Dari Dapur Desa ke Pasar Nasional, Kisah Ibu-ibu Indragiri Mengolah Pisang Jadi Berkah

Kisah KERISPATI menjadi bukti nyata bahwa semangat, inovasi, dan pendampingan dapat melahirkan wirausaha yang berdampak sosial. 

|
Penulis: Ayu Prasandi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/AYU PRASANDI
Marissa, salah satu anggota kelompok tani Tuna Sari menunjukkan produk KERISPATI di kegiatan Pertamina UMK Academy di Medan, Rabu (22/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com- Suara riuh penggorengan dan aroma pisang yang digoreng renyah menyambut siapa pun yang melangkah ke rumah produksi KERISPATI di Desa Lamasari 123, Indragiri Hulu, Riau. 

Di sanalah Marissa, bersama anggota kelompok tani Tuna Sari meniti kisah suksesnya melalui camilan sederhana bernama keripik pisang roti atau KERISPATI.

Di antara deru penggorengan, tampak beberapa ibu-ibu desa sibuk mengaduk adonan dan mengemas produk. 

Marissa, salah satu anggota kelompok tani Tuna Sari saat menjadi peserta Pertamina UMK Academy di Medan kepada Tribun Medan bercerita, usaha ini lahir pada masa sulit pandemi COVID-19 tahun 2020. 

Saat banyak pelaku usaha kecil menyerah, Marissa justru melihat peluang dari pisang khas desanya. 

Produk KERISPATI
Produk KERISPATI saat mengikuti pameran UMKM.

Bersama kelompok tani Tuna Sari, Marissa bercerita memulai produksi keripik pisang dengan alat seadanya dan kemasan sederhana.

“Awalnya semua serba terbatas. Tapi saya yakin kalau ditekuni, pasti bisa berkembang,” kenang Marissa.

Perlahan namun pasti, KERISPATI mulai dikenal di sekitar desa. 

Dukungan masyarakat dan ketekunan para anggota, membuat usahanya bertahan bahkan berkembang. 

Kini, KERISPATI memiliki tujuh pegawai, sebagian besar ibu-ibu rumah tangga di sekitar Desa Lamasari. 

Melalui usaha ini, mereka mendapat peluang kerja dan penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan keluarga.

“Kami ingin KERISPATI tidak hanya dikenal karena produknya, tapi juga karena memberdayakan ibu-ibu sekitar,” ujar Marissa.

KERISPATI kini memiliki tiga varian rasa yaitu original, balado, dan cokelat, dengan rasa cokelat sebagai favorit pelanggan. 

Produk yang dulu hanya dijual di tingkat kecamatan, kini sudah menjangkau berbagai kota di Indonesia.

Pisang roti, bahan baku utama untuk membuat KERISPATI
Pisang roti, bahan baku utama untuk membuat KERISPATI

Tantangan Bahan Baku

Di balik lezatnya keripik KERISPATI, ada perjuangan lain yang jarang terlihat, yaitu mencari bahan baku utama, yaitu pisang roti.

"Ukurannya lebih kecil dari pisang kepok, teksturnya padat, dan memiliki rasa manis khas yang membuat hasil gorengan tetap renyah walau sudah dikemas berhari-hari," tutur Marissa.

Namun, pisang roti tidak tumbuh sepanjang tahun.

Di Desa Lamasari dan wilayah sekitarnya, masa panen biasanya hanya datang dua hingga tiga kali setahun.

“Kadang kami harus menunggu panen berikutnya, atau mencari ke desa lain yang jaraknya cukup jauh. Kalau stok pisang roti menipis, kami tidak mau menggantinya dengan jenis lain karena rasanya pasti berbeda," ungkapnya.

Keterbatasan bahan baku ini menuntut Marissa dan tim untuk lebih kreatif.

Mereka mulai menjalin kerja sama dengan kelompok tani di desa tetangga.

Kisah KERISPATI menjadi bukti nyata bahwa semangat, inovasi, dan pendampingan dapat melahirkan wirausaha yang berdampak sosial. 

Naik Kelas Lewat Pertamina UMK Academy

Perjalanan keripik pisang roti atau KERISPATI mencapai titik ini tidaklah mudah. 

Setelah dua tahun berjuang secara mandiri, pada tahun 2022 KERISPATI resmi menjadi UMK binaan Pertamina. 

Pendampingan dari Pertamina membuka peluang baru bagi pengembangan usahan, mulai dari manajemen keuangan, pengemasan, hingga strategi pemasaran.

Tahun 2025 menjadi tonggak penting. KERISPATI terpilih sebagai peserta Pertamina UMK Academy 2025, mewakili Provinsi Riau. 

Program ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku usaha kecil untuk naik kelas melalui pelatihan tematik agribisnis, perizinan, sertifikasi, dan perluasan pasar.

“Pastinya kami bangga dan senang karena produk unggulan dari desa kami bisa dikenal lebih luas lagi,” ujar Marissa dengan semangat.

Selama mengikuti program, Marissa mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional dan mentor bisnis. 

Ia belajar cara membangun jaringan usaha, memperluas pemasaran, dan memperkuat daya saing produk di pasar nasional.

“Kalau dulu pemasaran kami masih lewat mulut ke mulut, sekarang sudah bisa masuk ke perusahaan dan toko oleh-oleh,” jelasnya.

Dampaknya nyata, omzet meningkat, kualitas produk membaik, dan jangkauan pasar semakin luas. 

Bagi KERISPATI, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga bukti bahwa pendampingan dan pelatihan yang tepat mampu melahirkan UMK tangguh dan berkelanjutan.

“Harapannya, UMK seperti kami bisa terus naik kelas, omzet meningkat, dan usaha ini bisa berjalan panjang,” tutupnya dengan senyum bangga.

Kisah KERISPATI menjadi bukti nyata bahwa semangat, inovasi, dan pendampingan dapat melahirkan wirausaha yang berdampak sosial. 

Melalui program pembinaan dan UMK Academy, Pertamina turut mendorong lahirnya pengusaha lokal yang berdaya saing, sekaligus membantu menggerakkan ekonomi masyarakat desa.

UMKM ACADEMY - Peserta berfoto bersama usai kegiatan Pelatihan Pertamina UMK Academy 2025 yang digelar oleh Subholding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi di Karibia Boutique Hotel Medan, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber profesional untuk memperkuat kapasitas pelaku UMK agar naik kelas melalui materi Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global, serta Go Green Business.
UMKM ACADEMY - Peserta berfoto bersama usai kegiatan Pelatihan Pertamina UMK Academy 2025 yang digelar oleh Subholding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi di Karibia Boutique Hotel Medan, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber profesional untuk memperkuat kapasitas pelaku UMK agar naik kelas melalui materi Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global, serta Go Green Business. (TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA)

Perkuat Pondasi Bisnis UMKM Lewat Program UMK Academy 2025

Sub Holding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya dalam pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggelar Pertamina UMK Academy 2025

Manager CID Pertamina Hulu Rokan Regional 1, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan, Pertamina UMK Academy bertujuan untuk mendorong para pelaku usaha mikro kecil bisa semakin maju dan naik kelas lebih cepat, bahkan hingga ke tingkat internasional.

"Pertamina UMK Academy telah dijalankan sejak 2020 dan  merupakan program pembinaan, pelatihan, dan pendampingan yang dilakukan Pertamina secara terstruktur, berjenjang, terintegrasi dan berkelanjutan untuk mengakselerasi ribuan UMK di Indonesia untuk semakin maju, naik kelas lebih cepat dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar," jelasnya.

Di tahun 2025 ini, Pertamina menyiapkan tools berupa Platform UMK Academy yang merupakan sistem pembelajaran digital dirancang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan keterampilan bisnis mereka melalui modul interaktif, video edukatif, asesmen, dan gamifikasi.

Pada tahun ini, sebanyak 1.490 pelaku usaha dari seluruh Indonesia terjaring menjadi peserta Pertamina UMK Academy di tingkat regional. 

Dari 1.490 peserta tersebut, telah terpilih sebanyak 730 peserta terbaik untuk mengikuti program pendampingan di tingkat nasional.

Peserta skala nasional yang mampu menunjukkan komitmennya, dapat menjadi pemenang UMK Academy dan mendapat apresiasi berupa hibah alat teknologi tepat guna
senilai total ratusan juta rupiah.

"Pertamina UMK Academy dirancang dengan kurikulum bertahap yang meliputi kelas Go Modern, kelas Go Digital, kelas Go Online, serta kelas Go Global," terangnya. 

Selain keempat kurikulum ini, Pertamina UMK Academy juga mengusung Go Green di setiap kelasnya agar UMK bisa lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.

"Untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia, Pertamina terus melakukan improvement," katanya.

Di tahun ini, Pertamina memfokuskan pembelajaran pada beberapa sektor tertentu seperti sektor agribisnis, craft, fesyen, wastra, food & beverage (F&B), dan jewelry. 

