Berita Viral

Disdik Sumut Bantah Siswi di SMAN 1 Gunung Sitoli yang Viral Dilarang Ujian Karena Tunggakan SPP 

kata Alex pihak Kepsek ada melakukan dua kesalahan yang membuatnya harus dinonaktifkan dari jabatannya sementara untuk diperiksa lebih lanjut.

(Screenshot mediagram topik seru)
SISWI DILARANG UJIAN - Orangtua dan siswi SMAN 1 Gunung Sitoli saat menceritakan kronologi anaknya tidak bisa ikut ujian karena SPP. Namun Disdik Sumut membantah hal tersebut. (Screenshot mediagram topik seru) 

Alex menjelaskan, siswa tersebut juga sebelumnya sudah 16 hari tidak masuk sekolah lantaran sakit. 

"Tapi ketika hari H ujian sampai hari ini dia hadir dan melaksanakan ujian sebagaimana mestinya," ucapnya.

Baca juga: Simpang Kantor Medan Labuhan Tenggelam, Aktivitas Warga Lumpuh, Usaha Merugi

Namun tidak dipungkiri, kata Alex pihak Kepsek ada melakukan dua kesalahan yang membuatnya harus dinonaktifkan dari jabatannya sementara untuk diperiksa lebih lanjut.

"Selain memaksa anak membayar SPP, uang SPP ini Diperuntukkan untuk tunjangan guru. Ini yang tidak boleh. Sehingga apabila terbukti bersalah akan dicopot. Tetapi saat ini kami nonaktifkan untuk ditindak lanjuti lebih lanjut pemeriksaannya

Dijelaskan Alex uang SPP ini hanya boleh untuk gaji guru Honorer. Bukan untuk ASN yang merangkap jabatan.

"Iya semacam gini ada orang ini yang terinfo Kacabdis uang SPP untuk honor ASN di sekolah itu gak boleh. Contoh gaji guru yang non ASN boleh, dia bukan ASN ini yang gak boleh guru jabat wakil kepsek ini dapat honor tunjangan jabatan itu gak boleh," katanya.

"Itu namanya penyalahgunaan peruntukan SPP. Dan perlu diluruskan, program sekolah gratis untuk Kabupaten Nias baru berjalan di tahun 2026 mendatang," jelasnya.

Gubernur Akan Tindak Tegas Pihak Sekolah

Gubernur Sumut Bobby Nasution turut merespon siswa yang diduga tak bisa ikut ujian karena menunggak Uang SPP.

Bobby menegaskan, akan segera mengecek dann menindak tegas kepala sekolah apabila terbukti bersalah.

"Enggak ada itu, gak boleh seperti itu. Yang pasti tidak ada hal- hal, masalah bayar-membayar yang menyebabkan anak-anak kita tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar. Apalagi ujian," jelasnya. (Cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved