Berita Viral

Motor Brebet Makin Banyak di Jatim, Petugas SPBU: Warna Pertalite Kini Berbeda, Bau Lebih Menyengat

BBM jenis Pertalite di Kabupaten Pamekasan sering berubah warna hijau kehitaman hingga berbau menyengat ke hidung. 

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
PERTALITE OPLOSAN - Suasana SPBU 14.201.135 di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Kota Medan usai disegel Polisi, Jumat (7/3/2025) karena menjual minyak jenis Pertalite oplosan. Saat ini, fenomena sepeda motor brebet usai mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina makin meluas di Jawa Timur (Jatim). 

"Seharusnya uang tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain, terpaksa untuk memperbaiki motor," ungkapnya. 

Pelanggan lain, Ansori, mengaku juga mengalami keluhan brebet. Akibatnya, ia harus mengganti busi motornya dan membersihkan tangki bahan bakar kendaraan tersebut. 

"Iya ini tadi ganti busi. Tangki juga dikuras supaya tidak brebet lagi. Ya mau tidak mau beralih ke Pertamax," ujarnya. 

Di Surabaya, sejumlah konsumen yang terdampak BBM Pertalite mulai melapor ke SPBU Pertamina

Terdapat empat SPBU di Surabaya yang membuka posko pengaduan. Salah satunya, SPBU 5460146, Jalan Arif Rahman Hakim No 150, Kecamatan Sukolilo. 

Dikutip dari Kompas.com, seorang konsumen terdampak tengah melapor sekitar pukul 16.00 WIB. Ia adalah Eko Dwi Santoso (30), warga Kapas Baru, Kenjeran, Surabaya. 

“Saya beli Pertalite kemarin pukul 06.15 WIB di sini (SPBU Arief Rahman Hakim). Mulai Brebet kemarin malam pukul 21.00 WIB,” kata Eko, Rabu (29/10/2025). 

Namun, pagi harinya sekitar pukul 08.00 WIB saat istrinya menggunakan motor untuk mengantarkan anak ke sekolah, kendaraannya mendadak mogok. 

“Seperti kehabisan bensin, tapi bensinnya masih ada. Tadi sempat saya servis dan ganti busi habis sekitar Rp 60.000,” jelasnya.

Sehari-hari, ia bekerja sebagai ojek online (ojol). Hari ini ia memutuskan untuk tidak bekerja karena khawatir membawa penumpang dengan kondisi motor brebet

“Ya khawatir, saya kan bawa penumpang. Kalau ada apa-apa gimana. Jadi ya libur dulu,” bebernya. 

Ia berharap, setelah melapor ke SPBU ada tindak lanjut dari Pertamina untuk segera memperbaiki kualitas BBM Pertalite. 

“Kecewa, karena kalau diisi pertalite, rusak. Kalau bisa ya normal kaya dulu lagi, kan masyarakat kecil kan belinya pertalite, pertamax." 

"Kalau pertamax turbo, dll itu gak bisa beli. Selisihnya 3 ribu bisa buat beli susu itu. Kan agak berat kalau anak kecil,” jelasnya. 

Sementara itu, istrinya Viga Puspitarini (30) mengatakan bahwa mereka memutuskan melapor usai membaca informasi dari media bahwa Pertamina membuka posko pengaduan. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved