PDI Perjuangan Sumut
Nenek 70 Tahun yang Biayai Cucu Sejak Kecil Terharu Dapat Beasiswa yang Disalurkan Rapidin di Toba
Nenek Sihorpa boru Hutagaol, 70 tahun, tersenyum haru saat menerima amplop beasiswa untuk cucunya, Monang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Toba
TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE-Senyum hangat mengembang di wajah Sihorpa boru Hutagaol, seorang nenek berusia 70 tahun, ketika nama cucunya, Monang, disebut sebagai salah satu penerima beasiswa yang disalurkan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon, MM.
Air muka nenek asal Desa Hutagaol Simarmar itu tampak berbinar, menahan haru di antara kerumunan orang tua dan pelajar yang memadati Pendopo Rumah Dinas Bupati Toba, Sabtu (25/10/2025).
Pagi itu, Sihorpa datang lebih awal. Jarak dari rumahnya ke Balige tak dekat, tapi semangatnya mengalahkan letih.
Sehari-hari, ia menggantungkan hidup dari ladang kecil di belakang rumah. Sejak Monang ditinggal orang tuanya, ia pula yang membesarkan dan menyekolahkan bocah itu hingga kini duduk di bangku kelas VI SD.
“Pendapatan saya pas-pasan, kadang cukup, kadang tidak. Jadi bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya lirih, sembari menggenggam amplop berisi SK beasiswa.
Bagi Nenek Sihorpa, bantuan itu lebih dari sekadar angka. Ia melihatnya sebagai cahaya kecil di tengah perjuangan panjang membesarkan cucunya seorang diri.
“Kalau Monang bisa terus sekolah dan berhasil, itu sudah cukup bagi saya,” katanya pelan, senyumnya kembali merekah.
Program beasiswa yang disalurkan Rapidin Simbolon itu menjangkau 635 pelajar di Kabupaten Toba 557 siswa SD dan 78 siswa SMP dengan total bantuan senilai Rp309.150.000. Setiap siswa SD menerima Rp450.000, sedangkan siswa SMP mendapat Rp750.000.
Acara penyerahan berlangsung sederhana namun hangat. Sejumlah pejabat hadir, di antaranya Bupati Toba Efendi Napitupulu, Ketua Komisi B DPRD Sumut Sorta Ertaty Siahaan, Ketua DPRD Toba Frans Hendrik Tambunan, serta Wakil Bupati Toba 2020-2-24 Tonny Simanjuntak, dan juga politisi PDIP TOba lainnya, Rinto M Simanjuntak.
Rapidin, yang kini duduk di Komisi XIII DPR RI, mengaku bantuan ini bukan bagian dari bidang kerja komisinya.
Namun, katanya, memperjuangkan pendidikan adalah tanggung jawab moral.
“Meski lintas komisi, saya tetap berjuang agar anak-anak di Toba mendapat dukungan. Pendidikan adalah kunci kemajuan,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa inisiatif ini berawal dari permintaan Bupati Toba melalui Dinas Pendidikan.
“Pak Bupati meminta agar Toba mendapat porsi bantuan beasiswa. Saya langsung perjuangkan lewat Fraksi PDI Perjuangan,” kata Rapidin.
Bupati Toba, Efendi Napitupulu, membalas dengan apresiasi. “Kami berterima kasih kepada Pak Rapidin.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.