Perjalanan Hidup Dea Lipa atau Sister Hong Lombok, MUA Dihakimi Tanpa Bukti dengan Tuduhan Keji

Ringkasan Berita:

• Deni alias Dea Lipa, atau yang dijuluki Sister Hong Lombok muncul ke publik memberikan klarifikasi
• Dalam klarifikasinya, Deni membantah semua tuduhan terhadap dirinya
• Deni alias Dea Lipa menegaskan dia tidak pernah menistakan agama
• Bahkan, Deni membantah keras tudingan yang menyebut bahwa dirinya terkena HIV

TRIBUN-MEDAN.COM,- Deni alias Dea Lipa, make up artist yang dijuluki dengan sebutan Sister Hong Lombok muncul ke publik.

Ia meluruskan berbagai informasi yang sempat menyerang dirinya.

Ada beragap informasi negatif yang diterima Dea Lipa sepekan belakangan ini.

Mulai dari tudingan penistaan agama, hingga tudingan bahwa ia mengidap HIV.

Baca juga: Pendidikan Hakim MK Arsul Sani dari S1 Hingga Doktor yang Kini Dituding Pakai Ijazah Palsu

Namun, semua tudingan itu dibantah tegas oleh Deni.

Ia mengatakan, bahwa selama ini dirinya tidak pernah menistakan agama, apalagi terpapar HIV.

Tudingan keji itu, kata Deni, membuat pikiran dan mentalnya benar-benar hancur.

Bahkan, ia sempat berpikir melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Baca juga: Profil Karim Adeyemi, Pemain Dortmund yang Jadi Incaran Juventus

"Saya sangat terpukul secara mental, dan fisik, bahkan beberapa kali saya sempat kehilangan kendali dan mengalami pikiran berbahaya terhadap diri saya," ungkapnya sambil menangis, dikutip dari Kompas.com, Senin (17/11/2025).

Awal Mula Tudingan

Viralnya Dea Lipa ini bermula dari postingan akun Instagram @nasikrawumataram.

Narasi yang dibangun akun instagram tersebut sempat memicu kemarahan publik terhadap Dea Lipa.

Dalam unggahannya, akun dimaksud menuding Dea Lipa sebagai penista agama.

Baca juga: Profil Bambang Pujo Sumantri, Eks Pelatih Malang United Kini Nakhodai Persiku Kudus

"Namanya Deni, nama panggung Dea. 

Dari Mujur, Lombok Tengah

Laki laki menyerupai prempuan muslimah menggunakan hijab, tukang rias pengantin, dia menyembunyikan identitas aslinya dan memegang-megang customer yang bukan muhrimnya, membantunya memasang pakaian smentara pengantin sangat menjaga dirinya dari laki-laki yang bukan muhrim.

Sholat pakai mukenah, pakai hijab sehari-hari penista agama. 

Korbannya perempuan juga karena dia merias dan megang-megang perempuan muslimah yang sangat menjaga diri bahkan sehelai rambutpun dari yang bukan muhrimnya, bahkan laki-laki juga udah banyak korbannya," tulis @nasikrawumataram, melansir dari TribunnewsMaker.

Baca juga: Biodata dan Harta Kekayaan Hellyana, Wakil Gubernur Bangka Belitung Tersandung Dugaan Ijazah Palsu

Namun, tudingan yang disampaikan akun tersebut tidak dapat dibuktikan.

Belakangan, Dea Lipa justru jadi sasaran cibiran warganet.

Dea Lipa sendiri tidak mengenal pemilik akun @nasikrawumataram.

Bahkan, ia tidak pernah terlibat masalah dengan orang lain.

Baca juga: Profil dan Biodata Timur Kapadze, Pelatih Timnas Uzbekistan yang Tertarik Melatih Timnas Indonesia

"Sebuah akun media sosial mengunggah foto-foto saya bersama narasi yang tidak benar, penuh fitnah dan sangat melukai perasaan saya, keluarga saya, serta teman-teman yang selama ini mendukung saya," tegasnya.

Penjelasan Soal Pemakaian Kerudung Seperti Wanita

Dea Lipa turut meluruskan narasi yang menyebut bahwa dia selama ini kerap berpenampilan seperti wanita.

Selama bertugas menjadi MUA, Dea Lipa mengakui bahwa ia kerap menggunakan kerudung.

Namun, kata Dea Lipa, dia tidak bermaksud menistakan agama.

Baca juga: Profil dan Biodata Arif Satria, Rektor IPB Kini Jabat Kepala BRIN, Lulusan dari Jepang

Dia menggunakan atribut tersebut sebagai ekspresi diri yang lahir dari kekaguman dan rasa ingin melindungi diri dari pelecehan.

"Saya sama sekali tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapa pun," tegasnya.

Bantahan Soal HIV

Dea Lipa juga membantah tudingan, yang menyebut bahwa dirinya terpapar HIV.

Tudingan keji ini melesat setelah postingan @nasikrawumataram itu viral.

Baca juga: Profil dan Biodata KGPH Hangabehi, Putra Tertua Pakubuwono XIII dari Istri Kedua

"Kami ingin menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai prosedur membuktikan bahwa kekhawatiran publik tidak memiliki dasar medis," kata Koordinator Solidaritas Kemanusiaan, Mukhsin, ketika mendampingi Dea Lipa.

Perjalanan Hidup Dea Lipa

Perjalanan hidup Dea Lipa ini terbilang cukup berliku.

Sejak kecil, hidup Deni tidak mudah.

Dia mengalami keterbatasan pendengaran yang semakin buruk usai mengalami kecelakaan pada usia 10 tahun.

Baca juga: Profil Mardigu Wowiek Prasantyo atau Bossman, Pengamat Teroris yang Gagal Lolos Komisaris BJB

Ia tinggal dan tumbuh dirawat oleh neneknya, sedangkan kedua orangtuanya bekerja sebagai pekerja migran.

Sayangnya, Deni harus kehilangan neneknya yang meninggal dunia ketika dirinya duduk di kelas 6 SD.

Keterbatasan membuatnya hanya bisa mengenyam sekolah hingga di bangku SD. Apalagi, ia kerap mengalami perundungan.

Keputusannya menjadi MUA muncul dari dalam dirinya. Pria itu bahkan rela belajar secara otodidak melalui Youtube dan media sosial.

Hingga saat ini, mimpinya masih sama, yakni menjadi MUA, punya galeri sederhana, melanjutkan pendidikan, dan berbagi keterampilan dengan orang lain.

Baca juga: Profil Ahmad Ali, Ketua Harian DPP PSI Ingin Menumbangkan Nasdem, Pernah Dibidik KPK

Profil Dea Lipa

Dea Lipa alias Deni, juga dikenal sebagai Sister Hong dari Lombok, adalah seorang make up artist (MUA) asal Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Meskipun tampilannya seperti wanita berhijab yang anggun dan cantik dengan riasan tebal dan busana muslimah, diketahui bahwa Deni sebenarnya adalah seorang pria.

Baca juga: Profil Thom Haye, Pemain Persib Bandung Kena Denda FIFA Rp 103 Juta

Deni kerap mendapatkan pesanan untuk merias pengantin perempuan dan dikenal karena riasannya yang menawan.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan