Polres Pematangsiantar

Cegah Zat Berbahaya, Dokkes Polres Pematangsiantar Uji Makanan Bergizi untuk Ribuan Pelajar

Petugas Dokkes Polres Pematangsiantar memeriksa aroma dan warna makanan dalam program Safety Food sebelum dikirim

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Petugas Dokkes Polres Pematangsiantar memeriksa aroma dan warna makanan dalam program Safety Food sebelum dikirim ke sekolah-sekolah penerima Makanan Bergizi Gratis, Jumat (7/11/2025). Dokkes memastikan setiap nasi, sayur, dan lauk bebas bahan berbahaya sebelum disantap anak-anak. 

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Di pagi yang masih berembun, aroma ayam semur bercampur sayur capcay tercium di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Pematangsiantar, Senin (10/11/2025). 

Sebelum makanan bergizi itu berangkat ke sekolah-sekolah, sekelompok petugas berseragam putih melakukan ritual yang tak kalah penting pemeriksaan keamanan pangan.

Di bawah pimpinan Kasi Dokkes Polres Pematangsiantar, Penda Anita R. Turnip, S.Kep., Ns., tim Dokkes menurunkan alat uji sederhana namun sensitif mendeteksi boraks, nitrit, dan formalin.

Mereka juga memeriksa dengan metode organoleptik: mencium, mencicip, dan menatap warna setiap sajian.

“Anak-anak harus makan bukan hanya kenyang, tapi juga aman,” ujar Anita di sela kegiatan.

Menu hari itu tampak sederhana  nasi putih, ayam semur, sayur capcay, tahu goreng, dan buah jeruk.

Namun di balik kesederhanaannya, ada kerja teliti untuk memastikan tak ada zat berbahaya yang bisa merusak tumbuh kembang anak sekolah.

Tak hanya memeriksa, tim Dokkes juga memberi edukasi kepada para petugas dapur cara mencuci sayur dan buah yang benar, mencuci ompreng hingga benar-benar bersih, hingga menjaga kebersihan saat pengisian makanan.

Semua dilakukan dengan standar gizi yang diawasi ahli.

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini menyasar 2.266 pelajar di Pematangsiantar dari TK Bhayangkari (60 siswa), SMP Negeri 1 (1.044 siswa), hingga SMA Negeri 4 (1.162 siswa).

“Selama kegiatan Safety Food, semua berjalan lancar dan aman,” tutup Anita.

Di balik kotak nasi yang sampai ke tangan murid-murid itu, terselip upaya hening dari tim Dokkes, memastikan setiap suapan bukan sekadar makanan, tapi investasi bagi masa depan yang lebih sehat.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved