Berita Viral

Dibongkar Yai Mim, Kedekatan Sahara dengan Sosok Agil: Keluar Rumah Bareng Pakai Baju Minim

Yaim Mim mengatakan Agil dan Sahara sering melihat keduanya keluar rumah dengan pakaian minim.

ISTIMEWA/Tiktok @immakalean
SAHARA DAN AGIL- Tangkapan layar dari media sosial dan Tiktok @immakalean : (Kiri): Sahara, pemilik rental yang berselisih dengan eks dosen UIN Malang, Yai Mim. (Kanan) Agil, sopir di tempat rental Sahara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Dibongkar Yai Mim, kedekatan Sahara dengan sosok pria bernama Agil.

Yaim Mim mengatakan Agil dan Sahara sering melihat keduanya keluar rumah dengan pakaian minim.

Kasus perseteruan antara Imam Muslimin alias Yai Mim Dosen UIN Malang dengan tetangganya, Nurul Sahara masih bergulir.

Kasus ini berawal dari parkir mobil rental sembarangan hingga menjadi konflik dramatis.

Sahara kerap memakirkan kendaraannya di depan pagar rumah Yai Min di kawasan Kota Malang, Jawa Timur.

SAHARA VS YAI MIM - Inilah sosok Sahara atau Nurul Sahara yang berkonflik dengan eks Dosen UIN Malang. Yai Mim, eks dosen UIN Malang dan istri Rosida Vignesvari yang viral berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara saat di podcast Curhat Bang Denny Sumargo. (Tangkapan layar YouTube Kompas TV Malang dan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
SAHARA VS YAI MIM - Inilah sosok Sahara atau Nurul Sahara yang berkonflik dengan eks Dosen UIN Malang. Yai Mim, eks dosen UIN Malang dan istri Rosida Vignesvari yang viral berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara saat di podcast Curhat Bang Denny Sumargo. (Tangkapan layar YouTube Kompas TV Malang dan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo ((Tangkapan layar YouTube Kompas TV Malang dan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo))

Yai Min yang merasa tergganggu melakukan berbagai cara untuk mencegah hal tersebut, mulai dari menegur secara langsung hingga memasang tulisan peringatan di pagarnya.

Kini Yai Mim membongkar borok Sahara dengan seorang pria bernama Agil.

Sebelumnya Sahara sempat mengatakan Yai Mim sebagai sosok cabul, kini Yai Mim buka suara.

Dalam podcast yang ditayangkan di Youtube Denny Sumargo pada Senin (29/9/2025) lalu, Yai Mim mengungkap pengakuan lain

Dalam podcast itu, Yai Mim mengatakan sempat melihat Sahara dan Agil keluar dari rumah pada dini hari dilansir dari Tribun Jateng.

Saat itu, suami Sahara yang bernama Shofwan sedang tidak ada di rumah.

Agil sendiri adalah sopir di tempat usaha rental Sahara.

“Si Agil (sopir Sahara) kenapa bermasalah sama kalian?” tanya Denny Sumargo.

"Keluar rumah itu Mba Sahara dan Agil bersamaan, sama-sama marah,” ucap Yai Mim.

“Pada saat kapan itu?” tanya Denny.

“Pas malam kejadian yang parkir di depan pintu, jadi mba Sahara berpakaian minim keluar bersama dengan Agil. Dari rumah.

Di saat Pak Sofyan tidak pulang. Jangan berfikiran macem-macem ya, saya nggak curiga ke siapapun.

Mba Sahara marah, Agil marah sampai 7 kali," papar Yai Mim.

Meskipun begitu, Yai Mim menegaskan jika kita tak boleh memiliki prasangka buruk.

Pengakuan Yai Mim pun membuat warganet bertanya-tanya tentang sosok Agil dan hubungannya dengan Sahara.

Agil sendiri adalah sopir yang bekerja di tempat rental mobil Sahara.

Sehingga hubungan keduanya adalah bos dan karyawan.

Agil merupakan sosok pria yang masih muda.

Agil sempat diundang dalam podcast Deni Sumargo bersama Sahara untuk menjelaskan kronologi perselisihan dari pihak mereka.

Sayangnya, podcast itu tak jadi ditayangkan atas permintaan warganet melalui polling yang dibuat oleh Denny Sumargo.

