Berita Viral
Akhirnya Prabowo Tanggapi Kekurangan Makan Bergizi Gratis yang Jadi Sorotan, Banyak Siswa Keracunan
Presiden Prabowo Subianto pun tak luput menyorti program MBG. Prabowo Tak Mau Paksakan Target
Selain itu, program MBG juga telah menggerakkan roda ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat bahwa tiap hari kita butuh, telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, ayam, butuh bahan-bahan dari kampung-kamping itu sendiri dari kecamatan-kecamatan itu sendiri," pungkasnya.
Tak Mau Paksakan Target
Presiden Prabowo Subianto sadar akan capaian targetnya untuk penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) belum tersalurkan.
Prabowo Subianto tidak akan memaksakan target capaian 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk terpenuhi di akhir 2025 karena Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di berbagai wilayah.
"Tapi kita tidak bisa paksakan untuk lebih cepat. Sekarang saja bisa terjadi penyimpangan. Bayangkan kalau kita paksakan dengan secepat-cepatnya. Mungkin penyimpangan dan kekurangan bisa lebih dari itu," kata Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/9/2025).
Baca juga: BIRO Pers Kembalikan ID Pers Istana Wartawan CNN, Menyesal dan Janji Tak Akan Terulang Lagi
Dia menyebut kini penerima MBG sudah mencapai 30 juta dari 82 juta yang ditetapkan sebagai target akhir tahun.
“Kita mengerti 30 juta suatu prestasi, tapi ingat sasaran kita masih jauh. Sasaran kita adalah 82 juta penerima manfaat,” kata Prabowo.

Selisih 50 juta orang yang belum menerima MBG ini membuat Prabowo sedih.
“Tapi saya sebagai Presiden masih sangat sedih karena masih 50 juta anak-anak dan ibu hamil yang menunggu," kata Prabowo.
Baca juga: Ombudsman RI Sambangi Pemkab Langkat, Bahas Kajian Permendagri dan SPM Desa Anti Maladministrasi
Laporan Data BGN
Badan Gizi Nasional (BGN), angka keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025 mencapai 5.914 penerima MBG.
Pada bulan September saja, ada 2.210 orang yang menjadi korban, meliputi siswa hingga guru.
Dalam siaran pers BGN, kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan sudah ada jumlah dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima MBG.
Baca juga: DAFTAR 26 Pemain Arab Saudi Hadapi Timnas Indonesia di Ronde 4, Kapten Tim Tak Jadi Cedera
Dadan juga melaporkan jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Dadan menambahkan, sebagian besar kasus terjadi pada dapur MBG yang baru beroperasi.
"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.