PSMS Medan Gagal Sapu Bersih di Bulan Oktober, Garudayaksa FC Rusak Unbeaten PSMS di Kandang

TRIBUN-MEDAN.com - PSMS Medan gagal sapu bersih tanpa kekalahan di bulan Oktober 2025 pada lanjutan Championship 2025-2026. 

Ternayar, catatan tak terkalahkan PSMS Medan dirusak sang pemuncak klasemen Grup Barat yakni Garudayaksa FC.

Tim Ayam Kinantan julukan PSMS Medan, sejatinya mendapat jadwal yang menguntungkan di bulan Oktober. 

Selama satu bulan, PSMS mendapat jadwal bermain di markas sendiri di Stadion Utama Sumatera Utara (SUSU). Sebanyak empat laga dilangsungkan di SUSU.

Baca juga: PELAKU Pembunuh Dosen Wanita di Jambi Diduga Oknum Polisi, Dikabarkan Ditangkap di Tebo

Dari empat laga yang digelar di markas sendiri, berhasil dua kali menang, seri sekali dan kalah sekali.

Kemenangan PSMS didapat ketika melawan Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh. Sedangkan hasil imbang saat lawan Persikad Depok dan telan kekalahan melawan Garudayaksa FC.

Alhasil kini PSMS Medan gagal memuncaki klasemen Grup Barat. Tim asuhan Kas Hartadi saat ini bertengger di peringkat ketiga dengan mengoleksi 12 poin.

PSMS berpotensi turun peringkat lagi jika Sumsel United dan Bekasi City menang pada pekan ke-8 Championship.

Baca juga: PSMS Medan Takluk 0-2 dari Garudayaksa FC, Kas Hartadi Soroti Dua Penalti dan Finishing Pemain

Peluang PSMS Medan untuk menjadi juara grup dan lolos otomatis promosi ke Super League pun kian berat.

Mereka selisih delapan poin dari Garudayaksa FC. Ada peluang PSMS mengejar pemuncak klasemen pada putaran kedua nanti.

Kekalahan PSMS atas Garudayaksa FC sangat menyakitkan buat Kas Hartadi selaku pelatih kepala.

“Game kemarin juga menguasai jalannya pertandingan, cuma kena dua penaltinya saja. Jadi kita tahu sendiri lah bagaimana,” ujar Kas Hartadi kepada Tribun Medan melalui sambungan telepon, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Suporter PSMS Bergejolak, Bobby Nasution Rela Beri Jerseynya demi Redakan Situasi

Kas menilai secara permainan tim sudah menunjukkan peningkatan, terutama dalam hal transisi dan organisasi permainan.

Namun, kelemahan dalam penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar.

“Yang pasti permainan sudah cukup bagus, transisi bagus, tapi finishing yang kurang,” tambahnya.