Berita Viral
Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Dosen Untag di Kamar Hotel, Ternyata Ini Alasan Masuk KK AKBP Basuki
Saksi kunci AKBP Basuki yang pertama kali menemukan DDL terbujur kaku di kamar hotelnya pada senin (17/11/2025).
TRIBUN-MEDAN.com - Dwinanda Linchia Levi alias DDL (35) dosen universitas 17 agustus (Untag) yang ditemukan tewas di kamar hotel.
Saksi kunci AKBP Basuki yang pertama kali menemukan DDL terbujur kaku di kamar hotelnya pada senin (17/11/2025).
Adapun dugaan penyebab semantara meninggalnya DDL lantaran karena sakit.
Kini terkuak fakta soal AKBP Basuki dan DDL yang ternyata berada dalam satu kartu keluarga (KK).
Tiwi kerabat DDL menguak hal tersebut melansir dari Tribunjateng.com, Rabu (19/10/2025).
"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," kata Tiwi.
Tiwi mengaku, kaget atas keterkaitan antar korban dan saksi pertama. Sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut.
"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya.
Namun hal tersebut menimbukan kejanggalan, keluarga bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi.
"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.
Pengakuan AKBP B
Pengakuan AKBP B soal temukan pertama kali dosen Hukum Pidana Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang yang ditemukan tewas di hotel.
DLL ditemukan tewas dengan kondisi tanpa busana di kamar sebuah hotel di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
Korban pertama kali ditemukan AKBP B yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah, berada di lokasi saat kejadian.
Dalam pengakuan AKBP B yang dikutip Tribunnewsbogor.com, Rabu (19/11/2025) ia menjelaskan bahwa dirinya mendampingi DLL karena kondisi kesehatan korban menurun sejak sehari sebelumnya.
AKBP B menyebut DLL memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula yang naik turun, bahkan sempat muntah-muntah pada Minggu sore.
Ia pun mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata B.
AKBP B menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan korban.
Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari.
Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.
"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.
Pengakuan Mahasiswa
Sementara, pengakuan berbeda Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, menyebut korban pernah bercerita tentang sosok perwira polisi tersebut.
“Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban), nah beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini,” ujarnya.
Dijelaskan Jansen, korban adalah perempuan lajang, sementara polisi yang bersangkutan sudah berkeluarga.
"Korban merupakan perempuan lajang sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga," jelasnya.
Meskipun demikian, Jansen menekankan pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai dugaan hubungan lebih jauh.
Ia menekankan fokus mereka adalah agar kasus kematian DLL diungkap secara transparan, tuntas, dan adil.
Jansen menilai kematian korban penuh kejanggalan.
Keberadaan seorang anggota polisi di kamar korban pada saat kejadian dianggap sangat janggal, apalagi posisi polisi itu bukan dalam lingkup tugas pidana.
Ia meminta kepolisian menangani kasus ini secara objektif dan terbuka, tanpa ada kesan menutup-nutupi.
“Kami harap kasus ini dibuka secara terang benderang tanpa ada kesan kepolisian melindungi oknum atau institusi tertentu,” tegasnya
Sebelumnya seorang dosen perguruan tinggi di Kota Semarang ditemukan meninggal tak wajar di sebuah hotel di Jalan Telaga Bodas Raya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).
Polisi Sebut Kematian Karena Sakit
Sementara, kepolisian mengungkap kematian dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) berinisial DLL (35) disebabkan karena sakit.
Hal itu berdasarkan catatan medis korban yang berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit."
"Sebab, dua hari berturut (15-16 November) korban berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang," ucap AKP Nasoir.
Informasi yang dihimpun Tribun Jateng, korban telah menempati kostel tersebut sejak dua tahun terakhir.
Kematian korban diketahui pertama kali oleh seorang polisi berinisial B berpangkat AKBP.
Penyebab sakit itu diperkuat dengan hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.
Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.
"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.
Saksi AKBP B melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke resepsionis hotel.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena membenarkan, ada anggota polisi di lokasi kejadian yang menemukan pertama kali korban.
"Kami ambil keterangan polisi ini untuk mengetahui peristiwa kejadian ini," ujarnya kepada Tribun.
Namun, Andika belum mengetahui hubungan antara polisi tersebut dengan korban.
Pihaknya sementara ini hanya meminta keterangannya sembari mengumpulkan sejumlah bukti-bukti lain terutama rekaman kamera CCTV hotel.
Terkait kondisi korban, lanjut Andika, hasil pemeriksaan visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Akan tetapi pihaknya melakukan autopsi (bedah mayat) terhadap tubuh korban supaya mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Kami lakukan autopsi sedang berproses hari ini.
Tujuannya agar memastikan kematian korban terutama kepada keluarga korban," ujarnya.
Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi telanjang dengan tergeletak di lantai samping tempat tidur.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Akhirnya AKBP Basuki Diperiksa Propam, Keluarga Curigai Perwira, tak Muncul saat Autopsi Dwinanda |
|
|---|
| Pengakuan AKBP Basuki Jawab soal Hubungan Asmara dengan Dosen Dwinanda, Korban Berlumuran Darah |
|
|---|
| FAKTA-FAKTA Pembunuhan Bonio Raja Mahasiswa UMA, Pelaku Teman Dekat, Sempat Hisap Ganja Bareng |
|
|---|
| INI ALASAN JPU Tak Panggil Gubernur Bobby dan Rektor USU Muryanto di Sidang Kasus Suap Proyek Jalan |
|
|---|
| KUHAP Baru Berlaku Mulai Januari 2026, Bahayakan Rakyat? Ini Penjelasan Wamenkum soal Penyadapan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.