Berita Viral
PILU KL Siswi SMP Viral Usai Sandalnya Dipotong Guru, Tak Mampu Beli Sepatu, Ayahnya Lagi Sakit
Pilu KL siswi SMP di Riau yang sandalnya dipotong guru karena dipakai ke sekolah. Ia mengaku terpaksa memakai sandal karena
TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu KL siswi SMP di Riau yang sandalnya dipotong guru karena dipakai ke sekolah.
Baru-baru ini kisah pilu seorang sisi SMPN 3 Sinaboi, Riau berinisial KL sedang menjadi sorotan.
Hal itu lantaran sandal KL dipotong gurunya gegara dipakai ke sekolah.
KL mengaku terpaksa memakai sandal karena sepatunya sudah rusak.
Sementara untuk membeli sepatu baru, ia tidak mampu.
Setelah ditelusuri ternyata siswa inisial KL itu berasal dari keluarga tidak mampu.
Ayah KL, Ahmad Kurniawan, bekerja sebagai nelayan dan kini sedang sakit.
Sementara ibunya, Wati, merupakan buruh pengupas kulit udang.
Baca juga: Mahasiswa UMA Diduga Dibunuh di Medan, Motor dan Handphone Korban Dikabarkan Hilang
Upah dari mengupas kulit udang hanya sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari.
Mereka tinggal di rumah panggung berbahan kayu tanpa perabot mewah.
Untuk membeli sepatu baru pun, keluarga ini tidak mampu.
Tribunpekanbaru.com sempat mewawancarai Wati, yang saat itu sedang menjaga suaminya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR RM Pratomo, Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko.
Wati menceritakan bahwa penghasilan suaminya sebagai nelayan tidak menentu.
"Penghasilan suami saya kalau habis pulang melaut, kadang 100 kadang lebih kadang juga kosong," ujarnya.
Sementara itu, penghasilan Wati sebagai buruh pengupas udang hanya sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari.
Dengan kondisi suaminya yang sedang dirawat akibat infeksi paru-paru, sumber pendapatan keluarga semakin berkurang.
Sementara Wati harus tetap berada di rumah sakit untuk menemaninya.
Sehingga beban ekonomi keluarga mereka semakin berat karena kehilangan penghasilan.
Wati, ibu KL, mengaku bahwa sebelum kejadian, KL sempat menelepon dirinya dan mengatakan bahwa sepatunya telah rusak.
Kondisi cuaca yang hujan pada Kamis (13/11/2025) pagi membuat keadaan semakin sulit sehingga KL memutuskan tetap memakai sandal ke sekolah.
Baca juga: Penyanyi AS Gugat Cerai Sultan Malaysia, Kaget Konsep Pernikahan Budaya Barat dan Islam
"Sebenarnya sudah saya larang supaya jangan pakai sandal, tapi anak saya bilang sepatunya sudah rusak terus kondisi jalan juga becek," tutur Wati.
Ia menambahkan bahwa kondisi ekonomi keluarga mereka sangat terbatas.
Suaminya yang bekerja sebagai nelayan tidak memiliki penghasilan tetap, terlebih kini sedang sakit sehingga tidak bisa bekerja.
Hal ini membuat beban ekonomi keluarga semakin berat.
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rohil, Muhaimin Sadri saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (13/12/2025) lalu.
Namun persoalan ini sudah dimediasi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rohil dan pengurus PGRI Kecamatan Sinaboi.
"Betul kejadiannya kemarin, dan sudah dimediasi tadi, anaknya juga sudah sekolah," ungkap Muhaimin, Jumat (14/11/2025).
Muhaimin juga menjelaskan bahwa guru melakukan hal tersebut untuk memberikan teguran.
"Sebenarnya guru kita mengasih teguran sama anak kita untuk pembelajaran, jangan sampai ada pembiaran dan anak lain mengikuti," ungkap Muhaimin.
Meski begitu, ia menyayangkan pemotongan sandal siswa tersebut.
Oleh karena itu, pada saat mediasi pihak Disdikbud Rohil dan PGRI memberikan bantuan berupa sepatu sekolah kepada KL.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SANDAL-DIPOTONG-GURU-KL-siswi-SMP-3-Kelurahan-Sinaboi-Kecamatan-Sinaboi-Kabupaten.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.