21.00, setelah tahlilan.

“Setelah tahlilan mendapatkan amplop berisi styrofoam, bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).

2. Teror Kedua Makam Diacak-acak

Tak berselang lama, keluarga Arya Daru kembali mendapatkan teror.

Teror kedua diterima keluarga pada 27 Juli 2025.

Makam Arya Daru diacak-acak oleh orang tidak dikenal.

3. Teror Ketiga Bunga Mawar

Tim Kuasa Hukum mengatakan teror ketiga diterima keluarga baru-baru ini.

“Teror ketiga, baru-baru ini, pada September, ketika istrinya berkunjung (ke makam Arya Daru) bersama anaknya. Ditaruh bunga berbentuk garis, bunga mawar merah berbentuk garis,” lanjutnya.

Pihaknya sudah meminta konfirmasi dari pihak keluarga terkait bunga mawar merah berbentuk garis tersebut.

Namun tidak ada pihak keluarga yang melakukannya.

“Ya itu teror, membuat rasa takut,” sambungnya.

Ia menilai teror yang dialami oleh keluarga Arya Daru merupakan pesan dari pihak tertentu.

“Ini adalah satu clue atau pesan bagi kami sebagai penasihat hukum. Ini ada satu pesan dari pihak tertentu pada keluarga, istri, orangtua almarhum,” pungkasnya.

Istri Mendiang Minta Tolong Presiden

Istri Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri berharap tidak ada lagi framing negatif soal suaminya.

Pita mengatakan ia mengenal Arya Daru sejak umur 10 tahun.

Kala itu, ia merupakan siswa baru kelas 5 di SD Serayu 2.

Pertemanan mereka berlanjut hingga akhirnya menikah.

Baginya, Daru merupakan sosok paling baik yang ia kenal.

Daru merupakan pendengar yang baik, mampu memberikan solusi yang menenangkan, sabar, serta mampu menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain.

“Dan fakta itu tidak akan berubah sampai kapanpun. Kami mengenal mas Daru melebihi dirinya sendiri. Kami berdua sudah cukup untuk satu sama lain. 

Sehingga saya mohon tidak ada lagi framing-framing negatif untuk suami saya. Suami saya nggak neko-neko. Saya kenal betul suami saya,” katanya saat konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).

Ia pun berharap kasus kematian Daru bisa diselesaikan dengan baik, jujur, dan transparan.

“Kepada bapak presiden, bapak kapolri, dan bapak Menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon untuk kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan. 

Sebegitu berharganya mas Daru bagi saya, anak-anak, keluarga. Dan saya meyakini, bagi teman-teman yang pernah berinteraksi dengan mas Daru pasti merasakan kebaikan beliau,” lanjutnya.

Baca juga: Kena Hipnotis di Kawasan Jalan Kuburan, Dua HP dan Motor Korban Hilang

Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo berharap kasus kematian Arya Daru tidak boleh dianggap sepele yang menguap dan menjadi dark case.

Pasalnya kasus ini menyangkut aparatur negara dari Kementerian Luar Negeri.

“Kami tim penasihat hukum sudah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri, Sugiono, dan sangat berharap kasus ini diungkap seterang-terangnya, serta dilakukan penyelidikan lanjutan atau penyelidikan ulang. Demi ketenangan arwah almarhum, demi ketenangan moril staf Kemenlu, dan demi kepastian hukum pemenuhan HAM dari keluarga yang ditinggalkan,” ungkapnya.

Ia menambahkan pada 30 September 2025, ia beserta keluarga Arya Daru akan menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XIII DPR RI yang membidangi Hak Asasi Manusia. 

Artikel ini telah tayang di Bangkapos

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved