Harimau Sumatera

Harimau Sumatera Masuk ke Kantor BRIN, Warga Diimbau Tidak Berkebun Sementara

Harimau Sumatera terekam kamera memasuki halaman kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam.

Editor: Array A Argus
Facebook/Rudi Azhari Lubis
HARIMAU SUMATERA- Kemunculan Harimau Sumatera di kantor BRIN Sumatera Barat membuat heboh masyarakat. Dugaan sementara, harimau muda itu terpisah dari kawanannya setelah mengejar seekor anjing. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kemunculan Harimau Sumatera di areal kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat membuat resah masyarakat.

Saat ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) sudah menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan terhadap harimau tersebut.

Dugaan sementara, harimau muda yang diperkirakan masih berusia dua tahun ini masuk ke kantor BRIN setelah mengejar seekor anjing.

Baca juga: Setelah Jejaknya Terlihat di Pancur Batu dan Sibolangit, Kini Auman Harimau Terdengar di Kutalimbaru

Harimau Sumatera tersebut diduga terpisah dari kawanannya, sehingga tersesat ke kantor BRIN.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan BRIN untuk meminta karyawan mereka agar tidak beraktivitas di luar ruangan," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, Rabu (15/10/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

Dalam melakukan pemantauan dan tracking keberadaan anak harimau ini, tim yang terlibat diantaranya Centre for Orangutan Protection (COP), Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baring, Pagari Salareh Aia, dan mahasiswa Kehutanan Universitas Negeri Riau (UNRI).

JEJAK KAKI HARIMAU:Tim BBKSDA Sumut bersama Forkopimcam Namanteran, melakukan pengecekan ke lokasi kabar penampakan kehadiran harimau Sumatera di kawasan Desa Kuta Rayat, Kecamatan Namanteran, Selasa (9/9/2025). Dari pengecekan tadi, ditemukan sejumlah petunjuk salah satunya jejak kaki dengan ukuran lebar lebih dari 10 CM. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)
JEJAK KAKI HARIMAU:Tim BBKSDA Sumut bersama Forkopimcam Namanteran, melakukan pengecekan ke lokasi kabar penampakan kehadiran harimau Sumatera di kawasan Desa Kuta Rayat, Kecamatan Namanteran, Selasa (9/9/2025). Dari pengecekan tadi, ditemukan sejumlah petunjuk salah satunya jejak kaki dengan ukuran lebar lebih dari 10 CM. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

Baca juga: Pemkab Deli Serdang Imbau Masyarakat Pancur Batu Waspada Keberadaan Harimau

Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, BKSDA mengimbau warga untuk sementara waktu menghentikan aktivitasnya di ladang.

Kemudian, BKSDA dan pihak terkait turut mengevakuasi satu keluarga yang tinggal di dekat lokasi kemunculan harimau tersebut. 

"Usai warga menghentikan kegiatan di kebun, kami langsung melakukan pemantauan di lokasi untuk mencari keberadaan satwa tersebut" katanya.

Populasi Harimau Sumatera 

Kemunculan Harimau Sumatera di kantor BRIN Sumatera Barat yang beralamat di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Agam, Sumatera Barat membuat warga resah.

Namun, pihak BKSDA langsung menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan.

Baca juga: Harimau Jawa Dinyatakan Punah Tahun 1980-an, Benarkah Muncul Lagi?

Berkenaan dengan Harimau Sumatera ini, memang populasinya sedang terdesak.

Berdasarkan data yang ada saat ini, populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada tahun 2025 diperkirakan kurang dari 600 individu yang masih hidup di alam liar.

Data dari Taman Nasional Tesso Nilo dan pemantauan di Provinsi Bengkulu pada periode 2020–2025 menunjukkan terdapat sekitar 42 individu harimau yang terdeteksi di bentang alam Bengkulu.

Harimau Sumatera di Medan Zoo Si Manis semasa hidup. Si Manis mati, pada Jumat (20/9/2024)sore, disebabkan oleh faktor usia dan penyakit komplikasi.
Harimau Sumatera di Medan Zoo Si Manis semasa hidup. Si Manis mati, pada Jumat (20/9/2024)sore, disebabkan oleh faktor usia dan penyakit komplikasi. (HO)

Baca juga: Harimau Terlihat di Dekat Perkampungan, Warga Resah Takut Beraktivitas

Harimau Sumatera tersebar di berbagai kawasan hutan di Pulau Sumatera, terutama di Pegunungan Bukit Barisan, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan beberapa kawasan konservasi lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved