Berita Timnas
Munculnya Timur Kapadze di Jakarta, Bocoran Pelatih Timnas Indonesia Akan Diumumkan Erick Thohir
Kabar terkini, Kandidat pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze, terlihat berada di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
TRIBUN-MEDAN.com - Sempat mengerucut menjadi lima nama, siapa yang akan menjadi pelatih Timnas Indonesia?
Sebelumnya, bocoran terkait sejumlah nama disampaikan Kepala Badan Tim Nasional, Sumardji.
PSSI melakukan seleksi calon pelatih anyar Timnas Indonesia.
Nantinya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan menyampaikan ke publik.
Kabar terkini, Kandidat pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze, terlihat berada di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Pantauan Tribunnews menunjukkan Kapadze hadir di Masjid Istiqlal untuk menunaikan salat Jumat.
Timur Kapadze tampak mengenakan batik berwarna ungu dipadukan dengan celana biru tua. Ia menempati barisan depan saat pelaksanaan salat berlangsung.
Usai salat, Kapadze sempat berbincang dengan khatib salat Jumat di ruang VVIP Masjid Istiqlal.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula pemerhati sepak bola nasional, Effendi Gazali yang ikut dalam percakapan.
Kehadiran Timur Kapadze di Jakarta ini memunculkan spekulasi publik terkait proses pemilihan pelatih Timnas Indonesia.
Hingga saat ini, PSSI sendiri masih menutup rapat identitas lima kandidat pelatih kepala yang tengah digodok untuk memimpin skuad Garuda ke depan.
Pantauan Tribunnews di lokasi menunjukkan suasana salat Jumat tetap khidmat, meski kehadiran Kapadze menarik perhatian sejumlah jemaah.
Sosok lain yang diprediksi meramaikan bursa calon pelatih Timnas Indonesia
Baca juga: Kejanggalan Tewasnya Dwinanda Linchia Diungkap Keluarga Meski AKBP Basuki Bantah Hubungan Asmara
1. Ange Postecoglou (Australia/Tanpa Klub)
Ange Postecoglou sudah malang melintang di jagad sepak bola Asia. Dirinya pernah menjadi pelatih Timnas Australia sejak level U-17 sampai senior.
Bersama Timnas Australia senior pada periode 2013-2017, dirinya sukses menyumbang gelar Piala Asia 2015 dan meloloskan negara itu ke putaran final Piala Dunia 2014 dan 2018.
Sentuhan midasnya di benua Asia berlanjut ke Jepang. Di Negeri Sakura, dirinya berhasil membawa Yokohama F. Marinos juara J1 League pada musim 2019.
Dirinya masih berstatus tanpa klub usai terdepak dari Nottingham Forrest pada awal musim 2025/2026.
Meski sudah terbukti mampu menaklukkan benua Asia dan masih menganggur, gajinya tergolong sangat besar. Besar kemungkinan, nominal gajinya bakal jadi penghalang bagi PSSI.
Dikutip dari laman Salary Leaks, gaji terakhirnya di Nottingham Forest mencapai 3,5 juta poundsterling (78 miliar rupiah) per musim, belum termasuk bonus senilai 1 juta poundsterling (22,2 miliar rupiah).
2. Paulo Bento (Portugal/Tanpa Klub)
Paulo Bento juga sosok yang sudah akrab dengan sepak bola Asia dan sudah terbukti saat melatih tim nasional.
Pekerjaan pertamanya di Asia terjadi saat melatih tim asal China, Chongqing Dangdai Lifan pada 2017.
Namun, petualangan monumentalnya di benua Asia dimulai saat dipercaya jadi juru taktik Timnas Korea Selatan sejak 2018 menggantikan Shin Tae-yong.
Pelatih asal Portugal tersebut sukses membawa Korea Selatan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia untuk kali pertama sejak 2010 pada edisi 2022 di Qatar.
Dalam karier kepelatihannya, Paulo Bento pernah melatih Timnas Portugal, Korea Selatan, hingga Uni Emirat Arab.
Kini, sang pelatih masih menganggur usai terdepak dari kursi pelatih Timnas Uni Emirat Arab pada Maret 2025.
3. Felix Sanchez (Spanyol/Tanpa Klub)
Juru taktik 49 tahun tersebut juga sudah andal di sepak bola Asia.
Dirinya pernah melatih Timnas Qatar sejak level U-19 sampai senior pada periode 2013-2022.
Tangan dingin eks pelatih akademi Barcelona tersebut mampu mengantarkan Qatar juara Piala Asia untuk kali pertama pada edisi 2019.
Kini, sang pelatih masih berstatus tanpa klub usai berpisah dengan Al-Sadd dari Liga Qatar pada Oktober 2025.
Baca Juga: Alasan Pelatih Mali Bersyukur Bisa Hadapi Timnas U-22 Indonesia
4. Sergio Alegre (Spanyol/Pelatih interim Al-Sadd)
Pelatih asal Spanyol juga sudah kenyang pengalaman di Asia.
Senada dengan Felix Sanchez, Sergio Alegre menghabiskan petualangannya di Asia bersama Qatar.
Pelatih 48 tahun tersebut memang lebih banyak memegang jabatan sebagai asisten pelatih Timnas Qatar di level U-23 sampai senior sejak periode 2017-2021.
Dirinya jadi asisten pelatih dari Felix Sanchez selama di Timnas Qatar dan ikut berperan saat juara Piala Asia 2019.
Selain itu, Sergio Alegre pernah jadi asisten Xavi Hernandez sejak melatih Al-Sadd pada 2019-2021.
Usai Xavi resmi jadi pelatih FC Barcelona pada 2021-2024, Sergio Alegre pun ikut diboyong sebagai asisten.
Kini, Alegre dipercaya sebagai pelatih interim Al-Sadd sejak Oktober 2025 usai hengkangnya Felix Sanchez dari kursi juru taktik.
5. Juan Antonio Pizzi (Spanyol-Argentina/Tanpa Klub)
Pelatih berkewarganegaraan Spanyol dan Argentina tersebut juga sudah malang melintang di dunia sepak bola Asia, khususnya di Timur Tengah.
Sebelum mentas di Asia, Juan Antonio Pizzi pernah memimpin klub besar Eropa seperti Valencia.
Juru taktik 57 tahun tersebut kerap dipercaya sebagai pelatih di level tim nasional, seperti Chile, Arab Saudi, Bahrain, hingga Kuwait.
Pelatih kelahiran Argentina pernah mengantarkan Chile jadi juara Copa America 2016 dan memimpin Arab Saudi di ajang Piala Dunia 2018.
PSSI punya kesempatan besar untuk merekrutnya karena masih berstatus tanpa tim usai hengkang dari kursi pelatih Timnas Kuwait sejak Juni 2025.
6. Jesus Casas (Spanyol, Tanpa Klub)
Pelatih timnas Irak, Jesus Casas, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Meski Irak menang 2-0 lawan Indonesia, strategi Jesus Casas dikritik karena dinilai menerapkan permainan aneh.
Pelatih asal Spanyol tersebut jadi sosok yang sudah sering disebut media jadi calon pelatih Timnas Indonesia.
Jesus Casas memang baru tiga tahun bekerja di benua Asia saat melatih Timnas Irak pada 2022-2025.
Namun, dirinya berhasil menyulap Irak menjadi tim menakutkan sejak dilatihnya usai sukses melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski baru seumur jagung sebagai pelatih kepala, Jesus Casas sudah malang melintang di sejumlah tim top Eropa.
Dirinya pernah jadi analis pertandingan, pemandu bakat FC Barcelona pada periode 2010-2017.
Setelahnya, dirinya naik pangkat sebagai asisten pelatih Timnas Spanyol senior pada periode 2018-2022. Selama di Timnas Spanyol, Jesus Casas bekerja di bawah komando Robert Moreno (10 pertandingan), Luis de La Fuente (1 pertandingan), dan Luis Enrique (31 pertandingan).
Jesus Casas berpeluang besar direkrut oleh PSSI mengingat statusnya masih tanpa tim usai terdepak dari kursi pelatih Timnas Irak pada akhir Maret 2025.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dosen Untag Curhat soal Perwira Polisi AKBP B, Keluarga Heran
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: DUDUK PERKARA Perwira Iptu Suherdi Ditarik Paksa Warga, Markas Polsek Dikepung, Brimob dan TNI Turun
Baca juga: Pengakuan Polda Sumut Penyebab 7 Tersangka Kasus Pembunuhan Dilepas, Istri Korban Kecewa
Sumber: tribunnews.com/ superball/bolasport.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Timur-Kapadze-pelatih-Uzbekistan-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.