"Para UMK ini juga akan dihubungkan dengan rantai pasok lokal, nasional, dan internasional," jelasnya.

Mulai tahun ini, Pertamina juga elah menyiapkan tools berupa platform Learning Management System (LMS), sebuah inovasi sistem pembelajaran yang semakin memudahkan para UMK dalam mengikuti seluruh pembelajaran. 

Semua materi, tugas, dan evaluasi dapat diakses dalam satu platform, kapan saja dan di mana saja.

"Secara garis besar, terdapat perbedaan mendasar materi yang disampaikan antara di tingkat regional dan nasional. Di tingkat regional, materi pelatihan difokuskan pada fondasi dan fundamental bisnis," katanya.

Materinya sangat praktis dan aplikatif untuk operasional sehari-hari. Contohnya, cara membuat NIB, teknik dasar foto produk, dan cara membuat pencatatan keuangan sederhana.

Sementara di tingkat nasional, lebih memfokuskan pada strategi, skalabilitas, dan pendalaman. 

Materinya lebih strategis untuk membawa bisnis ke level selanjutnya.

Contohnya, jika di regional belajar membuat NIB, di nasional membahas strategi diversifikasi produk. 

Jika di regional belajar pencatatan dasar, di nasional membahas cara membaca profitabilitas usaha dan menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur).

"Dengan kata lain, materi di tingkat nasional merupakan pendalaman dari apa yang sudah mereka kuasai, dengan tujuan akhir agar bisnis mereka lebih siap untuk tumbuh besar (scale-up)," paparnya.

Tak hanya itu saja, Pertamina UMK Academy 2025 juga menghadirkan sesi coaching one by one sebagai ruang konsultasi bagi peserta untuk pengembangan usaha. 

UMK Academy- 30 peserta terpilih mengikuti Pertamina UMK Academy 2025. Sub Holding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya dalam pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggelar Pertamina UMK Academy 2025.
UMK Academy- 30 peserta terpilih mengikuti Pertamina UMK Academy 2025. Sub Holding Upstream Regional 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya dalam pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan menggelar Pertamina UMK Academy 2025. (DOKUMENTASI)

Dalam pelaksanaannya, Pertamina UMK Academy 2025 dijalankan dengan tiga pendekatan yakni sustainable education, sustainable economy, dan sustainable environment.

Sebagai bagian dari program Pertamina UMK Academy 2025, Sub Holding Upstream Region 1 Zona 1 bersama Impala Network akan menyelenggarakan pelatihan secara offline yang dikemas dalam acara seminar dan pelatihan interaktif dengan menghadirkan narasumber
profesional.

Beberapa materi yang akan disampaikan adalah strategi Manajemen Waktu UMK, Arus Kas, Pembukuan, dan Penggunaan Aplikasi Majoo, Seri Pengembangan Usaha: Riset dan Analisa Pasar, Packaging, dan Inovasi Produk, Digital Marketing dan Branding Produk dan Seri Go Green UMK: Jalan Menuju Bisnis Ramah Lingkungan.

Mulai tahun ini, Pertamina meluncurkan Learning Management System (LMS), sebuah platform inovatif yang memudahkan UMK mengakses semua materi, tugas, dan evaluasi pembelajaran secara fleksibel, kapan saja dan di mana saja.

"Kami berharap ilmu yang diperoleh dari kelas-kelas di sini dapat diterapkan dan bisa bersinergi dengan pelaku usaha lainnya," katanya.

Syarat Ikut Pertamina UMK Academy : 

-Warga Negara Indonesia (WNI)
-Memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan
-Memiliki sertifikasi usaha NIB (Nomor Induk Berusaha)
-Usia pelaku usaha minimal 18 tahun dan maksimal 55 tahun
-Usaha yang didaftarkan bukan merupakan produk franchise, reseller, dropship atau MLM
-Lokasi usaha yang didaftarkan berada di Republik Indonesia
-Bersedia untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
-Minimal peserta berusia 18 tahun dan Maksimal peserta berusia 55 tahun 

Cara Mengikuti Seleksi Pertamina UMK Academy

Peserta akan dipilih dari mitra binaan Pertamina di seluruh Indonesia. Proses seleksi terdiri dari dua tahap:
-Seleksi Regional - Peserta akan dinilai berdasarkan kelayakan usaha dan potensi bisnisnya.
-Seleksi Nasional - UMKM terbaik dari setiap regional akan disaring kembali untuk mengikuti tahap Nasional.

(pra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved