Dosen UNIVA Hibahkan Lampu Jalan, Polri Dukung Aksi Nyata di Desa Tebing Tinggi

TRIBUN-MEDAN.COM, SERDANG BEDAGAI-Pengabdian tak selalu datang dalam bentuk program besar. Kadang, ia hadir dalam wujud paling sederhana cahaya.

Seperti yang dilakukan Rizky Fajar Sundari, dosen Teknik Sipil Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan, yang menghibahkan dua unit lampu jalan untuk Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Sumatera Utara, Sabtu (30/8/2025).

Berawal dari pengamatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNIVA, yang melihat jalan menuju kantor desa masih gelap dan rawan kecelakaan di malam hari, Rizky memutuskan untuk bertindak.

Ia menyerahkan dua lampu LED berkapasitas 60 watt merek Kingled yang langsung dipasang di titik rawan minim pencahayaan.

Kepedulian itu tak berdiri sendiri. Koordinasi pun dijalin bersama Kepala Desa Ilham dan Wakapolsek Tanjung Beringin, IPDA Brimen.

“Terima kasih atas perhatian dan pendampingan dari IPDA Brimen selama ini. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat besar bagi warga,” ujar Rizky.

Bagi Rizky, inisiatif ini bukan sekadar donasi barang, melainkan bagian dari komitmen untuk menjadikan pendidikan tinggi hadir nyata di tengah masyarakat. “Ini bagian dari optimalisasi penerangan jalan desa, bentuk pengabdian yang tak berhenti setelah KKN selesai,” tambahnya.

Langkah itu disambut hangat oleh masyarakat dan aparat. Penerangan yang lebih baik diharapkan bisa meningkatkan keamanan lingkungan, memperlancar aktivitas warga saat malam, serta meminimalisasi risiko kriminalitas dan kecelakaan.

Dukungan Polri pun terasa kuat. Dengan pendekatan yang humanis dan membumi, IPDA Brimen menunjukkan bagaimana sinergi antara kampus dan aparat dapat melahirkan dampak yang konkret.

Sebelumnya, mahasiswa KKN UNIVA juga telah menggelar kegiatan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) di halaman Kantor Desa Tebing Tinggi.

Tanaman seperti serai wangi, lavender, dan bunga tai ayam ditanam sebagai upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan, termasuk malaria.

Aksi ini menjadi bukti bahwa pengabdian tidak mengenal batas administratif, status, atau institusi. Ia tumbuh dari empati, dan mewujud melalui kolaborasi.(Jun-tribun-medan.com).