Demo Tutup PT TPL
Bobby Nasution di Istana saat Ribuan Massa Kepung Kantor Gubernur Sumut untuk Mendesak Tutup TPL
Gubernur Sumut Bobby Nasution juga hadir di Istana Negara untuk menerima penghargaan pahlawan atas almarhum Tuan Rondahaim Saragih
Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum Tuan Rondahaim Saragih di Istana Negara
Ringkasan Berita:
- Gubernur Sumut Bobby Nasution Turut Hadir di Istana Negara.
- Selain Bobby, Ada Bungaran Saragih, JR Saragih, dan Anton Saragih, Mewakili dari Pihak Keluarga.
- Di Saat Bersamaan, Ribuan Massa Kepung Kantor Gubernur Sumut.
- Massa Mendesak Agar Toba Pulp Lestari (TPL) Segara Hengkang dari Sumatera Utara.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh nasional yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara, pada Senin (10/11/2025).
Acara penganugerahan berlangsung di Istana Negara dengan dihadiri oleh berbagai pejabat negara dan keluarga para pahlawan yang dianugerahi gelar tersebut.
Presiden Prabowo membuka acara dengan memimpin prosesi mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah memberikan segalanya agar bangsa ini dapat hidup merdeka dan sejahtera.
Gelar Pahlawan Nasional diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada tanggal 6 November 2025.
Sepuluh tokoh yang dianugerahi gelar tersebut berasal dari berbagai provinsi dan latar belakang perjuangan, antara lain:
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid dari Provinsi Jawa Timur;
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah;
3. Almarhumah Marsinah dari Provinsi Jawa Timur;
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Provinsi Jawa Barat;
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Provinsi Sumatera Barat;
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah;
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat;
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Provinsi Jawa Timur;
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dari Provinsi Sumatera Utara;
10. Almarhum Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara.
Penganugerahan gelar ini didasarkan pada pertimbangan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Gelar pahlawan diberikan kepada mereka yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya pernah memimpin perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan di bidang lain untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Sumut
Di tengah momentum penganugerahan gelar pahlawan nasional, terjadi aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) yang menuntut penutupan dan pengusiran perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL).
Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat menuntut agar TPL dihentikan operasionalnya karena dianggap merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang juga hadir di Istana Negara untuk menerima penghargaan pahlawan atas almarhum Tuan Rondahaim Saragih, tidak dapat menemui massa aksi di kantor gubernur.
Bobby Nasution hadir di Istana Negara bersama Bungaran Saragih, JR Saragih, dan Anton Saragih, yang mewakili pihak keluarga.
Wakil Gubernur Sumut, Surya, mewakili gubernur untuk menemui massa dan menyampaikan bahwa pertemuan dengan massa akan dijadwalkan ulang karena gubernur sedang menghadiri acara Hari Pahlawan di Jakarta.
Surya menyampaikan pesan dari Bobby Nasution bahwa semua keluhan masyarakat terkait TPL akan didengarkan secara menyeluruh setelah penjadwalan ulang pertemuan.
Namun, massa aksi tidak menerima penjelasan tersebut dan menuntut untuk bertemu langsung dengan gubernur.
Mereka bahkan menyatakan tidak akan membubarkan diri sebelum tuntutan mereka didengar secara langsung.
Situasi di Kantor Gubernur Sumut memanas dengan massa yang tetap bertahan melakukan aksi unjuk rasa.
Jalan Pangeran Diponegoro pun ditutup total sebagai bentuk protes.
Wakil Gubernur Surya yang kembali masuk ke kantor gubernur setelah mendapat penolakan dari massa, justru memicu kemarahan lebih lanjut.
Aksi unjuk rasa ini menuntut keadilan dan perlindungan lingkungan dari aktivitas perusahaan TPL.
(cr5/tribun-medan.com)
Baca juga: Wagub Surya Sebut Gubsu Bobby Sedang Berada di Jakarta, Massa Unras Tolak TPL: Pembohong
Baca juga: Massa Aksi Tutup TPL Tak Terima Wagub Surya yang Hadir Menemui: Kami Mau Bobby yang Turun
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Bobby Nasution di Istana Negara
Ribuan Massa Kepung Kantor Gubernur Sumut
Demo Tutup TPL
Bobby di Istana saat Demo Tutup TPL
Demo Tutup PT TPL
Multiangle
| REKAM JEJAK Mery Ana Si Penculik Balita Bilqis, Ternyata Sudah 9 Kali Jual Bayi lewat Medsos |
|
|---|
| Ternyata Siswi SD di Palembang yang Matanya Lebam Bukan Imbas Penganiayaan, Diduga Idap Pertusis |
|
|---|
| WAJAH 2 Pelaku Penembakan Hansip di Cakung Jaktim, Ngaku Tak Sengaja, Terdesak Kebutuhan Hidup |
|
|---|
| TERSANGKA Penculikan Balita Bilqis Ternyata Sudah Jual 9 Bayi dan 1 Anak Lewat TikTok |
|
|---|
| 5 Polisi Dapat Penghargaan Berkat Sukses Ungkap Penculikan dan Selamatkan Bilqis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bobby-di-istana-saat-demo-tolak-TPL.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.