Berita Viral
Motif Pembunuhan Guru SMP di Oku Diungkap Kapolres, Pelaku Tetangga Korban Panik
Polisi mengungkap kasus Sayidatul Fitriyah guru SMP di Oku sekaligus meringkus pelakunya.
“Benar, ada guru PPPK yang ditemukan tewas. Saat ini kami sedang melakukan olah TKP,” jelasnya.
Kabar duka ini cepat menyebar di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat korban tergeletak di lantai kamar kos dengan mengenakan celana panjang hitam, dalam kondisi tangan dan kaki terikat.
Sementara itu, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dibawa menuju kampung halamannya di Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, pada Kamis (20/11/2025) siang.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo SIK.MAP melalui Kasubsi Penmas IPDA Chandra M, SH mengatakan keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan sudah menandatangani surat pernyataan.
"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian dan jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dibawa ke kampung halamannya di Lampung Timur," kata dia, Kamis (20/11/2025).
Unggahan Terakhir Korban
Tim Sripoku.com masih terus mengumpulkan informasi di lapangan terkait kasus ini.
Korban SF yang tewas mengenaskan lantas menjadi sorotan, terutama di sosial media miliknya.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban SF sempat mengunggah membagikan sebuah video.
Video tersebut memperlihatkan kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 46 OKU, tempatnya mengajar.
Korban SF tak menuliskan caption apapun selain membagikan video di Facebooknya pada 25 Oktober 2025 lalu.
Kasyati, ibu korban, mengungkapkan bahwa putrinya sempat menghubunginya sebelum kejadian.
Dalam pembicaraan terakhir itu, SF berpamitan hendak pergi ke Kota Baturaja karena ada keperluan.
“Katonyo hari Kamis nak ke Baturaja naik motor. Aku cuma pesankan hati-hati,” ujar Kasyati dengan suara bergetar saat mengenang percakapan terakhir melalui telepon.
SF dikenal sangat dekat dengan ibunya.
Mereka hampir setiap hari bertelepon untuk saling bertukar kabar.
Namun tak pernah terlintas sedikit pun di benak sang ibu bahwa putri kesayangannya akan pergi dengan cara demikian tragis.
Kasyati juga mengenang terakhir kali bertemu putrinya pada 21 Oktober 2025.
Kala itu ia menginap di kos SF. Ia mengaku merasakan ketidaknyamanan selama berada di sana.
Sepanjang malam ia dihantui mimpi buruk, termasuk mimpi melihat bayi meninggal.
Bahkan seekor ular sempat masuk ke kos tersebut.
Namun ia tak terlalu memikirkan firasat itu dan menganggapnya sebagai hal biasa karena putrinya baru saja pindah.
Kasyati menuturkan bahwa putrinya masih lajang dan belum pernah bercerita soal memiliki pacar.
Selama ini SF lebih fokus bekerja dan membantu keluarga.
Selain kehilangan putrinya, Kasyati juga menyebut sejumlah barang milik korban hilang, termasuk telepon genggam utama yang berisi akun BRIMO, sehingga diduga ikut dibawa pelaku.
Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan murid-muridnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel
Baca juga: Empat Hari Operasi Zebra 2025, Satlantas Polrestabes Medan Keluarkan 513 Teguran Tertulis
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Iwan-Habisi-Guru-PPPK-Bermula-dari-Cekcok-dengan-Istri-Pernah-Jadi-Penjaga-Kos-Korban.jpg)