Sumut Terkini

Dari Kampung Digital Kramat Gajah, Anak-Anak PAUD Annisa Belajar Mengenal Dunia dengan Aman

Sejak adanya internet dari program Kampung Digital, Nurjanah mulai mengintegrasikan video edukatif dalam kegiatan belajar.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
KAMPUNG DIGITAL- Anak-anak PAUD Annisa di Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Deli Serdang, mengikuti pembelajaran berbasis digital yang dipandu guru. Melalui program Kampung Digital Komdigi, kegiatan belajar kini lebih interaktif dan mudah diakses berkat jaringan internet gratis di desa tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Suara tawa anak-anak terdengar nyaring dari ruang belajar mungil di Dusun II, Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Di ruangan yang dindingnya dipenuhi gambar warna-warni, sekelompok anak duduk melingkar, matanya tertuju ke layar ponsel yang disambungkan ke speaker kecil.

“Anak-anak, ini cara menanam sayur, ya. Yuk kita lihat sama-sama,” ucap Nurjanah (39), guru sekaligus pendiri PAUD Annisa.

Beberapa anak tersenyum, sebagian lagi berdecak kagum melihat tayangan video edukasi dari YouTube.

“Dulu kalau mau pakai internet nunggu ada paket, sharing sama guru-guru lain,” kata Nurjanah tersenyum.

KAMPUNG DIGITAL- Warga Desa Kramat Gajah,
KAMPUNG DIGITAL- Warga Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Deli Serdang, kini dapat menikmati akses Wi-Fi publik gratis dari program Kampung Digital Komdigi. Layanan internet tersedia di 120 titik, mencakup rumah tangga, fasilitas pendidikan, dan sarana kesehatan.

Kini, hal sederhana seperti mengunduh video pembelajaran tidak lagi sulit. Desa Kramat Gajah resmi menjadi salah satu penerima manfaat Program Kampung Digital dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sejak September 2025.

Sebelum program ini hadir, sinyal internet di Kramat Gajah hampir tak terjangkau. Guru-guru harus berjalan ke titik tertentu untuk mengirim laporan sekolah, sementara pelatihan daring sering terlewat karena kuota terbatas.

Kini situasinya berbalik. Setiap rumah sudah memiliki akses Wi-Fi publik gratis yang bisa digunakan siapa saja dari guru, pelajar, hingga petani.

“Pas saya lagi wirid pun bisa ikut zoom dari sana. Karena di rumah sudah ada Wi-Fi juga,” ujar Nurjanah.

Bagi masyarakat desa, jaringan internet ini bukan sekadar koneksi, tapi jembatan menuju kemajuan. Guru-guru bisa mengikuti pelatihan nasional tanpa keluar desa, dan anak-anak belajar lewat sumber visual yang lebih menarik.

“Anak-anak jadi punya referensi belajar baru, bisa nonton bersama, mengenal dunia lewat cara yang menyenangkan,” jelasnya.

PAUD Annisa yang berdiri sejak 2009 kini memiliki tiga kelas aktif.

Sejak adanya internet dari program Kampung Digital, Nurjanah mulai mengintegrasikan video edukatif dalam kegiatan belajar.

Ia tidak hanya menyalakan video begitu saja. Setiap tayangan dipilih, disaring, lalu dijelaskan bersama murid-murid agar mereka paham maknanya.

“Anak-anak tidak kita kasih akses langsung. Video dipandu guru supaya mereka tidak asal buka konten,” jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved