Sumut Terkini
Pesan Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar saat Hadiri Zikir Akbar di Sumut
Tarekat ini mengajarkan kelurusan pikiran, kelembutan jiwa, akhlak mulia, serta menjauhi sifat kasar atau merusak.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menghadiri zikir akbar nasional yang berlangsung di gedung Serba Guna Pemprov Sumut, Pancing, Deliserdang, Minggu (23/11/2025) malam.
Kepada ribuan jamaah yang hadir, Nasaruddin menuturkan, Tarekat Naqsyabandiyah yang datang ke Indonesia berasal dari Yaman.
"Seperti kita ketahui, Tarekat Naqsyabandiyah mulai berkembang pada abad ke-13. Syekh Bahauddin Naqsyaband sendiri hidup pada tahun 1318–1359. Artinya, sejak abad ke-13 ajaran ini sudah hadir dan berkembang, terutama melalui murid-muridnya di Baghdad, Yaman, India, dan berbagai negara lainnya. Tarekat ini dibawa oleh para ulama dan pengajar Islam yang pernah menuntut ilmu di Yaman maupun India," kata Nasaruddin.
Dia menjelaskan, salah satu ciri utama tarekat Naqsyabandiyah adalah amalan zikir yang disebut dengan al-faqr. Zikir ini mengajarkan kehadiran hati dan penyucian jiwa.
Tarekat ini mengajarkan kelurusan pikiran, kelembutan jiwa, akhlak mulia, serta menjauhi sifat kasar atau merusak.
Zikir yang diajarkan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kesadaran dan ketulusan.
"Di Amerika Serikat pun, tarekat Naqsyabandiyah mulai berkembang. Di Indonesia, ajaran ini pertama kali dibawa oleh Syekh Yusuf al-Makassari, seorang ulama besar asal Makassar. Syekh Yusuf bahkan mendapat gelar pahlawan di tiga tempat, Indonesia, Belanda, dan Afrika Selatan. Beliau adalah contoh tokoh tarekat yang membela kebenaran dan melawan penindasan," ujarnya.
Nasaruddin juga mengajak agar para jamaah yang hadir selalu menjaga keberagaman beragama di Indonesia khususnya Sumut.
"Karena itu, biarkanlah tarekat berkembang di mana pun. Tarekat mengajarkan kasih sayang, kebersihan hati, dan akhlak mulia. Jika hendak menciptakan masyarakat yang baik, maka tarekat perlu diberi ruang berkembang," ujarnya.
"Ciri-ciri pengamal tarekat antara lain menjaga kebersihan, kerapian, dan akhlak. Setiap acara yang diselenggarakan oleh para pengamal tarekat selalu bersih dari sampah karena itu bagian dari adab," tutur Nasaruddin.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah kepala daerah juga terlihat hadir, seperti Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution, yang tiba sekitar pukul 19.00 WIB.
Zikir dipimpin langsung oleh Pengasuh Tertinggi Buya Syekh Muhammad Ali Idris Silsilah Ke-39, PPITTNI.
Buya menyampaikan, saat ini, untuk mencapai Indonesia Emas, baik sebagai negara maupun sebagai pemerintahan, tidak ada yang lebih baik dari diri kita sendiri. Karena bangsa Pancasila itu ada, dan merupakan satu-satunya bangsa yang berlandaskan nilai luhur tersebut.
Untuk dapat menghayati dan mengamalkan Pancasila, serta menjalankan nilai-nilainya, kita perlu memahami bahwa nilai-nilai itu pernah diwujudkan oleh para leluhur kita.
"Para leluhur bangsa kita memiliki konsep kesatuan dalam proses perjuangan mereka, tersirat konsep yang kini kita kenal sebagai Pancasila,” ujarnya.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Tingkatkan Kualitas dan Pembinaan Atlet, Pemkab Langkat Bantu Peralatan Latihan Kepada 10 Cabor |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sumut Selama 4 Hari ke Depan, BKMG: Hindari Kawasan Wisata Pantai |
|
|---|
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ZIKIR-AKBAR-NASIONAL-Menteri-Agama-Prof-Nasaruddin.jpg)