Sebelumnya, perselisihan antara mantan dosen UIN, Yai Mim dengan wanita bernama Sahara viral.

Persoalan yang melibatkan keduanya diduga salah satunya berkaitan dengan sengketa tanah di Perumahan Joyogrand, Kota Malang, Jawa Timur.

Tanah yang dipersoalkan tersebut saat ini berfungsi sebagai jalan umum di depan rumah mereka. Lurah Merjosari, Moh Saiful Arif, membenarkan bahwa persoalan lahan menjadi bagian dari konflik yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

“Seperti yang ada di media sosial itu, mas, terkait persoalan tanah juga,” ujar Arif pada Rabu (1/10/2025).

Yai Mim menyatakan bahwa jalan di depan rumahnya merupakan tanah miliknya yang sudah diwakafkan sejak 2007. Menurutnya, kala itu pengembang meminta sebagian lahan untuk dijadikan fasilitas umum berupa jalan. 

Karena statusnya sebagai tanah wakaf, ia merasa keberatan bila Sahara maupun pihak lain menggunakan area tersebut untuk memarkir kendaraan secara rutin.

Di sisi lain, Sahara menolak klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut bukan milik pribadi Yai Mim, melainkan murni jalan umum yang boleh digunakan oleh warga sekitar tanpa terkecuali.

Tolak Mediasi

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengupayakan perdamaian kedua pihak yang berseteru.

Ia pun berjanji merencanakan mediasi antara Yai Mim dan Nurul Sahara.

Yai Mim lalu menanggapi hal tersebut, dengan tegas ia menolak ajakan mediasi dari Wahyu Hidayat.

"Saya dilaporkan oleh Ibu Suhara (Sahara), ini artinya Ibu Suhara sudah menabuh genderang perang," ucap Yai Mim, pada Rabu (1/10/2025).

"Saya pun mempersiapkan pasukan, yaitu menunjuk Panglima Perang saya yaitu Agustian Anggi Siagian dan kawan-kawan sebagai Panglima Perang untuk menabuh genderang perang pula,"

"Artinya apa, kalau sudah saling menabuh genderang perang, maka jangan ada yang mundur alias tidak ada mediasi lagi Pak Wali,"

"Jadi biarkan kami perang, Pak Wali harus melihat sebagai penonton saja," imbuhnya.

Yai Mim meminta Wahyu Hidayat hanya menjadi penonton yang adil dalam konflik dirinya dengan Sahara.

Ia mengaku siap dipenjara apabila terbukti bersalah seperti yang dituduhkan Sahara.

Namun apabila dirinya benar dan tak melakukan hal yang ditudukan Sahara, Yai Mim berharap tetangganya itu menerimanya dengan lapang dada.

"Sebagai penonton yang baik, nanti yang menang kita apresiasi, yang kalah ya supaya jadi pelajaran," kata Yai Mim.

"Kalau saya kalah atau saya salah, saya siap masuk penjara, tapi jika menang juga harus diakui sebagai pemenang dan lawannya masuk penjara, misalnya begitu Pak Wali,"

"Jadi kalau sudah genderang perang saling ditabuh, jangan ada yang mundur," imbuhnya.

Menurut Yai Mim jika dirinya memilih mediasi lalu berdamai dengan Sahara, dirinya hanya akan menyakiti hati para pendukungnya.

Yai Mim juga berpesan kepada Sahara untuk tetap meneruskan laporannya ke polisi dan jangan mundur.

"Kalau saya mundur, akhirnya terjadi perang saudara, artinya apa, saya ganti perang dengan pendukung saya," kata Yai Mim.

"Demikian pula Ibu Suhara, jangan mundur, kalau sampai mundur, sampai akan diperangi oleh pendukungnya,"

"Gak percaya coba, maka saya tidak akan mundur ini, saya harapkan jenengan juga tidak mundur,"

"Sampai titik darah penghabisan, target orang perang adalah jangan kalah, kalah atau mati, itu perang namanya,"

"Kalaupun kita kalah, kita harus mampu mengambil pelajaran kenapa kalah sehingga menjadi menang,"

"Kalau seandainya kita belum menang, kenapa kita gak menang, berarti kita strateginya diganti. Lalu menyerang lagi untuk menang, itu prinsip perang Indonesia, mempelajari daripada manuskrip atau cara perang atau filosofi perang Majapahit," imbuhnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved