Berita Viral

Innalillahi, Siswa SMPN 19 Dipukuli Teman Sekolah Meninggal, Kepsek tak Sangka Jadi Sorotan

 Nasib siswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan atau bullying, meninggal

|
Editor: Salomo Tarigan
Dok ilustrasi istimewa/tribunjateng
Ilustrasi perundungan atau bully di sekolah. Siswa SMP Negeri 19 di Tangsel berinisial MH (13) meninggal setelah dirawat di RS. Korban bully dipukul teman sekelas pakai kursi besi 

Di tengah suasana duka, Pemkot Tangsel mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. 

Hal ini penting untuk menjaga ketenangan keluarga almarhum.

Pemerintah berharap masyarakat dapat turut menciptakan ruang yang kondusif bagi keluarga dalam menjalani masa berduka.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, penuh kasih, dan saling menjaga.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja MH (13), siswa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan yang diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh teman sebangkunya meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB.

Perwakilan kuasa hukum keluarga korban, Alvian Adji Nugroho mengungkapkan dirinya mendapatkan kabar setelah menjalankan salat Subuh. 

"Kabar duka ini disampaikan pihak keluarga, bilang Hisyam sudah “tidak ada” saat dibangunkan," ujar Alvian.

Alvian mengatakan, Hisyam telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Kamis pekan lalu, tak lama setelah proses mediasi yang dilakukan terkait dugaan pemukulan yang menimpanya. 

Berdasarkan keterangan keluarga, korban dipukul menggunakan kursi besi oleh pelaku yang merupakan teman sekelasnya di dalam lingkungan sekolah.

Tindak kekerasan yang dialami siswa kelas 1 SMP itu terjadi pada 20 Oktober 2025.

Berikut sejumlah fakta dalam kejadian ini.


1. Kondisi Korban di RS, Seperti Lumpuh dan Rabun

Sepupu korban, Rizki Fauzi (29) mengatakan, korban di-bully saat jam istirahat sekolah

"Pada tanggal 20 Oktober itu, adik sepupu saya, kepalanya kena korban bully waktu jam istirahat sekolah." 

"Dia baru ada pengaduan ke pihak keluarga pada tanggal 21 Oktober itu, baru ada pengaduan," ujarnya saat ditemui TribunBanten.com di kediaman korban, Senin (10/11/2025).

Setelah korban mengadu, pihak keluarga langsung mendatangi sekolah untuk melakukan mediasi dengan pihak pelaku pada 22 Oktober 2025.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved