Berita Viral
SOSOK Gus Elham Yahya, Pendakwah yang Cium dan Kokop Bocah Perempun Dikecam, Menteri PPA: Pelecehan
Pendakwah Gus Elham Yahya mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Ringkasan Berita:
- Pendakwah asal Kediri, Gus Elham Yahya, menjadi sorotan publik setelah videonya yang memperlihatkan ia mencium dan mengokop seorang bocah perempuan viral di media sosial
- Aksi tersebut menuai kecaman luas dari warganet, yang menilai perilaku itu tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa tindakan seperti itu bisa termasuk pelecehan anak dan berpotensi menimbulkan trauma psikologis jangka panjang
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Gus Elham Yahya kini tengah disorot dan bahkan dikecam warganet.
Gus Elham Yahya adalah pendakwah asal Kediri, Jawa Timur.
Ia dikecam lantaran terekam cium dan kokop bocah perempuan.
Videonya kemudian viral dan menuai pro kontra dan di masyarakat.
Namun, tak sedikit yang mengecam tindakan Gus Elham Yahya ini.
Baca juga: Kecelakaan Icha Voc dan Nur Insani, Biduan Dangdut Jeneponto Sampai Disorot Media Malaysia
Perbuatannya dinilai sangat tidak pantas.
Sebagai sosok pendakwah, semestinya Gus Elham Yahya tidak melakukan perbuatan yang mengarah pada tindakan pencabulan itu.
"Perilaku yang melibatkan sentuhan fisik tanpa persetujuan, apalagi dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak, berpotensi menjadi bentuk pelecehan yang dapat berdampak psikologis serius pada korban,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, menanggapi video Gus Elham Yahya yang viral itu, Kamis (13/11/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Arifah mengatakan, relasi kuasa ini kerap dimanfaatkan melalui cara nonfisik seperti bujuk rayu, tekanan emosional, atau manipulasi psikologis yang dikenal sebagai child grooming.
Baca juga: Profil Muhammad Mishbah, Pesepak Bola Muda yang Dipanggil Indra Sjafri Perkuat Timnas U-22
Menurut Arifah, anak bisa mengalami trauma berkepanjangan akibat perbuatan Elham.
"Pelaku biasanya berusaha menormalisasi perilaku menyimpang dengan alasan kasih sayang atau kedekatan. Akibatnya, anak bisa merasa bersalah, bingung, dan mengalami trauma jangka panjang," katanya.
Untuk mencegah kasus serupa, Menteri PPPA menekankan pentingnya edukasi tentang otoritas tubuh sejak usia dini.
Anak perlu memahami tubuh mereka sepenuhnya milik mereka sendiri, serta tidak ada seorang pun yang berhak menyentuh atau melanggar batas pribadi mereka.
Baca juga: Profil Sari Yuliati, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Lulusan Teknik Sipil
Edukasi ini juga melatih anak untuk menolak sentuhan yang tidak nyaman dan berani melapor kepada orang dewasa tepercaya.
Senada disampaikan Sekretaris MUI Jawa Timur, KH Hasan Ubaidillah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gus-Elham-Yahya-cium-dan-kokop-bocah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.