Sumut Terkini

17 Daerah Rawan Bencana di Sumut Diwaspadai Saat Musim Penghujan, BPBD Minta Masyarakat Waspada

Dikatakannya, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pemetaan wilayah yang diprediksi memiliki curah hujan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Sejumlah kendaraan roda empat melintasi jalan yang sedang diguyur hujan di Jalan Setiabudi beberapa waktu lalu. Saat ini Sumut memasuki musim hujan, BPBD beberkan lokasi daerah yang rawan bencana Hidrometeorologi. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumut Manutur Parulian Naibaho mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya antisipasi bencana hidrometeorologi basah di musim penghujan saat ini.

Dikatakannya, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pemetaan wilayah yang diprediksi memiliki curah hujan.

Selain itu, kata Manutur, BPBD Sumut akan membuat surat edaran kepada para bupati dan walikota dan kalaksa BPBD se-Sumut. 

"Salah satu instruksi tersebut mengamanatkan agar bupati dan wali kota meningkatkan koordinasi dengan BMKG Wilayah I Sumut untuk memperoleh informasi peringatan dini dan melakukan Percepatan penyebaran luasan informasi Peringatan dini bencana,"jelasnya, Selasa (7/10/2025). 

Manutur pun membeberkan, kabupaten dan kota yang diprediksi memiliki curah hujan menengah sampai Oktober 2025 menurut data BMKG.

"Surat edaran instruksi ini lanngsung dari gubernur sumut, Nomor 188.54/5/INST/2025 tentang peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah di Provinsi Sumut," ucapnya.

Dikatakannya beberapa bencana yang  sering terjadi saat musim penghujan  perlu diwaspadai. 

"Adapun daerah yang rawan bencana di musim penghujan yakni Kabupaten Asahan, Batu Bara, Deli Serdang, Kota Binjai, Kota Gunung Sitoli, Kota Medan, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Langkat, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Serdang Bedagai, dan Simalungun,"ucapnya.

Diterangkannya, Jenis bencana yang paling sering terjadi di musim hujan seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan munculnya penyakit demam berdarah.

Manutur mengimbau, untuk tetap berhati-hati terutama untuk warga yang tinggal di bantaran sungai

"Lalu kita selalu minta masyarakat juga bisa update data tentang informasi bencana hidrometeorologi basah, melalui media sosial BMKG," imbaunya. 

Ia pun mengatakan agar lebih berhati-hati jika hendak bepergian khusunya berwisata ke kawasan perairan selama musim penghujan. 

"Bagi masyarakat juga agar menjauhi lokasi wisata air sungai selama musim hujan ini. Lalu gunakan toa mesjid dan lonceng gereja sebagai Early warning sistem jika terjadi banjir di daerah pegunungan jika diperlukan," katanya. 

Selain itu Manutur juga meminta masyarakat bisa berkontribusi dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, 

"Salah satunya dengan membersihkan selokan agar airnya lancar mengalir, sehingga tidak menimbulkan banjir ketika hujan deras," jelasnya. 

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved