Berita Viral

Tanggapan Mbak Tutut dan Bambang Trihatmodjo, Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto Diwarnai Penolakan

Beginilah tanggapan Keluarga almarhum RI Soeharto terkiat pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2 tersebut.

Editor: Salomo Tarigan
Arsip Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
PUTRI SOEHARTO MBAK TUTUT - Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto (Mbak Tutut) bersama foto almarhum ayahnya Soeharto. Hari ini, Senin 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dan 9 tokoh bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2025 di istana Negara. 

Ringkasan Berita:Pro-Kontra Gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto
 
  • Tanggapan Keluarga almarhum RI Soeharto terkiat pemberian gelar Pahlawan Nasional 
  • Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut,  menyebut perbedaan pendapat sebagai hal yang wajar
  • Putra Soeharto, Bambang Trihatmodjo, menyampaikan rasa syukur keluarga 
  • Gus Mus Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Banyak Kiai dan Warga NU Korban Intimidasi
  • Eks penyidik KPK: Pelengseran Soeharto 1998 soal Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

 

TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah tanggapan Keluarga almarhum RI Soeharto terkiat pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2 tersebut.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto diwarnai pro dan kontra.

Hari ini, Senin 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dan 9 tokoh bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2025 di istana Negara.

Respons keluarga Soeharto.

Putri Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut,  menyebut perbedaan pendapat sebagai hal yang wajar.

Namun, ia mengimbau agar kritik tidak dilakukan secara ekstrem dan tetap menjaga persatuan.

Mbak Tutut, menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki pandangan yang beragam, dan keluarga menghormati itu.

 

“Ya, pro kontra kan masyarakat Indonesia tuh kan macem-macem ya. Ada yang pro dan ada yang kontra itu wajar-wajar saja," ujar Tutut di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

 

Ia menyebut, yang lebih penting adalah melihat perjalanan hidup ayahnya yang menurutnya didedikasikan untuk negara.

 

“Yang penting kan kita melihat apa yang telah dilakukan oleh bapak saya dari sejak muda sampai beliau mangkat, itu semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia.”

 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved