Berita Viral

NASIB Vito Simanungkalit Cs Mahasiswa Udayana yang Masih Tega Membully Timothy meski Sudah Meninggal

Kampus Universitas Udayana (Unud) di Bali berduka. Mahasiswa FISIP Timothy Anugerah Saputra ditemukan meninggal dunia.

|
Editor: Juang Naibaho
ISTIMEWA
PELAKU PERUNDUNGAN TIMOTHY - Enam mahasiswa pelaku perundungan almarhum Timothy Anugerah Saputra di percakapan group WhatsApp, meminta maaf. 

Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dr Dewi Pascarani mengatakan, untuk pendalaman kasus kekerasan akan dilakukan berdasarkan Permendikbudristek 55 tahun 2024. 

“Adalah tugas dan wewenang dari Satgas PPK-Unud dan mekanisme-nya ada di satgas. Umumnya dilakukan pemeriksaan secara tertutup pada pihak-pihak terkait sesuai amanat permendikbudristek,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).

Sementara untuk beberapa mahasiswa yang melakukan perundungan meskipun korban sudah meninggal dunia, akan direkomendasikan untuk memberikan nilai D atau tidak lulus pada semua mata kuliah semester berjalan. 

“Dari fakultas kemarin telah merekomendasi prodi untuk memberikan nilai D (tidak lulus) pada semua mata kuliah semester berjalan, karena soft skill merupakan salah satu komponen penilaian dalam perkuliahan. Tapi sanksi akhir nanti akan diputuskan berdasarkan rekomendasi Satgas PPK setelah pendalaman kasus oleh satgas,” imbuhnya. 

Untuk jumlah mahasiswa yang akan diberikan sanksi nilai D masih menanti pendalaman dari Satgas PPK. “Kami masih menunggu hasil pendalaman satgas,” ujarnya.

Sosok Timothy Anugerah

Timothy Anugerah Saputra berasal dari Bandung, Jawa Barat, lahir pada 25 Agustus 2003.

Ia dikenal sebagai mahasiswa yang ramah, santun, dan berprestasi.

Namun, di balik senyumnya, Timothy menyimpan luka dalam akibat ejekan berkepanjangan. 

Timothy merupakan mahasiswa Sosiologi. Ia sering terlibat dalam diskusi mendalam tentang masyarakat. 

Teman-temannya menggambarkannya sebagai pribadi lembut yang selalu siap membantu. 

Meski berasal dari luar Bali, Timothy cepat beradaptasi dan menunjukkan prestasi di kelas.

Perundungan terhadap Timothy dimulai dari hal-hal kecil. Ia sering diejek di grup WhatsApp teman-temannya. 

Tangkapan layar percakapan yang beredar menunjukkan ejekan kasar yang membuatnya merasa sendirian. 

Bahkan, setelah kematiannya, sebagian mahasiswa malah menjadikan tragedi itu sebagai bahan candaan di media sosial. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved