Berita Viral

Innalillahi, Siswa SMPN 19 Dipukuli Teman Sekolah Meninggal, Kepsek tak Sangka Jadi Sorotan

 Nasib siswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan atau bullying, meninggal

|
Editor: Salomo Tarigan
Dok ilustrasi istimewa/tribunjateng
Ilustrasi perundungan atau bully di sekolah. Siswa SMP Negeri 19 di Tangsel berinisial MH (13) meninggal setelah dirawat di RS. Korban bully dipukul teman sekelas pakai kursi besi 


"Udah selesai mediasi itu, pihak si pelaku mau bertanggung jawab sampai sepenuhnya untuk biaya pengobatan." 

"Tapi ternyata saat dirawat di rumah sakit pelaku kayak lepas tanggung jawab gitu. Malah dari pihak keluarga kami disuruh cari pinjaman uang ke orang-orang terdekat gitu," jelasnya.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami gangguan kesehatan berupa lumpuh dan rabun.

"Dampak kesehatannya dari tanggal 21 Oktober tuh mata udah mulai agak-agak rabun tuh. Dari kepala lari ke mata. Badan juga semuanya agak-agak udah kayak nggak ada tenaga gitu. Kayak lumpuh-lumpuh gitu, Tapi masih sadar," jelas Rizki.

Ia menyatakan, korban masih mengalami perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

 

"Kondisinya sekarang masih lemah, dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU). Ditanya juga masih linglung," ucapnya.

Ia berharap, pihak pelaku maupun sekolah dapat bertanggungjawab atas insiden yang dilakukan terhadap korban.

"Kemarin LBH saya nyamperin ke sekolah malah disuruh menyerahkan kita ke pihak dinas pendidikan. Makanya ada rencana buat laporan ke sana," tuturnya.

Baca juga: Nasib ASN Vita Amalia Dipecat Usai Viral Injak Alquran, Muncul Protes, Pembelaan Dituduh Selingkuh


2. Pelaku juga Mendapat Tekanan Psikis

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel mengaku sudah mengetahui dugaan kasus bullying ini.

Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, mengatakan bahwa sebagai langkah, pihaknya langsung memfasilitasi pertemuan antara pihak korban dan terduga pelaku untuk melakukan mediasi.

"Dari awal sudah kita tangani, kita dampingi. Ini kejadiannya tanggal 20 Oktober, sudah kami mediasi, masing-masing orangtua sudah ketemu dengan pihak sekolah, ada juga pendamping, ada dari PPA juga, sudah ada," kata Deden, Senin.

"Kesepakatan di tanggal tersebut bahwa, yang bersangkutan sudah siap membantu biaya pengobatan. Dan untuk hari ini kita fokus ke anaknya (korban) saja, tadi juga kita hari ini baru ngumpul, baru memastikan kondisi anak," sambungnya.

Menurutnya, pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait duduk perkara adanya tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah itu.

"Masih kita ini (telusuri), tapi memang ada kejadian anak lagi bercanda barangkali ya. Cuman pastinya seperti apa kejadiannya, saya masih cari informasi," ungkapnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved