Berita Viral
Kronologi Awal Pesawat Jatuh, Mesin Bermasalah Usai Tembus Hujan, Pilot Pilih Mendarat di Sawah
Berikut kronologi pesawat terbang jatuh atau melakukan pendaratan darurat persawahan Desa Kertawaluya, Karawang, pada Jumat (21/11/2025).
Ringkasan Berita:GA8 Airvan milik PT Wise Air Jatuh di PersawahanKronologi pesawat terbang jatuh atau melakukan pendaratan darurat persawahan Desa Kertawaluya, Karawangterbang dari Tangerang menuju Cirebon membawa lima orang awak.Keputusan darurat harus segera dibuat pilot Eko setelah pesawat tiba-tiba hilang daya.Saat pendaratan darurat, sawah berada dalam kondisi basah baru dipanen5 Penumpang dinyatakan selamat
TRIBUN-MEDAN.com - Berikut kronologi pesawat terbang jatuh atau melakukan pendaratan darurat persawahan Desa Kertawaluya, Karawang, pada Jumat (21/11/2025).
Sebelumnya pesawat capung jenis GA8 Airvan milik PT Wise Air tersebut terbang dari Tangerang menuju Cirebon membawa lima orang awak.
Perawat berisi lima penumpang dengan pilot Eko Agus Nugroho.
Keputusan darurat harus segera dibuat pilot Eko setelah pesawat tiba-tiba hilang daya.
Eko menceritakan, insiden bermula 10 menit setelah lepas landas ketika pesawat mengalami loss power.
Dengan mempertimbangkan padatnya permukiman, terutama di sekitar Jakarta dan Halim Perdanakusuma, Eko memutuskan untuk mengorbankan pesawat demi menyelamatkan lima awak dan meminimalisasi korban di darat.
Masalah Mesin Muncul Setelah Menembus Hujan
Eko Agus Nugroho menjelaskan, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang, pada pukul 13.50 WIB, menuju Bandara Cakrabhuawana, Cirebon, dengan membawa lima awak.
Pesawat terbang normal di ketinggian 5.500 kaki.
Namun, sepuluh menit setelah menembus cuaca hujan di sekitar udara Depok, Eko menyadari adanya masalah teknis pada mesin.
"Jadi, engine (mesin) masih hidup, parameter engine masih oke, tapi thrust-nya enggak ada, daya dorongnya," ujar Eko di Kantor Desa Kertawaluya, Karawang, Jawa Barat.
Pilot Pastikan tidak Ada Korban di Darat
Saat itu, Bandara Halim Perdana Kusuma adalah landasan terdekat.
Namun, Eko harus mengambil keputusan cepat dan berisiko tinggi.
Berdasarkan analisisnya, mendarat di Halim atau wilayah Jakarta tidak memungkinkan, mengingat area tersebut sangat padat penduduk dan jaraknya masih sekitar 35 mil.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Insiden-pesawat-milik-BRO-Skydive-I-f.jpg)