Sumut Terkini
Kasus OTT 4 LSM Diduga Peras ASN, GRIB Jaya Orasi Dukung dan Amankan Polres Padangsidimpuan
OTT empat anggota LSM ini terkait pemerasan terhadap seorang ASN di Pemko Padangsidimpuan. Inisialnya IIH.
Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, PADANGSIDIMPUAN- Puluhan massa dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya berkumpul di depan Polres Padangsidimpuan, Jumat (10/10/2025).
Unjuk rasa yang mereka lakukan sebagai bentuk pengamanan atas operasi tangkap tangan (OTT) empat anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dilakukan Polres Padangsidimpuan.
OTT empat anggota LSM ini terkait pemerasan terhadap seorang ASN di Pemko Padangsidimpuan.
Inisialnya IIH.
Sementara keeempat LSM yang terjaring OTT, masing-masing DS, MA, Z dan ARH.
Diketahui keempat anggota LSM ini kerap melakukan unjuk rasa ke beberapa instansi di lingkungan Pemko Padangsidimpuan.
Kini keempatnya sedang berada di dalam tahanan Polres Padangsidimpuan menjalani proses hukum.
"Kami hadir di sini untuk melakukan pengamanan dan mendukung OTT Polres Padangsidimpuan terhadap empat anggota LSM diduga melakukan pemerasan," kata orator aksi, Agus Halawa.
Ia menyampaikan alasan sebenarnya GRIB Jaya melakukan aksi unjuk rasa mengamankan Polres Padangsidimpuan terkait OTT keempat LSM.
Sebab, informasi yang mereka dapat, akan ada aksi lainnya dari pendukung empat LSM yang ditangkap.
"Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan tindakan anarkis di sini. Jangan ganggu dan halangi proses hukumnya'" ujar Agus Halawa.
Dari amatan, para anggota GRIB jaya ini berpakaian hitam dan ada juga yang mengenakan baret merah.
Mereka berorasi di depan Polres Padangsidimpuan untuk mengamankan akan adanya informasi dari pengunjuk rasa tandingan pendukung empat LSM yang ditangkap.
Kronologi Penangkapan
Diberitakan sebelumnya, awal mula empat anggota LSM ini terjaring OTT ketika korban IIH, ASN di Kantor Wali Kota Padangsidimpuan, bahwa pelaku hendak bertemu di sebuah kafe pada 5 Oktober 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.
Pertemuan ini membicarakan soal sebuah video IIH sedang berada di bar. Pelaku pun meminta sejumlah uang ke korban.
"Apabila tidak diberikan, mereka akan akan melakukan demo pada Kamis 9 Oktober 2025," kata Kasi Humas Polres Padangsidimpuan AKP Kenborn Sinaga.
Akhirnya korban memberika uang ke pelaku dengan cara transfer senilai Rp 3 juta.
Kemudian Senin 6 Oktober 2025 sekira Pukul 21.00 WIB, korban dihubungi lagi memberitahu bahwa para pelaku hendak bertemu di sebuah kafe.
Di sana, pelaku meminta uang lagi sebanyak RP 15 juta.
Tidak lama kemudian Tim Opsnal Reskrim Polres Padangsidimpuan melakukan penangkapan.
"Uang sebesar RP 15 juta yang disimpan di jaket pelaku," kata Kenborn.
(ase/ Tribun-Medan.com).
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Polda Sumut Selidiki Laporan Pegiat Medsos yang Laporkan Akun Ferry Irwandi |
![]() |
---|
Jelang Event Trail of The Kings, Bupati Samosir Minta Operator KMP Tingkatkan Peayanan |
![]() |
---|
Dari Kampung Digital Kramat Gajah, Anak-Anak PAUD Annisa Belajar Mengenal Dunia dengan Aman |
![]() |
---|
Bobby Nasution Pastikan Gaji ASN-PPPK Aman Meski Dana Transfer Pemprov Sumut Dipangkas Rp 1,1T |
![]() |
---|
Siswa Nisel Nyebrangi Sungai ke Sekolah, Minta Prabowo Bangun Jembatan, Gubsu Bobby: Nanti Saya Cek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.